PERMULAAN

47 2 2
                                    

Semua pasti ada sebab yang bermula hingga menuju akibat dan berakhir

Awal sekaligus akhir
Selayaknya takdir
Tak terucap oleh bibir
Namun
Tertuang dalam syair

Perkenalkan, aku Nakula Besaja menulis di sini untuk meluapkan segala emosi dan menuangkan data yang ketika dipendam membuat nanar kepalaku. Ibarat wadah, lobus temporal bagian hipokampusku terlalu overweight menampung data karena dayaku yang belum cukup untuk mengininput data yang sangat banyak ke dalam otakku melalui buku dan artikel di internet. Akhirnya jeblug deh kepalaku!! itu karena dayaku belum cukup, dan akhirnya aku sering lupa. Lupa adalah hal yang wajar tapi di saat yang tidak tepat itu sangat menyebalkan. Aku bukan pertama kalinya menulis karena sebelumnya sudah rajin menulis di blog (guratansemesta.blogspot.com) tapi itu semua bukan berarti saya sudah bisa menulis, justru aku kesini untuk mendapatkan kritik dan saran oleh para pembaca yang selalu aku percayai bahwa kalian orang-orang baik yang mau berkembang.

Sedikit cerita tentangku, aku adalah pengembara yang senantiasa berkeliling untuk memuaskan hasrat keingintahuanku sekaligus menemukan satu persatu kebodohanku. Karena semakin aku tau, semakin aku merasa bodoh dan aku menikmatinya. Aku lahir dari keluarga akademisi (formal maupun agama) yang didoktrin Ilmu sangat penting dan dituntut untuk selalu profesional dalam bidang yang ditekuni. Aku memulai berliterasi sejak kelas 6 SD dan buku yang sering aku baca adalah majalah bobo. Lalu di SMP aku membaca buku Sufi dan awal SMA aku baru merasa membaca ketika diberi buku Dunia Shopie dan Misteri Soliter karya Jostein Gaarder yang bermuatan filsafat namun berbentuk novel yang ringan.

Kembali ke permulaan, mula-mula aku cuman pengen hidup aja, alias asal hidup dan hidup-hidupan namun di akhir SMA aku baru menemukan tujanku untuk hidup.
Tujuanku untuk hidup adalah berliterasi sampai mati, berusaha memperbesar daya agar bisa menghidupi kehidupan, karena hal yang aku tidak suka adalah ketika manusia asal hidup atau hidup-hidupan. Itu sungguh tidak menghargai Tuhan yang sudah menciptakan dia dan membuat dia hidup sampai saat ini. Karena asumsiku adalah ketika orang terlahir di dunia maka ia pasti mempunyai peran. Entah peran apapun itu, untuk satu orang atau jutaan orang, untuk satu keluarga atau sedunia intinya dia pasti memiliki peran yang sudah diatur olehNya. Dan yang terakhir adalah terus berbuat baik dan bahagia kalo bisa tanpa menyakiti sesama.

Setelah aku menemukan tujuanku untuk hidup, barulah aku sungguh-sungguh dalam menjalani hidup ini. Sungguh-sungguh bukan berarti telalu serius, tapi mempunyai visi dan misi yang jelas lalu menjalaninya dengan perlahan dan istiqomah. Bukan berarti aku bukan orang yang susah diajak becanda, malah aku suka sekali dan malah menyayangkan orang yang hidupnya serius tapi tidak punya pondasi diri yang kuat, udah ga bisa becanda dan santai tapi gak ada visi dan misi yang jelas.. tapi, gapapa juga sih mungkin itu jalan ninja dia heuheu.

Mungkin sekian dulu PERMULAAN ini, untuk kritik dan saran dengan senang hati aku terima sekaligus akan meresponnya. Untuk tulisan selanjutnya aku akan mengkuliti perlahan tentang Daya atau Potensi Diri. Semoga Allah meridhoinya, Amiin. Terimakasih

Salam Kasih Sayang

Nakula Besaja
Cirebon, 11 Juni 2020


PERMULAANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang