PART 1

7 0 0
                                    

"Halo, Di. Gue takut banget nih."

" Takut kenapa lo? Biasanya lo gak ada takutnya."

"Gue takut gak punya teman. Lo tau kan gue susah berbaur di lingkungan baru?"

"Ya elah, Na gak usah takut kali, Lo gabung aja sama sahabat-sahabat gue yang lain. Nanti gue kenalin lo ke mereka deh."

"Kalau kita gak sekelas gimana, Andi?"

"Sekelas kok, tenang aja.... Udah dulu ye, Na, nyonya besar manggil. Bye beb."

"Hmm... Bye."

Namina Sienna Shadiyah bermaksud menelepon sahabatnya Andi Ahmad Rahman untuk menghilangkan ketakutannya akan tidak punya teman di sekolah barunya tidak berhasil.

"Kalau gue gak punya teman gimana? Andi nih kalo ditanya gak pernah benar." Umpat Namina

****

"NAMINA, BANGUN! MAU SEKOLAH JAM BERAPA KAMU?" Teriak Fatma, mama Namina sambil memukul kaki Namina dengan bantal.

Dengan wajah bantalnya Namina bangkit dari tidur nyenyaknya.

"Iya, ma, ini Namina bangun nih." Jawabnya sambil berjalan gontai ke kamar mandi.

"Cepetan mandinya, sudah siang ini!"
Omel mama Namina

****

Dengan wajah lesuhnya, Namina memasuki halaman sekolah barunya.

"Woy, Na, cemberut aje tuh muka."
Andi menegurnya dengan suara kencang.

"Apa sih, Di. Lo udah liat daftar kelas?" Tanya Namina cemas.

"Udah, Lo sekelas sama gue."

"Hah? Serius Lo? Jangan bohong sama gue!"

"Bener. Udah ayo Gue kenalin sama temen-temen Gue."

****

"Hai, nama gue Namina."
Namina dengan senyum canggungnya berkenalan dengan para sahabat Andi.

"Hai, Na. Gue Aldo."
"Gue Leo. Eh btw muka lo mulus parah, share dong skincare lo apa. Ya?"

"Hmm mulai deh lo centilnya." Aldo menanggapi Leo malas.

"Hehe makasih Leo. Iya nanti gue share." Balas Namina malu-malu

****

Ini cerita kedua. Semoga gk mager supaya bisa lanjut😉

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beautiful LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang