2| Be a Wife

1.2K 151 3
                                    

~

Hari pertama pernikahan chanyeol dan baekhyun tak jauh berbeda dengan air gula yang terasa begitu manis.

Mansion luas yang dibeli chanyeol murni dari tabungannya itu terletak tepat di kompleks tengah kota. Walau rumah besar dengan sentuhan gaya eropa campur asia itu hanya dihuni dua orang, rumah itu tak belum sekalipun terasa sepi dari semalam.

Bukan karena desahan ataupun cumbuan mereka yang bergema sepanjang malam, ataupun bunyi erangan chanyeol dan baekhyun yang terdengar begitu keras tapi karena tak sekalipun senyuman manis, candaan dan perhatian lepas antara mereka walau semenit.

Pagi ini baik chanyeol ataupun baekhyun mereka bangun bersamaan, membersihkan tubuh bersamaan dan berakhir baekhyun sebagai istri yang harus memasak.

Baekhyun's Side

Jarum pendek sekarang mengarah pada pukul sembilan pagi. Seoul cukup berpihak padaku, karena udara yang tak begitu dingin dan matahari yang bersinar begitu cukup menambah kesan baik dihari pertama pernikahanku.

Apron putih itu kulilitkan di tubuhku, bersiap untuk memasak apa saja yang sesaat lagi harus kusajikan untuk suamiku, Chanyeol.

Di ruang kerjanya sekarang ia sedang berkutat dengan pekerjaannya, menjadi CEO diusia muda begitu sulit baginya tapi bukan chanyeol namanya jika tak berusaha.

Satu jam berlalu aku berhasil memasak beberapa jenis makanan untuk makan siangku dan chanyeol. Hanya soup daging rusa, soup salmon dan kimchi.

Tanpa melepaskan apron yang sedikit berminyak itu, aku berjalan sedikit lincah menuju ruang kerja suamiku. Kuintip dari luar ia begitu serius membaca dan memahami setiap dokumen dokumen yang menurutku begitu memusingkan kepala itu.

" Sayang, boleh istrimu masuk ? " tanyaku dengan suara yang kuubah begitu menggemaskan, entahlah.

" Baekhyun, masuklah sayang " jawabnya.
Ditutupnya semua berkas itu dan langsung berdiri untuk meraup bibirku yang padahal semalaman menjadi miliknya.

" Kau sudah selesai memasak? " tanya nya.

Aku mengangguk, bisa kujamin masakanku begitu enak karena tiga bulan sebelum pernikahan aku mengikuti kelas kursus memasak.

" Ayo makan, " di genggamnya tanganku seakan menuntunku yang kapan saja bisa terjatuh dari tangga tinggi ini.

Sebenarnya rumah besar kami ini terdapat lift, yang kata chanyeol akan berguna saat aku sedang hamil nanti. Bukankah chanyeol sudah begitu memiliki persiapan matang dijauh hari?

Meja makan dengan aksen kayu cendana besar dan lebar ini sudah kutata begitu rapi dengan beberapa jenis makanan.

" Kau lelah sayang? " tanya chanyeol.

" Tidak sama sekali. Ayolah chan, bukankah memang sudah tugas seorang istri seperti ini? " sergah ku, bahkan aku tak kekurangan sedikit cairanpun hanya untuk memasak ini semua.

" Ayah byun menyekolahkan mu bukan untuk memasakkan ku makanan sebanyak ini sayang, aku akan mencari koki mulai besok " aku membolakan mataku tak percaya, koki? tapi kuakui itu terlalu berlebihan.

" Chanyeol, sekarang semua sudah berubah. Aku istri dan akan menjadi seorang ibu nantinya. Aku harus melakukan ini, dan tidak boleh ada koki dirumah ini. "

Chanyeol menghela nafas dalam, sesekali disentilnya hidungku karena begitu mengeyel padanya. Tapi apa dayanya, selain mengiyakan segala permintaanku?

Sebelum makan chanyeol memimpin doa, sebagai kepala keluarga yang baik. Setelah itu, tugasku untuk meletakkan makanan dipiringnya.

" kau harus makan banyak sayang, aku tak mau melihatmu kelelahan seperti semalam " hinaku pada suamiku,

" bukan aku yang lemah hanya saja kau yang begitu agresif istriku. " jawabnya sambil mengedipkan matanya, terlihat sangat menjijikan memang.

Dua atau tiga kali chanyeol selalu menyuapiku makan, begitu romantis dan manis.

" terima kasih sayang, kau terbaik " katanya memuji masakanku.

" my pleasure Mr.park, pergilah lanjutkan pekerjaanmu aku akan mencuci piring ini. "

" Nanti sore kita akan berkunjung kerumah ayah dan ibu " aku hampir saja lupa jika chanyeol tak mengingatkanku sekarang.

" Baiklah, aku akan mencuci piring ini lalu keatas "

Chanyeol berjalan menaiki tangga, menggumamkan lagu yang enak kudengar walau dari jauh.

Dengan cepat kuselesaikan semua pekerjaan rumah dan masuk ke kamar, benar kata chanyeol. Rumah ukuran sebesar ini tak akan bisa ku bersihkan sendirian setiap saat rumah ini kotor.

Kuganti baju ku dengan dress rumahan karena baju tadi sudah basah dengan keringat yang begitu tercium bau.

" Chanyeol ~ "

" Silahkan masuk tuan putri " jawab chanyeol dan tak lupa dengan senyuman manisnya.

Aku berjalan pelan memasuki ruang kerja chanyeol lagi, tanpa kusadari begitu bamyak hadiah pernikahan yang belum kubuka.

" Apa aku boleh membuka nya sekarang sayang? " tanya ku

" Semua milikmu sayang, bukalah. " pinta chanyeol.

Dengan begitu cepat aku berlutut mengambil satu hadiah bermerek gucci yang sontak saja mencuri perhatian ku,

Perlahan kubaca kartu ucapan itu " Hi Chanyeol, Happy Wedding. " ada sedikit terbesit rasa cemburu dihatiku, tapi tak apa.

Kusingkirkan kado itu dan beralih ke kotak yang begitu besar, " Dari Sehun dan Keluarga. Selamat menempuh hidup baru Chanyeol dan Baekhyun " aku tertawa renyah mengingat semalam sehun datang sendirian karena istrinya yang saat ini sedang hamil tua.

" Sehun memberikan kita peralatan bayi ? " tanya chanyeol yang entah sejak kapan memperhatikanku.

" Hm, dia memberikan kita banyak sekali. Apa ini milik bayi nya nanti? karena berlebihan lalu diberi kepada kita? "

" Baekhyun sayang, sehun tidak seperti itu " balas chanyeol,

" Aku hanya bercanda sayang "

" Stroller diujung kanan itu pemberian kyungsoo " kata chanyeol lagi,
Kupandang sebentar stroller itu, seperti stroller bayi kerajaan zaman dahulu yang tak lekang oleh waktu.

" Chan " panggilku

" Iya sayang " jawabnya, matanya fokus tapi ia tetap menjawab.

" Kau ingin anak laki laki atau perempuan? " tanyaku hati hati, melihat perubahan wajahnya yang berubah menjadi baik membuatku menjadi bahagia.

Dia berjalan kemudian mengecup kepalaku, " Apapun yang diberikan Tuhan pada kita, baik laki laki maupun perempuan aku akan tetap menyayanginya. "

Kurang manis ga nih?

Perfect DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang