Hari ini NCT Dream lagi free, mereka semua, minus Haechan, lagi nggak ngapa-ngapain di dorm.
Chenle juga udah nginep di dorm dari 2 hari yang lalu, karena mamanya lagi ada kerjaan, jadi Chenle di rumah sendirian, makanya dia nginep.
Jeno lagi sibuk nonton fancam di youtube. Jaemin sama Renjun sibuk di dapur buat masak, karena hari ini ahjuma yang biasa masak dan bersih-bersih di dorm lagi cuti.
Nah kalo dua maknae ini lagi sibuk main game di ruang tengah, ditungguin sama Jeno yang duduk di sofa, takutnya nanti dua bocah itu baku hantam, makanya harus ada yang jagain.
"Kita taruhan aja gimana? Biar makin seru" usul Chenle.
"Boleh. Kalau aku menang kau harus jadi asistenku seharian, tidak boleh marah padaku, dan belikan aku ice cream." Maklumlah, masih aegi, maunya ice cream, padahal minta Apple watch juga dibeliin sama Chenle.
"Oke. Kalau aku yang menang, kau harus memanggilku 'Chenle-hyung' atau 'Chenle-ge' terserah pilih yang mana, dua hari berturut-turut, dan kau harus jadi adik kecil yang manis yang nurut kepadaku, eh pada hyungdeul juga sih." Entah kenapa rasanya hari ini Chenle pengen banget dipanggil kakak sama Jisung.
Dulu dia setuju waktu Jisung mulai manggil dia tanpa embel-embel 'hyung', tapi sekarang dia udah dewasa. Dia kangen panggilan itu, dan satu-satunya yang bisa manggil begitu ya cuma Jisung.
"Oke. Deal ya?"
"Deal. Kalau kalah jangan nangis ya? Hahahaha"
"Siapa juga yang bakalan nangis, kau yang akan kalah nanti"
Dari tadi Jeno cuma menyimak pembicaraan dua bocah nct itu, ya walaupun satunya udah dewasa, tetep aja masih bocah.
"Dasar bocah, lagian Jisung cuma minta ice cream. Minta yang lain kek. Haduuuhhh, namanya juga bayi" batin Jeno.
Akhirnya Chenle sama Jisung pun main game, kalo mereka berdua udah main, dijamin nggak ada yang namanya hening.
"Yak! Kau curang!"
"Mana ada? Yang ada kau yang curang Park Jisung!!"
"Tidak, kau yang curang! Berhenti menutupi jalanku!"
"Pabboya~ itu bukan curang, itu strategi untuk menang"
Mereka berdua terus adu mulut, meski tangan pada sibuk pencet tombol.
Jeno jengah, dia geleng-geleng kepala. Dari tadi dia udah nggak fokus nonton youtube, dan malah fokus ke game yang lagi dimainin adek-adeknya.
30 menit kemudian game berakhir, dengan Chenle yang keluar sebagai pemenang.
"Yuhu~~~~~ aku menang!! Menang! Menang! Menang!" Chenle lagi selebrasi, sambil teriak-teriak heboh, bikin Jeno langsung bekep mulut Chenle.
Kalau si bungsu, dia lagi cemberut, bibirnya melengkung ke bawah, bisa-bisanya dia kalah. Mau taruh di mana muka adek?
"Kau curang!" Masih aja si adek nuduh Chenle curang, padahal mereka berdua tuh sportif, lebih tepatnya nggak tahu gimana caranya curang, apa yang harus dipencet biar lawannya gagal tuh apa? Mereka nggak tahu.
"Tidak, aku tidak curang. Iya kan Jeno hyung?" Tanya Chenle ke Jeno.
"Iya, kalian berdua tidak ada yang curang, hyung lihat dari tadi." Jelas Jeno.
"Tuh kan!!! Aku nggak curang, sesuai perjanjian tadi kau harus memanggilku hyung!"
"Shireo~~~"
"Eits.. kalo udah janji harus ditepati dong."
KAMU SEDANG MEMBACA
Maknae NCT Brothership [ParkJisung]
Fanfiction[BROTHERSHIP STORY] 🚫 Bukan bxb, yaoi, ataupun bl Update sesuai mood dan kalau lagi ada ide ‼️ Ceritanya cuma oneshoot-twoshoot, tapi kadang lebih