Prolog

108 15 6
                                    

Prinsip gue,apa yang gue rasain dia juga harus rasain,karena itu hasil dari perbuatan dia sendiri.

~Abian~

      Abian tersenyum kemenangan menyaksikan kejadian di depannya,lawan nya kalah telak dan sedang skaratul maut, Mungkin. Abian tak berniat menolong atau pun bertanya keadaan lawannya,dirinya menikmati pemandangan indah yang sering dia lihat tiga tahun belakangan ini.

"Abian,udahlah kita bawa avran kerumah sakit nanti kalo dia mati gimana?"Ucap panji,sahabat abian dengan khawatir.
Dirinya bukan takut Avran mati,tapi ingat lah bahwa papa nya seorang polisi dan yang di tanya hanya diam tak mengubris perkataan sahabatnya,masih menikmati pemandangan di depannya.

     Setelah beberapa saat abian membalikkan badan ke arah teman temannya dan menunjuk lawannya lalu pergi,menunjukkan bahwa ia sudah sangat puas menikmati pemandangan lawannya yang sedang sekarat itu.

   Bukan,Abian bukan lah psycopat.
Dia hanya melawan apa yang seharusnya  dilawan,dia melakukan itu karena dia pernah diposisi itu karena orang itu juga,jadi ia harus merasakan apa yang pernah ia perbuat pada orang lain.


     Abian pergi dengan motor ninja hitam kesayangannya,diikuti sebagian anak buahnya sekitar 15 motor yang mengikutinya,dan mereka akan menuju markas.

Sebagian dari mereka menolong korban,ini tawuran besar besaran ke sekian kalinya yang dilakukan geng asgara yang diketuai oleh abian dan sekian kalinya mereka memenangkan tawuran besar besaran ini.

   

***

"Busyet lu tong,kalo 10 menitan lagi aja lo masih ngediemin si avran itu, mati dah anak orang"Gibran yang baru datang langsung merocos dengan mulut ember nya itu.

"Seharusnya gue tadi nungguin aja kali yah 10 menit lagi"Sahut abian santai sambil berfikir,dan membuat ke 3 sahabatnya yang lain melongo.

"Lo mau ngedekem di penjara hah?! "Tanya raka,abian hanya mengangkat dua bahunya, bertanda tak peduli.

"Astagfirullah robbal baroyaaaaaamphhh"mulut gibran langsung ditutup dengan tangan panji.

"Bacot lo! kita lagi tegang nih,maksud gue gue masih tegang dan lo masih aja pengen nya bercanda bego lo"kesal panji,panji  sebenarnya semakin muak,tadi saja saat mereka menuju markas  panji memang bersama gibran,gibran tak henti henti nya mengoceh menyombongkan diri bagaimana dirinya membuat lawannya terkepar tak berdaya,dan sekarang panji akan mendengarkan gibran mengoceh lagi? Jangan harap!setiap hari telinga panji rasanya terus ber gendang karena tak ada waktu istirahat jika di dekat gibran.

Gibran melepas paksa tangan Panji dari mulutnya "Buset bau ikan tongkol tuh tangan lo"Kini gibran ikut kesal karena mulut nya ditutup panji.

"Enak aja,btw kok lo ngomong ikan tongkol gue jadi laper yah? "Panji nyengir kuda dan membuat teman temannya tertawa.

"Dasar panci panci"ledek raka dan menambah gelak tawa diantara mereka.

"Gue mesen makanan dulu"ucap abian diakhir tawanya.

"Hora hora hari ini kita akan di traktir lagi oleh abian"teriak gibran dan membuat raka dan panji geleng geleng kepala, sedangkan abian tertawa.

"Bos bos"sebuah suara dari luar mengagetkan ke 4 orang itu,abian dan yang lainnya keluar dengar tergesa-gesa,vino dengan napas yang tersenggal-senggal.

"Kenapa? "Tanya panji tak kalah panik.

"Pengepungan di jalan rumah andrio"Adu vino.

"Sial"umpat abian.

"Siapin pasukan"

***

     Abian dan yang lain bergegas ke sepertiganya jalan rumah andrio,yah sepertinya mereka memang sengaja mengepung rumah andrio,karena salah satu dari anak buah abian itu lumpuh hingga saat ini,dan semua tentang andrio adalah tanggung jawab geng asgara terutama adalah tanggung jawab abian. Musuhnya memanfaatkan apa yang sedang di jaga oleh geng asgara dan sesuatu yang ingin mereka miliki ada disana.

    Abian sepanjang jalan terus mengumpat,mereka kini tak menggunakan motor tapi beramai ramai menggunakan mobil.

     Abian turun terlebih dahulu dari pada yang lain sebelum sepertiga jalan rumah andrio,abian turun cukup jauh dari rumah andrio,dia akan menggunakan jalur lain supaya mengamankan andrio dan sesuatu yang ingin direbut oleh lawannya,karena dirinya yakin bahwa lawannya akan bertindak gila,mereka akan menembaki atau bahkan bisa saja menghancurkan kaca kaca rumah andrio bahkan rumah andrio pun bisa hancur akibat ulah lawan gila nya itu, maka dari itu dia harus lebih awal datang ke rumah andrio.











....









Jangan lupa vote koment dan follow yah

A dan STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang