Siapkan hati kalian gais:')
__________
Hari ini adalah jadwal keberangkatan kedua pasangan muda itu menuju salah satu pulau terkenal di Indonesia yaitu Bali. Arina dan Jenny begitu antusias, bahkan mereka sudah membuat beberapa list tempat-tempat indah yang harus mereka berempat kunjungi.
Mr Rans dan Nyonya Grace menghampiri kedua pasangan yang akan pergi berlibur itu.
"Kalian berapa lama di sana?" tanya Nyonya Grace.
"Mungkin sekitar lima hari mom."
"Baiklah, hati-hati. Jaga istri kalian masing-masing. Apalagi kau Jo, istrimu sedang hamil." himbau Mr Rans pada putra dan keponakannya.
"Iya paman, kami akan saling menjaga."
"Kalau begitu kami pamit mom, dad."
Setelah berpamitan kini mereka dalam perjalan menuju bandara Juanda. Devano yang menyetir mobil dan Arina duduk di sampingnya, sementara di belakang Jenny duduk bersandar di lengan Jony.
Setibanya di bandara, Devano memberikan kunci mobil pada sopirnya yang sampai lebih dahulu. Mereka berempat langsung masuk ke bandara sambil merangkul istri masing-masing.
Saat sudah di pesawat, Jenny langsung tidur karena lelah. Sedangkan Arina dan Devano sibuk memainkan ponselnya. Penerbangan mereka kira-kira akan memakan waktu kurang lebih satu jam.
****
Selang satu jam mereka akhirnya sampai di bandara Ngurah Rai, Bali. Sebelumnya Devano telah memesan mobil yang akan mereka gunakan selama di Bali. Tapi hingga kini mobil itu tak kunjung tiba, membuat kedua wanita itu mengeluh kepanasan karena menunggu di pinggir jalan.
"Bagaimana Dev?" tanya Jony pada Devano setelah menelfon rental mobilnya.
"Sebentar lagi sampai katanya, tadi ban mobilnya sempat bocor." lantas ketiganya segera menghela nafas lega.
Yang ditunggu-tunggu akhirnya datang, mobil yang Devano sewa berhenti tepat di depan mereka.
"Maaf lama pak, tadi ban mobilnya bocor." Devano mengangguk lalu mengambil alih kunci mobilnya dan memasukkan koper mereka ke dalam bagasi.
Sekarang giliran Jony yang menyetir, sebenarnya Devano sedikit was-was. Ia tahu jika sepupunya itu sangat ceroboh, takutnya nyawa mereka yang menjadi taruhannya. Tapi Jenny menyakinkan dirinya agar percaya pada Jony, karena selama ini pria itu sudah mengalami peningkatan tidak lagi seceroboh dahulu.
Akhirnya Devano dapat bernafas lega saat mereka telah sampai di sebuah hotel bintang lima di atas tebing dengan pemandangan langsung ke arah laut, sungguh memanjakan mata bagi siapapun yang melihatnya.
Usai menerima kunci kamar, kedua pasangan itu lantas masuk ke kamarnya masing-masing untuk beristirahat sejenak, karena nanti sore para istri berniat untuk pergi jalan-jalan.
"Hahhh akhirnya aku bisa merebahkan tubuhku." Arina menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang dengan posisi terlentang. Devano hanya geleng-geleng melihat tingkah sang istri.
****
Sore harinya kedua pasangan muda itu berjalan menyusuri pantai kuta sambil menunggu matahari tenggelam. Jony dan Jenny memisahkan diri karena ingin membeli buah kelapa di pinggir pantai, sedangkan Arina masih ingin berjalan dibibir pantai.
Devano dengan setia menggenggam tangan Arina, sesekali ia menciumnya.
"Kau senang sayang?" tanya Devano yang segera diangguki oleh sang istri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Corald [PROSES PENERBITAN]
Roman d'amourDingin, satu kata yang mendeskripsikan seorang Devano Corald. Tatapan tajam serta paras yang menawan, menjadi daya tarik tersendiri bagi kaum hawa berlomba-lomba mendapatkannya. Hidup diselimuti ego yang tinggi, dan penuh penekanan. Dari kecil menja...