Asmara Di Balik Dendam Membara 24

876 1 0
                                    

"Hemm, tentu dia datang berkunjung untuk

mencarimu. Engkau telah menjadi kawannya yang

baik, bukan?"

Karena dalam kata-kata itu terkandung nada suara

penuh arti, wajah Niken menjadi kemerahan. "Kalau

begitu halnya, tentu peristiwa itu tidak penting dan

luar biasa, Bapa. Akan tetapi Budhidharma datang ke

Gagak Seto untuk mencari Bapa dan bahkan untuk

membunuh Bapa Guru."

"Hahhh...........? Mengapa demikian? Aku tidak

mengenalnya dan tidak mempunyai urusan dengan

dia!"

"Akan tetapi Bapa mengenal ibu dan bapanya.

Tahukah Bapa siapa pemuda itu sebenarnya? Akupun

baru mengetahuinya saat dia datang ke Gagak Seto

itu. Dia adalah putera kandung Ni Sawitri dan hendak

membalas dendam untuk kematiana Ni Sawitri dan

Margono."

Wajah Ki Sudibyo tiba-tiba menjadi pucat sekali dan

dia memandang wajah muridnya seperti orang

melihat hantu. " Ya Jagad Dewa Bathara.......!"

Akhirnya dia berseru. "Bagaimana ...........bagaimana

engkau tahu tentang Sawitri dan Margono?"

"Aku telah mendengar semuanya sebelum Budhi

muncul, Bapa. Karena ketika bertemu dengannya

dahulu kami tidak saling menceritakan riwayat kami,

maka aku tidak athu bahwa dia putera Ni Sawitri.

Aku sudah mendengar bahwa Bapa menyuruh

Klabangkoro untuk membunuh Ni Sawitri dan

Margono!"

"Aduhhh.......jangan ingatkan lagi itu kepadaku, Niken!

Aku merasa menyesal sekali sejak itu terjadi. Aku

hanya menyuruhnya membunuh Margono karena

murid itu murtad dan pantas dihukum, akan tetapi

Sawitri ikut membunuh diri........aku menyesal

sekali......." Orang tua ini nampak berduka sekali.

"Akupun sudah mendengar akan hal itu, Bapa. Akan

tetapi melihat watak Klabangkoro yang amat jahat,

bukan tidak mungkin Ni Sawitri juga dibunuh olehnya.

Dan aku mengerti pula mengapa Bapa mengeluarkan

perintah yang kejam itu. Karena Margono Ni Sawitri,

isteri Bapa."

Dengan kepala tertunduk Ki Sudibyo mengangguk.

"Benar.......ah, aku menyesal sekali karena kematian

Sawitri, aku berdosa besar dan kalau sekarang

puteranya datang mencariku, aku siap untuk mati di

tangannya untuk menebus dosa....."Orang tua itu kini

memukul-mukuldadanya dengan perasaan berduka

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 17, 2012 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Asmara Di Balik Dendam Membara 24Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang