Happy Reading✨Jakarta, 13 November 2018
“Mer, lo yakin baik-baik aja?” Tanya Chloe khawatir.
“Gapapa, udah biasa kok, gue lelah doang sih”“Ngomong gitu aja terus. Lo pucat banget anjir. Tuh, hidung lo juga, ITU KENAPA ANJIRRR!!!!” Chloe terus saja mengoceh membuat Mera semakin pusing dan akhirnya tidak sadarkan diri.
Mata Mera terbuka perlahan-lahan, memperlihatkan mata hazel dan bulu matanya yang cukup lentik. Wajahnya yang pucat tidak mengurangi kecantikannya. Mera akhirnya sadar, ia berada di rumah sakit, matanya terarah melihat ke pintu luar, di sana Chloe yang tengah berbincang dengan seseorang yang ia duga adalah dokter yang memeriksanya tadi. Mera masih merasakan pusing, ia berniat untuk tidur lagi tetapi ia kembali disadarkan oleh suara gesekan pintu yang dibuka makin lebar. Itu Chloe, sudah dipastikan dia akan terus mengoceh tidak jelas dan memarahi Mera.
“Mer..”
“Diem babi! Kepala gue pusing, kalau mau mengoceh nanti aja ya, gue mau tidur” Potong Mera. Ia kemudian berbalik memunggungi Chloe yang terdiam dengan mulut terbuka.
“GAADA AKHLAK, BANGSAT! Istirahat yang benar lo!!!. Kebiasaan lo begadang, trus paginya kek orang mati. Dan sekarang malah marahin gue?, sialan lo ya!!!” Kan, Mera bersumpah, jika Chloe bukan sahabatnya, dia tidak akan segan-segan untuk menendangnya keluar sekarang juga.
~ ~ ~
Universitas International Indonesian
13.24
“Maafin saya lah pak, serius pak kali ini beneran deh!!” Rayu seorang lelaki dengan postur tubuh yang tinggi, mata coklat, bulu mata lentik, hidung mancung, kulit yang sedikit kecoklatan tapi tidak mengurangi ketampanannya.
“Ini sudah yang kesekian kalinya Mr.Will, mau sampai kapan kamu seperti ini, kalau terus-terusan begini kami dari pihak kampus tidak akan segan-segan untuk menunda wisudamu lagi beserta kedua temanmu. Hal seperti ini seharusnya tidak kamu permainkan lagi.” Ucap seorang dosen kepadanya. Lelaki itu menghela napas panjang, lalu keluar dari ruangan dengan wajah yang murung. Di luar ternyata ia sudah ditunggu oleh dua orang temannya.
“Woi murung aja lu, gimana?” Tanya seorang temannya. Lelaki itu hanya menghela napas panjang. Kedua temannya paham, dan berusaha untuk menyemangati lelaki itu.
“Gue salah mulu,padahal cuman bantu orang astaga” Ucapnya berusaha membela diri. Kedua temannya hanya mangut-mangut seperti setuju akan pembelaan sahabat mereka.
“Udahlah Will, sekarang lo gausah peduliin hal kayak gitu dulu ya! Mending sekarang, lo focus aja sama kuliah lo dulu, soalnya kita mahasiswa paling lama lulusnya anjir!. Udah gila aja” Ucap temannya berusaha meluruskan permasalahan yang terjadi.
Mereka bertiga sudah bersahabat sejak menduduki bangku sekolah menengah, karena suatu hal yang tak terduga. Mereka bertiga adalah pemain basket andal di kampus. Walaupun yang membuat mereka terkenal adalah sebagai mahasiswa yang paling lambat lulus.
William Gilbert, lelaki yang memiliki masalah dengan dosen tadi. Pecicilan, sangat suka mengganggu wanita, tapi bukan berarti dia playboy. HAHA kalau ingin tahu saja, William adalah pria tersadboy diantara mereka bertiga. Sangat cerewet, random, sok asik, sok kenal, hobi tidur, main, moodyan dan yang bikin heran adalah banyak yang tertarik dengannya. Entah kenapa hal itu bisa terjadi, padahal sifatnya saja sangat menyebalkan.
Michaelson Moland, lelaki dengan rambut curly, senyumnya sangat manis, argh sekali senyum saja mungkin bisa membuat beberapa orang langsung terpana. Dia tidak terlalu tinggi, terkenal pendiam tapi sangat humble apabila telah mengenalnya, banyak orang yang jika melihat wajahnya menyangkanya seorang fuckboy, hmm mungkin memang seperti itu wkwk. Orangnya sangat misterius, pecicilan, dan suka mengganggu wanita yang dianggapnya dekat. Michaelson memiliki seorang kekasih, bernama Avila Sanders. Mereka sudah menjalin hubungan selama setahun. Heran? Sama, writer juga heran tapi ini nyata(:
KAMU SEDANG MEMBACA
See You
Teen FictionSeorang gadis yang didiagnosa menderita kanker darah atau biasa disebut leukemia tak sengaja bertemu dengan seorang pria. Pertemuan itu nyatanya mengubah kehidupan keduanya. William Gilbert-Chimera Anastasia "Jika aku ditakdirkan untuk datang, kenap...