Blurb ツ

7.9K 556 105
                                    

Birmingham, West Midlands, United Kingdom

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Birmingham, West Midlands, United Kingdom

Hai, ini Jaemin.

Aku sudah lulus dari North Birmingham Academy. 

Eiiiits, sebentar. Kalian pasti heran kenapa aku lulus dari sekolah asrama Soobin di Birmingham, bukannya dari South Hampestead High School di London.

Jadi begini.

Patah hati itu sangat menyebalkan dan menyiksa. Apalagi orang yang kalian sayang adalah sosok sahabat sendiri. Dari orok kalian selalu bersama, berbagi tawa dan air mata hingga usia beranjak dewasa. 

Aku mencintai sosok sahabat sejak kecilku, Renjun namun pujaan hatiku lebih memilih menambatkan hatinya pada orang lain.

Dan orang itu adalah sahabatku sendiri, Jeno.

Belum sempat memiliki tapi rasanya sudah sesakit ini. 

Rasanya benar-benar menyiksa. Fisik dan mentalku seolah kompak merasakan rasa sakit yang sama. Sampai membuatku sempat ingin bunuh diri.

Setelah Renjun resmi berpacaran dengan Jeno, aku menghilang dari kehidupan mereka. Persahabatan kami yang sudah berjalan 18 tahun lamanya harus berakhir karena aku memilih pergi.

Aku benar-benar menghindar, menghilang tanpa sekalipun memberi kabar. 

Tidak ada lagi Dare or Dare tiap malam saat Renjun tak bisa tidur. 

Tidak ada lagi masuk ruang BK dengan Renjun dan Jeno.

Tidak ada lagi keluyuran malam-malam dan berbuat onar sampai keluar dari kota London.

dan tidak ada lagi Norenmin.

Yang ada hanya Na Jaemin. Seorang siswa pindahan yang terpaksa menjalani sisa-sisa masa SMA nya di sekolah asrama hingga lulus. 

Karena pada dasarnya aku memang bebal dan mudah emosi, di asrama pun aku masih mencetak rekor sering berkelahi sampai bunda, ayah dan kak Jaehyun harus bolak-balik London-Birmingham karena kelakuan biadabku.

Entahlah, berkelahi seolah menjadi hobiku setelah aku meninggalkan kehidupanku bersama Renjun dan Jeno.

Jika kalian masih ingat, setelah lelah menangis hingga dadaku sesak, aku pulang ke rumah dengan hatiku yang sudah hancur. Sekilas melirik tenda yang di dalamnya ada Renjun dan Jeno tidur bersama. Mengingatnya saja rasanya masih sakit. Ulu hatiku seolah ditusuk ribuan jarum.

Setahun lebih beberapa bulan sudah berlalu setelah aku pulang dari Hollow Pond. Malam itu aku menangis hingga berlangsung selama tiga hari tiga malam, tidak mau melihat wajah Jeno dan Renjun yang terus mengunjungi rumahku. 

Aku juga tidak berangkat sekolah selama itu karena terus merengek meminta pindah hingga akhirnya bunda dan ayah mau mengurus surat kepindahanku ke Birmingham, sekolah Soobin.

The Snake In My DaffodilsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang