Pagi ini terasa lebih dingin dari biasanya, maka dari itu aku memutuskan untuk menggunakan sweater berwarna krem milikku kesekolah.
Saat aku berjalan dikoridor, terdapat banyak murid-murid sekolahku yang sudah berlalu lalang, oh mungkin sebentar lagi bel masuk akan berbunyi.
Diwaktu aku baru saja memasuki kelas, bahkan baru saja melewati pintu kelas, jamet aka Jeno Lee langsung berlari kearahku dengan tangan terlentang seakan ingin memelukku sambil berteriak,
"NENG RESTAA"
Beruntungnya aku dengan cepat menghindar sehingga ia tidak bisa memelukku, dan malah memeluk Andy, seorang nerd dikelasku yang sangat pendiam.
Seketika suasana kelas langsung ramai karena menertawakan Jeno, termasuk aku.
Kulihat, Andy hanya mengerjapkan matanya bingung dibalik kacamatanya itu. Aku sungguh tak bisa menahan tawaku.
Mungkin Jeno telah sadar ia salah memeluk orang dan ditertawakan satu kelas, ia menghampiriku dengan muka yang kusut dan bibir cemberut.
"Neng Resta jahat sama aa, masa aa dibiarin meluk Andy sih, malah ditawain pula," kata Jeno.
"Ya lu sih, gimana ga kaget dan reflek ngehindarin lu, mana mau dia dipeluk jamet," sahut Jaemin.
Aku hanya tertawa menganggapi mereka, sambil melepaskan sweater krem yang aku pakai sebelumnya.
"Hahaha, ada ada aja lu, kalo kata chef Juna, kelakuan lu tuh bikin orang mauteji," ungkap ku.
"Mauteji?" Tanya Jeno.
"Mau tepuk jidat," lanjut ku.
Satu kelas tertawa terbahak bahak, ya anggap saja orang orang dikelasku ini memiliki selera humor yang rendah, alias receh.
Kelas berubah menjadi senyap dan langsung kembali ke bangku masing-masing saat pak Sehun, yang merupakan guru fisika dan termasuk guru killer disekolahku.
Sepertinya kita melupakan fakta bahwa hari ini ada pelajaran fisika yang merupakan mapel pertama, semua karena pada sibuk tertawa.
Pelajaran fisika dimulai, selalu seperti ini, senyap, sunyi, dan diam. Tak ada yang berani membuka mulutnya kecuali adanya perintah atau suruhan dari sang guru.
Kelasku memang termasuk kelas yang tak terlalu banyak tingkah tapi sangat kompak, makanya tidak berani macam macam pada pak Sehun yang sangat pelit nilai dan galak itu.
Tbc
Hai-!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Lee Jamet
Fanfictionft. Lee Jeno Jeno, siswa blasteran jawa-korea yang gaya ketiknya bikin seorang Claresta kesal. Bukan hanya gaya ketiknya saja, tetapi kelakuannya juga yang membuat Claresta menjulukinya sebagai 'Lee Jamet'.