Perfect Destiny

1| Happy Life

~

Kehidupan chanyeol sebagai anak semata wayang dari keluarga yang sukses terasa begitu sempurna, berbekal gelar sarjana lulusan terbaik oxford, chanyeol berhasil menjadi orang yang begitu disanjung diusia muda.

Pria yang begitu sopan, dan mapan itu bahkan hampir tak pernah sekalipun mendapat masalaah dalam hidupnya. Baik dalam segi keluarga, ekonomi, pendidikan bahkan kisah cinta.

Kisah cintanya sampai saat ini masih berjalan baik dengan seorang desainer muda yang begitu cantik dan sukses. Gadis pendek dengan rambut bergelembongan itu adalah adik kelasnya dulu saat dinegri paman sam.

Baekhyun, gadis yang bahkan seumur hidupnya tak pernah merasa susah. Entah Tuhan terlalu menyanyanginya atau nenek mereka tak pernah melakukan kesalahan, mereka ditakdirkan untuk hidup lebih dari kata layak.

Pagi ini korea berbeda dari biasanya. Shilla Hotel Seoul, menjadi gedung pilihan terakhir mereka berdua untuk melangsungkan upacara pernikahan sakral.

Hotel terbaik dan terbesar di seoul itu kini sudah penuh dengan hamparan kelopak bunga mawar, dan lampu lampu krystal yang membuat kesan mewah tak pernah absen dari pengelihatan tamu.

Tak jauh berbeda dengan chanyeol si pengantin pria yang menjadi raja di acara nya kali ini, dia bahkan terlihat begitu tampan dengan jas hitam, kemeja putih, dan dasi yang diikat begitu rapi.

Pergelangan tangannya yang berhias sedikit tato itu dipakaikan jam tangan yang tak kecil nilainya, dan tak lupa rambut nya yang berwarna hitam itu disisir dan ditata begitu tampan. Sangat sempurna.

Berbeda dengan ruangan sebelah chanyeol, ada baekhyun yang sudah di pakaikan gaun pernikahan putih dengan panjang dan berat yang berlapiskan mutiara dan permata asli sebagai pemanisnya. Rambutnya ditata dengan sederhana hingga mampu membuat baekhyun menyerupai bidadari.

Kalung dan Mahkota berlian pemberian chanyeol menjadi pilihan baekhyun sebagai perhiasan yang akan digunakannya untuk hari ini, sisa nya semua diatur oleh ayah dan ibu mereka.

•

Chanyeol's Side

Aku melangkahkan kaki ku tanpa rasa takut sedikitpun, senyuman yang lebar tak pernah sekalipun ku lunturkan dihari yang begitu spesial bagi ku ini.

Aku begitu percaya bahwa aku sudah begitu mapan untuk menikahi baekhyun, belahan jiwaku.

Hingga pintu yang tertutup itu kini terbuka pelan dan menampilkan dia yang begitu memuka mulai berjalan pelan diiringi ayah kearahku.

" Chanyeol " kata ayah byun,

Aku mengangkat kepalaku dan memandang ayah byun dengan begitu sopan, dia terlihat begitu ingin menangis. Melepaskan putri semata wayang pasti nya akan terasa begitu sedih bagi semua ayah didunia.

" Kupercayakan Baekhyun putriku padamu "

Aku mengangguk sebagai jawabannya, karena tanpa perintah dari ayah pun hidup dan mati ku akan kuberikan pada baekhyun.

" Dihadapan Allah dan jemaatnya aku mengaku dan menyatakan, aku mengambil mu dan menjadikan mu Byun Baekhyun sebagai istriku yang beriman. Aku berjanji akan memelihara hidup kudus dengan mu dan akan tetap mengasihimu pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, waktu sehat maupun sakit ,aku akan tetap memeliharamu dengan setia hingga kematian memisahkan kita " Ucapku begitu lantang.