Dua (pertemuan)

3 0 0
                                    

"Abaaanggggg, kaos kaki Anne dimanaaa?????"
"Abangggg!!!! Ikat pinggang sama tali rambut yang semalem buat mainan manaaa????"
"ABAAANGGGGGGGGGGG!!!!"

Begitulah kiranya teriakan teriakan Anne setiap pagi. Anne suka melupakan sesuatu yang bahkan baru lima menit ia kerjakan. Aneh bukan?? Ya itulah Anne. Wkwk.
"Udahh dekk, adek pake seadanya aja dulu, abang mager mau ke atas lagi." Sahut  Ervino. Kakak kedua Anne. Ervino dan Anne sebenarnya satu sekolah, hanya saja beda kelas. Ervino telah kelas 12 dan Anne masih kelas 11, namun tidak ada satupun murid sekolah yang  mengetahui jika Mereka ada kakak beradik, Anne tidak mau mereka mengetahui kebenaran itu karena jika itu terjadi Anne yakin akan banyak cewe centil yang mendekati Anne hanya karena ingin dekat dengan Ervino. Bagaimana tidak? Tentu saja karena Ervino merupakan salah satu most wanted disekolah, ketampanan seorang Vino mampu membuat siapapun meluluh dengan mudah, tapi Vino tidak pernah tebar pesona pada siapapun bahkan vino tapi menyadari jika dia adalah salah satu most wanted.

"Anne ayoo sarapan dulu, nanti mama yang cari sekarang cepet sarapan terus berangkat, udah siangg" titah mama Anne dengan tatapan yang sedikit tajam tanda tak mau dibantah.

"Ma, Vino sama Anne berangkat dulu yaa" pamit Vino pada sang mama yang dihadiahi kecupan singkat dikening masing-masing. "Hati hati, jangan ngebut vin!" Peringatan yang setiap hari terlontar untuk seorang vino karena gaya menyupirnya yang tidak bisa dibilang normal:)
"Siapp mah, dah Vino berangkat yaa"
"Anne jugaaa, dadah mamaaa. See u"
Beatrix hanya tersenyum melihat kedua anaknya akur, namun senyum itu sirna ketika memikirkan anak pertamanya yang masih menjalani pendidikan militer di Magelang.

Di lain tempat, "Bang vin, nanti Anne turunin di Halte samping sekolah yaa. Anne jalan aja samoe gerbang"
"Lahh, kenapa gitu??"
"Kan Anne uda bilang sama abang kalo Anne gamau ada yang tau kalo kita sodara. Ihh gimana sih pikun dasar"
"Pikun teriak pikun. Heran-_-"
"Hzz untung abang kalo bukan uda gue tampol-_-" gerutu Anne yang masih bisa di dengar oleh Vino.
"Abang denger Anne!!!"
"Bodoamat"

Sial, karena perdebatan tidak penting tadi Anne harus berlari menuju kelas yang sebentar lagi dipastikan akan bel.

Kriiinggggggg
Bruukk

Bersamaan dengan bunyi bel, Anne tidak sengaja menabrak sesorang yang Anne tau dia laki laki karena dada yang Anne tabrak terlalu keras. Poor Anne:(
"Eh aduh aduhh sorry, gue ga sengaja. Sorry banget. Gue buru buru, duluan yaa. Sorry kalo ada yang lecet bilang aja nanti" Anne langsung ngibrit menuju kelas meninggalkan seseorang yang terpaku melihat wajah Anne yang merah padam karena kelelahan berlari.
"Lucu juga hhh" bisik Kevin dalam hati.
"Woiii broo cepet elaahh bengong lagi. Uda ditunggin pak Adi di lapangan" ucap rafa mengangetkan Kevin yang masih melamun menatap kepergian Anne.
"Eh iyaa ayo. Sorry"
"Ngeliatin apaan si lu vin, jangan bilang liatin adkelbarusan?" Kevin langsung terkesiap mendengar kecurigaan Rafa. "ngga.. nggaa.. ga ada apa apa, sudah ayo ke kelas" respon Kevin yang gugup membuat Rafa semakin curiga. Bagaimana tidak, Rafa yang sudah lama bersahabat dengan Kevin yang sudah sangat tau bagaimana sikap dan sifat Kevin luar dalam ini baru sekarang melihat Kevin memperhatikan seorang cewe segitunya. pasalnya seorang Kevin Kenly Aurega selain karena parasnya yang tampan juga terkenal dengan sikap dinginnya kepada siapapun, kecuali dengan keluarga dan sahabat bobroknya ini, pantas bukan jika Rafa curiga.                                                         

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Keep the Love ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang