Part 1

41 12 16
                                    

Happy reading.


*****

Soerang Gadis bernama Dinar Anindira Clarissa, gadis berambut pendek dan bertubuh yang tidak terlalu tinggi.

Beberapa tahun yang lalu saat duduk di bangku SMA, ia mengalami kecelakaan yang cukup parah, sehingga membuat dirinya mengalami kebutaan. Saat kejadian itu ia tidak hanya sendiri, namun juga bersama kedua orang tuanya dan juga kakak nya. Namun naas, harus nya ia merayakan hari kelulusan nya karena dia di nobatkan sebagai siswa terbaik dan berprestasi. Tapi ia harus mengalami kejadian yang begitu pahit dan menyakitkan, ia harus kehilangan kedua orang tua nya, serta kehilangan kedua penglihatannya.

Hatinya sangat hancur, ia hampir saja ingin mengakhiri hidupnya karena tak sanggup menghadapi masalah bertubi-tubi yang harus ia jalani.

Setelah dua tahun kepergian kedua orang tua nya, kakak  satu-satu keluarga yang  menemani dan selalu memberikan ia kekuatan pun jatuh sakit sampai ia menghembuskan nafas terakhirnya.

"Dek..!! Maafin kakak ya, kakak gak bisa jagain kamu lagi, kakak gak bisa nemenin kamu lagi. Kakak udah gak kuat dek." ringisnya.

"Kak, jangan tinggalin Dinar. Dinar gak bisa sendiri tanpa kakak. Siapa yang bakal jagain Dinar, siapa yang bakal ngelindungin Dinar kalo gak ada kakak." ucap Dinar, air mata  sudah membasahi pipinya.

"Dek, kakak percaya sama kamu, kalo kamu bisa jaga diri. Kamu bisa menjalani ini semua tanpa kakak. Kakak yakin suatu saat kamu pasti akan bahagia."

"Kakak,  aku gak mau kakak pergi. Aku pengen kakak selalu nemenin aku."

"Kakak percaya kalo mata kamu akan kembali, ini cuma butuh waktu." ucap Disty, kakak Dinar.

Tanpa terasa airmata sudah membasahi pipi keduanya.

Perasaanya semakin hancur, pikirannya kacau dan  psikologis nya terganggu. Ia berusaha untuk menyembuhkan diri nya sendiri dari derita yang ia alami.

Sepeninggalan kakak nya, ia hidup sebatang kara, sehingga ia harus terpaksa menajalani kesendirian nya tanpa sanak keluarga. Untung saja semasa hidup ayahnya adalah seorang pebisnis yang sukses, jadi ia bisa menghidupi diri nya sendiri dengan beberapa sebagian penghasilan dari beberapa bisnis keluarga.

Pada suatu ketika ia pergi ke supermarket untuk membeli bahan makanan, berjalan menyelusuri trotoar dengan menggunakan tongkat untuk membantu nya berjalan menuju yang ia tuju.

Langkah demi langkah ia lalui menggunakan tongkatnya.

Sesampai nya di supermarket ia langsung menyelusuri dan melewati rak-rak tersebut. Ia mengambil barang-barang yang akan ia beli.

Mengambil beberapa barang, lalu ia meraba-raba menggunakan tangannya.

Ya sepertinya ia sudah sangat hafal dengan barang-barang yang akan ia beli, jadi cukup mudah untuk mengetahui setiap barang. Setelah ia mendapatkan barang yang ia beli, kemudian ia berjalan menuju kasir.

Ia membuka tas, memberikan sejumlah uang kepada kasir tersebut.

Kasir menatap tajam Dinar, lalu ia memberikan berupa uang kepada Dinar.

Dinar mengambil kembalian yang ia dapatkan dari kasir tersebut, ia pun meraba-raba setiap sudut uang.

"Bapak, mau nipu saya? Bapak jangan becanda." ucap Dinar.

"Kenapa?" tanya kasir itu seolah merasa tak bersalah.

Dinar memberikan uang itu kepada kasir. "Kembaliannya kurang."

Kasir melambaikan tangannya di depan mata Dinar. "Baiklah." ia menyodorkan sejumlah uang dan diberikan kepada Dinar.

"Terima kasih pak." ucap Dinar, ia kemudian berjalan keluar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Eyes Of The HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang