"GORESAN SANG SURYA"

15 2 2
                                    

Pagi itu sang surya nampak mendung dengan goresan angin menerpa dikota seoul diiringi alunan merdu gemuruhnya sang surya diatas sana na jeuna adalah gadis berparas cantik berambut pirang dengan marga NA dikelurga nya dia menginjak bangku SMA dikota seoul yang ramai akan penduduk , ia memasuki tahun ajaran baru entahlah karena mungkin ia sering berpindah jadi ia memasuki tahun ajaran baru.

na jeuna melangkahkan kakinya menuju tempat ia menuntut ilmu ditengah langkah perjalanannya ia terhenti sejenak memandangi kota seoul yang kala itu masih sepi karena waktu menunjukan pukul 05:00 AM ia memandangi jalan yang kala itu hanya terdapat beberapa pelintas roda 2 maupun roda 4 ia hanya tersenyum miring dan menatap langit yang masih menampakan senyum mendungnya pagi itu.

Ia pun kembali melangkahkan kakinya diatas permukaan tanah yang masih kering dan tertatak semen dibawah sana, setelah ia menempuh perjalanan .na jaeuna sampailah pada titik dimana tahun ajaran baru akan dimulai hari ini yap! Dia adalah murid baru yang bermigrasi ke seoul south korea setelah ia menduduki kota jepang.

Ia memasuki gerbang dengan langkah tertatih kecil dan malu karena ia adalah wanita yang sangat kutu buku dan introvet dikalangan remaja saat ini. Ia mengarahkan padangannya pada setiap inci kelas mau padangannya pada setiap siswa yang berlalu lalang didepannya.

Wahhhh~~
'sedikit kata yang ia lontarkan pada pandangannya yang terarah disetiap sudut ruangan kelas yang sangat megah.'

Ia pun segera melangkahkan kakinya menuju koridor yang panjang serta gelap, tak ada pencahayaan disitu walaupun sekolah ini begitu megah nan luas. Ia pun berjalan pelan diringi musik dan earphone yang sekarang telah menempel pada lapisan kulit ditelinganya. ia menikmati suasana disekolah ini walaupun tidak terlalu banyak siswa yang datang pagi hari .

Selang beberapa langkah dari pagar besi sampailah ia pada kelas yang akan ia masuki yaitu IPA-A yaitu kelas unggulan yang seisinya hanya siswa-siswa berpontensi tinggi dan berprestasi termasuk na jeuna walaupun ia cupu dekil dan sedikit tongos namun ia memiki daya tampung pada fikirannya yang begitu luas dan megah.

Ia pun memasuki kelas dengan pelan-pelan dan berhati -hati ia pun sedikit mendonggakan kepalanya dan mengarahkan pandangannya pada sudut ruangan dan dinding kelas nampak masih sepi belum ada siapa yang datang ia pun berjalan menuju bangku paling pojok belakang .

Setelah cukup lama menunggu akhirnya bell masuk berbunyi yang mana akan menandakan para siswa akan masuk pada ruangan dan kelas masing-masing. Seiring waktu hentakan kaki mulai semakin mendekat kearah kelas IPA A dimana na jeuna duduk.

"siapa tuh cupu"

"dipojokan lagi hahaha "

"mana ada yang mau temenan sama dia"

Suara-suara menyakitkan itu terus na jeuna dengar ia hanya diam tak bergeming mendengarkannya. lapisan telinganya semakin panas, bahkan ocehan-ocehan tadi tak berhenti begitu saja namun terus -menerus ia dengar dan badannya sudah diam meng-kaku ditempatnya.

Ocehan itu berhenti ketika seonsaengnim melangkahkan kakinya untuk memasuki kelas tersebut, tak menunggu waktu lama akhirnya semua pun diam dan tak bergeming sedikitpun. Hanya detikan jam yang berlaunan merdua diatas sana.

"selamat pagi" -ucap seonsaengnim menyapa para murid barunya dikelas tersebut.

"pagi seonsaengnim "-all tak terkecuali na jeuna yang menjawabnya dengan lirih dan murid lainnya menjawab ucapan seonsaengnim dengan lantang dan semangat.

"nee,kita akan memulai pelajaran pada hari ini .namun sebelum itu saya minta untuk kalian memperkenalkan diri dan maju kedepan terlebih dahulu"-cetus seonsaengnim yang kala membuat na jeuna terkaget.

Ia merasakan jantungnya tak karuan bahkan bisa 3x lebih cepat dari bisanya badannya pun mengeluarkan keringat dingin bercampur dengan getarnya seluruh badan yang ia rasakan kala ia mendengar jika per siswa harus memperkenalkan dirinya didepan papan yang masih putih tanpa goresan tersebut.

Semua siswa telah memperkenalkan diri mereka masing-masing dan kini adalah giliran na jeuna.

"silahkan selanjutnya"-ucap seonsaengnim yang kala itu mengarahkan pandangannya ke na jeuna.

Na jeuna melangkahkan kakinya diiringi badan yang sedikit gemetar dan mengeluarkan keringat yang bercucuran didalam badan rampingnya .ia menelan salivanya dengan kasar dan sampailah ia dititik paling depan.

"p-perk-enalkan n-nam-ma sa--"ucapannya terpotong karena ada 1 murid yang menyelanya.

"bisa ngomong ga sih lo? Apa bisu? Perkenalan aja gagap gtu" -sindir salah seorang murid yang kesal karena tingkah laku na jeuna.

Na jeuna pun menunduk bukannya berhenti bergetar namun kini badannya tambah bergetar hebat karena sindiran tersebut. Seonsaengnim menyuruhnya untuk mengulang perkenalannya tersebut.

"nama s-saya na je-jeuna"-ucap nya gugup tanpa meninggalkan kepalanya yang tertunduk melihat ke arah lantai tersebut.

"nee, sudah silahkan kembali ke tempat duduk mu terimakasih atas perkenalannya"-jelas seonsaengnim pada na jeuna yang kini masih terpaku didepan kelas.

Na jeuna kembali melangkahkan kakinya menuju tempat duduk paling pojok belakang tak lupa pandangan tamen-temannya yang mengikuti gerak geriknya.

Pelajaran pun sudah selesai kini seluruh siswa memutuskan untuk pergi kekantin atau membaca buku namun berbeda dengan na jeuna yang hanya tertendun duduk dibangkunya tak berkutat sama sekali. Ia masih setia dengan earphone nya yang menempel pada kulit telinganya.

"hai na"-panggil seseorang yang berada didepan na jeuna saat ini.

#jangan vote ya 🤗💜
#comment yang banyak 💜

____________________________
#selarikkisah
#sepenggalcerita
#sepanjangmasahidup

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"DEAR JEON"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang