A/N: Pecah telor kolaborasi antara ARIESILVER, AriesDestine, my_carina, xianxian15, dan JeanneGabrielle1. Selamat menikmati :)
Disclaimer: Semua tokoh meminjam karya MXTX, tidak ada niatan untuk mengakui, memiliki, ataupun menistakan. Ini lapak Nielan, jadi kalau ada yang tidak suka silahkan pencet tombol back dan ga perlu marah-marah.
******
Bagi Lan Xichen, tidak ada pria yang lebih seksi daripada pria yang mencintai keluarganya. Bayangkan saja, sang pria tanpa kenal takut akan melindungi keluarganya dari bahaya, tetapi di sisi lain tangan yang sama bisa dengan lembut memeluk anak-anaknya.
Ia juga tidak akan malu menunjukkan kasih sayangnya pada pasangannya, dan tak bosan mewujudkan cintanya. Pria kalem itu menarik napas panjang, ia lelah menunggu!
Sudah lima tahun dia memadu kasih dengan lelaki tampan dan gagah itu, bahkan tak sehari pun dia bisa menyingkirkannya dari pikirannya. Nie Mingjue, telalu gagah dan tampan, bahkan dalam setiap gerakan dan napasnya.
Lan Xichen selalu berharap jika suatu hari nanti Nie Mingjue akan menikahinya dan menjadikan dia sebagai pasangan hidupnya. Akan tetapi Lan Xichen hanya bisa menunggu karena sampai saat ini Nie Mingjue masih terpaku akan masa lalunya.
Seperti saat ini, Lan Xichen sedang duduk bersama dengan Nie Mingjue yang fokus pada lembar pekerjaannya. Hari ini mereka sengaja bertemu di sebuah restoran setelah beberapa hari tak mendapatkan momen bersama akibat Nie Mingjue yang sibuk dengan urusan kantornya.
Meski telah bertemu, Nie Mingjue masih tak mengacuhkannya. Matanya tidak pernah lepas dari lembaran lembaran laknat yang dia bawa. Lan Xichen mendesah lelah, entah sudah berapa kali dia melakukannya seharian ini.
"Lan Huan, apa kau belum pesan makanan? Perutku sepertinya sudah minta diisi," kata Nie Mingjue sambil memegangi perutnya yang mulai keroncongan.
"Bukankah Da-ge sudah kenyang habis makan sebanyak itu," kata Lan Xichen seraya menunjuk lembaran-lembaran yang dipegang Nie Mingjue.
Mendengar suara sang kekasih yang berubah nada, Nie Mingjue akhirnya mengalihkan perhatiannya. Ia tersenyum geli melihat pasangannya memanyunkan bibirnya, nampaknya pria manis itu sedang merajuk. Apa boleh buat, ini resiko berpacaran dengan seorang mahasiswa yang masih labil.
"Maafkan aku Lan Huan, tapi ini tidak bisa ditunda," katanya sambil mengusap kepala Xichen dengan lembut.
Xichen tersenyum lemah, dia sungguh tak bisa menolak senyuman maskulin dan sentuhan lembut yang baru saja dia dapatkan.
"Da-Ge, jangan menggodaku seperti ini, aku sungguh marah. Bahkan, Da-Ge lupa kalau hari ini ada janji dengan anak-anak." Xichen menatapnya dengan tatapan yang tak bisa dijelaskan.
Nie Mingjue sungguh merasa berdosa dan ingin menangis melihat kekasihnya memasang ekspresi seperti itu.
Nie mingjue pun kemudian berusaha membujuk Lan Xichen. Dia memegang tangan Lan Xichen yang ada di atas meja, kemudian mengelusnya lembut.
"Maafkan aku, Huan. Aku memang salah, tapi mau bagaimana lagi, semua pekerjaan ini harus segera diselesaikan secepatnya. Kalau tidak, perusahaan akan terkena masalah. Sekali lagi maafkan aku, A Huan," ucap Nie Mingjue menatap wajah Lan Xichen sambil masih mengelus tangannya lembut.
"Maaf dariku gak gratis. Bayar!" ucap Lan Xichen sambil menyilangkan tangannya dan bibirnya mengerucut lucu.
Nie Mingjue tertawa ringan. Tangannya mencubit bibir Lan Xichen dengan gemas. Membuat sang empunya semakin kesal.
YOU ARE READING
Lucky
FanfictionNie Mingjue dan Lan Xichen sudah lima tahun menjalani hidup bersama---tanpa status. Suatu hari Lan Qiren berniat menikahkan Lan Xichen dengan Wen Ruohan dan menyebabkan konflik. Mampukah Nie Mingjue mempertahankan cintanya? Atau dia akan menyerah pa...