Prolog

34 8 0
                                    

Bagi sebagian orang, musim gugur adalah tentang dingin, hujan, depresi lembab, dan konstan.

Begitu juga dengan sebuah pertemanan, ada kalanya begitu menyenangkan bagai musim semi atau kadang terasa menyesakkan bagaikan musim panas bisa juga terasa begitu dingin tak tergapai bagaikan musim dingin.

🍂🍂🍂

"Hey, kita jadikan belajar bersama?" Nabila mencoba untuk mengimbangi langkah Elsa.

"Buat apa sih kita belajar? Nggak guna benget..." Balas Elsa ketus.

"Ayolahhh, kita kan nggak sepinter lo. Ntar gue traktir buat beli kuota deh" Nabila mencoba membujuk kembali.

Lumayan, bisa marathon nonton Bleach nihh Batin Elsa.

"Gue nggak mau tau pokoknya lo musti ngasih kita les tambahan." Nilam mulai geram dengan kelakuan Elsa yang sangat malas kalau berhubungan dengan belajar.

"Gimana sih, tadi nyuruh belajar bersama sekarang les tambahan. Yang konsisten dong. Waktu gue nggak banyak, maklum orang sibuk" Elsa menghentikan kakinya tepat didepan perpustakaan.

"Alahhh sok sibuk" Nabila mulai mencibir.

"Pengacara mah bebas" Balas Elsa.

"Dasar, pengangguran banyak acara? Acara apaan dah" Nilam mulai mencecar Elsa.

"Ya ngapelin si Byakuya Kuchiki lahh" Elsa melanjutkan jalannya yang sempat terhenti.

"Sehari aja lo nggak usah mikirin anime, bisa nggak? Sekarang tuh waktunya kita serius buat ngadepin UN" Nilam mulai mencoba mem ujuk Elsa.

"Hah??? Lo ngajakin gue serius? Maaf, gue masih normal. Masih mending gue ajak jalan si Hilal.."

"Berani bayar barapa ngajak gue jalan?" Potong Hilal.

"Heh, emang situ doang yang namanya Hilal? Ngaca dong, muka datar kaya papan selincuran aja bangga" Ujar Elsa kesal.

"Lo bilang apa? Coba ucapin lagi" Hilal meraih tangan Elsa.

"Nggak usah pegang-pegang, bukan muhrim." Elsa menarik tangannya paksa.

Uhhh gila, sakit banget tangan gue batin Elsa.

"Tadi lo bilang apa?" Ujar Hilal mulai kesal.

"Muka datar kaya papan seluncuran aja bangga" Elsa mulai menatap tajan Hilal.

"Lo....." Hilal balas menatap Elsa tajam.

"Woiii, kok kalian malah jadi berantem sih!!!" Nilam menarik Elsa menjauh.

"Hilal...." Teriak Gerald.

"Gila, lo lari cepet banget. Gue tau lo kebelet, tapi nggak usah ninggalin temen juga kali" Gerald mengatur nafasnya yang terengah-engah.

"Ck, lo aja yang lemah" Nilam menatap tajam Gerald. Baginya Gerald adalah orang yang paling harus dijauhi karna fansnya begitu mengerikan.

"Udahlah, lam. Kasian Gerald, liat dia capek abis lari-lari." Nabila menengahi.

"Nih, minum dulu biar seger lagi" Samuel menyodorkan sebotol minuman dingin.

"Thanks, btw lo abis dari mana? Kok tau-tau muncul aja?" Tanya Gerald sesusai menenggak air minum.

"........."

" Dari kantin lah, emang tu minuman nggak dibeli dulu apa. Tau-tau dah ada aja ditangan. Dasar cowok udah lemah aneh lagi" Ketus Nilam.

"Hahhh, ya udah cewek mah selalu benar" Samuel menanggapi seadanya.

"Lo kok dari tadi bilang cowok lemah mulu sih. Gue ingetin ya, yang lemah tuh cewek bukan cowok!!" Gerald ngegas.

"Perlu gue ingetin? Kalau emang semisal cowok tuh kuat kenapa selama ini nggak ada obat kuat buat cewek adanya buat cowok. So, itu tandanya kalau cowok tuh lemah" Elsa yang tak terima dibilang cewek lemah pun mulai membela Nilam.

"Bener tuhhh, mangkanya kalau punya otak tuh dipikir" Sewot Nilam.

Sial  batin para cowok.

♉♉♉

Hallo, kenalin nama aku yana😆.

Jadi, ini tuh project kita bersama yang kita namakan : VellichorSeries

Dan kalian juga harus baca cerita yang lainnya juga :

1. Palung Mariana : Najwasalsabilaa93

2. Aurora : UNA_AM

3. Love under the moon : Nengwulaan_

4. About rain : salsaimeldaaa

5. Bendung-an : ditulis oleh,  NajwaAzzahraS

6. Langit sang senja : NvsVch

Gimana prolognya? Aneh? Maklum namanya juga prolog😅 kalau penasaran silahkan tunggu update selanjutnya

Untuk jadwal update setiap hari kamis kalau jam nggak tentu

See you next week 😘

Salam hangat

Yana-pecandu rindu

AutumnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang