Chapter 2: Senpai

377 43 0
                                    

Chapter 2

"Hajimemashite, Ubuyashiki Amane desu" kata wanita tersebut memperkenalkan diri. "Aku ingin mengajak kalian untuk bergabung dengan Kisatsutai (Organisasi pemburu iblis)" ajaknya.

'Hee? Ternyata ada juga yang memburu mereka. Jadi kerja di malam hari, ya?' pikir Tenn. "Di sana sendiri ada beberapa orang yang sama seperti kalian" kata Amane. "Siapa?" tanya Riku. "Salah satunya adalah yang kusebutkan tadi, Tokitou Muichiro, Sang Pilar Kabut (Kasumi Hashira)" jawab Amane.

"Untuk menjadi seorang pemburu iblis, kalian harus dapat menguasai teknik berpedang mereka dan juga kalian harus bisa lulus seleksi akhir. Dan yah, aku bisa meminta 'mereka' untuk mengajarkan kalian" jelas Amane. "Dare?" tanya Riku.

"Momo, kamu bisa melambat? Saljunya.... tebal" kata seseorang dari jauh dan bisa terlihat, yang protes itu rambutnya gondrong. "Yukiii, kouhai-kouhai kita yang kawaii sudah menunggu. Mana bisa kita biarkan mereka menunggu terlalu lama?" balas dia yang dipanggil Momo itu. "Nah, mereka datang" ucap Amane. "2 dari 3 Kinoe terbaik kami yang menyebut dirinya sebagai 'Re:vale'. Selalu menolak posisi Hashira, begitulah mereka. Yang rambutnya belang itu Sunohara Momose lalu si gondrong itu bernama Orikasa Yukito. Ada satu orang lagi. Kalian akan mengenalnya" lanjutnya.

"Kawaii" komen Momo Ketika melihat Tenn dan Riku. "Amane-sama, siapa nama mereka? Usianya?" tanya Yuki. "Kalian bisa tanyakan sendiri" jawab Amane. Dan karena jawaban Amane, mereka menanyakan sendiri. "Jadi, nama kalian siapa?" tanya Yuki. "Aku Nanase Tenn. Kalau dia kembaranku, Nanase Riku. Kami 16 tahun" jawab Tenn.

"Haori kalian belang, ya. Kayak yang punya Tapioka" komen Momo. lagi. Giyuu yang lagi ngurus Tanjidor bersin. 'Duh, dingin banget' batin Giyuu.

'Tapioka siapa lagi?' batin Riku & Tenn. "Ara, yang dimaksud Momo itu Mizu Hashira (Pillar Air), namanya Tomioka Giyuu. Dia tidak pernah menganggap dirinya pantas menjadi hashira dan lebih memilih sahabatnya yang menjadi hashira, itupun kalau masih hidup" ujar Amane. 'Chotto, Amane-san bisa ngebaca pikiran orang, ya?' batin Nanase futago bersamaan. Dan disaat bersamaan, Giyuu bersin lagi. 'Serius lah, dingin bat ini'  batinnya. "Daripada berlama-lama disini, sepertinya lebih baik kita langsung Kembali. Butuh waktu lama bagi kami untuk sampai kesini" saran Yuki. "Dan seperti yang kalian tau, kalian ikut dengan kami. Kalian akan kenal dengan yang lain nanti." Ujar Momo. "Tenang, ada temen disana" lanjutnya. Lalu pergilah mereka ke tempat tinggal Re:vale yang terletak di sisi lain Gunung Sagiri.


Preview Next Chapter

"Senpai, aku denger"

.

.

.

"Perintah kakak satu itu ga bisa ditolak"

.

.

.

"Yuki, kamu urus makhluk hijau itu dulu ya"

Chapter 3: Friends

•———————————————————————•

Sori klo kependekan.

Saya bingung mau nulis kek mana lagi.

Untungnya, saya sebagai kelas ujung yang baru lulus merasa merdeka (sebelum tugas kembali melanda di kelas 7 tentunya). 

Emang telad, tapi saya mau ngucapin OTANOME HIMEKO MURATA. Semoga dia ga mokad dan cuma ngilang doang, ntar muncul lagi (Fav saya Fu Hua btw).

Kabar chapter 3 masih jauh dari tuntas, tapi apa daya yang muncul malah ide buat endingnya.

Dah, segitu aja. Jan lupa Voment.

Stay tuned~~

[KIMENANA PROJECT] Nanase RikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang