"Itu belum tentu baik bagimu untuk mengetahui lebih banyak tentang sesuatu ..." Su Ming berdiri di ujung pedang dan kata-kata Tuannya sebelum dia pergi muncul di kepalanya.
Itulah yang dikatakan Tian Xie Zi ketika Su Ming bertanya kepadanya tentang sepuluh bintang jatuh.
Su Ming akhirnya mengerti apa yang dia maksudkan sekarang. Benar-benar tidak selalu merupakan hal yang baik untuk mengetahui lebih banyak tentang sesuatu. Saat itu, satu-satunya hal yang paling menguasai pikirannya adalah pemandangan Wastelands Timur yang menggerakkan Laut Mati.
Di mata pikirannya, dia melihat benua dengan cepat bergerak maju di bawah langit. Dia melihat pegunungan naik dan turun. Dia bahkan bisa melihat beberapa suku, tetapi dalam sekejap mata, gunung itu terbentang di depan matanya hancur. Tanah itu terbalik ke udara seolah-olah diangkat. Banyak orang meninggal dan terluka, dan pada saat yang sama, Laut Mati hitam menyebar dan menenggelamkan semua tanda kehidupan.
Tian Lan Meng duduk di sebelah Su Ming, juga terdiam. Dia bisa saja memikirkan sesuatu, tetapi pikirannya mungkin kosong juga.
Waktu berlalu, dan segera, malam pertama tiba. Langit berubah gelap, tetapi Su Ming bisa melihat garis putih di kejauhan. Seolah-olah masih terang di tempat itu.
Para murid dari Sky Clan Pembekuan pada pedang mulai bergerak setelah bermeditasi sepanjang hari. Orang-orang yang dekat satu sama lain membentuk kelompok tiga hingga lima. Tawa terdengar di udara, seolah-olah mereka menggunakan metode semacam ini untuk menenangkan pikiran mereka sebelum dimulainya Sky Mist Shaman Hunt.
Tawa muncul di atas Frozen Sky. Melihat mereka, pada orang-orang yang tidak tahu kebenaran, Su Ming sudah bisa membayangkan apa yang akan terjadi begitu semua orang mengetahui kebenaran. Lalu ... berapa banyak dari mereka yang bisa tertawa? Berapa banyak dari mereka yang bisa bertarung di pertempuran yang akan datang ...?
Sama seperti Su Ming memandang ke arah para murid dari Sky Clan Pembekuan, dia juga melihat beberapa orang dari Heaven Gate duduk di ujung pedang, dan masing-masing dari mereka saling menjauhkan satu sama lain secara merata.
Pria tua yang duduk di ujung pedang memiliki ekspresi tenang di wajahnya, tetapi dia kadang-kadang akan mengerutkan kening. Su Ming dapat merasakan bahwa pikiran lelaki tua itu mungkin tidak setenang kata-katanya dan bagaimana dia menampilkan dirinya.
'Dia tahu yang sebenarnya ... mungkin kesembilan dari Heaven Gate tahu yang sebenarnya.'
Ketika Su Ming menaksir Jing Cheng Rong, yang sedang duduk di atas pedang, pria tua itu tiba-tiba membuka matanya dan memandang ke arah Su Ming dengan tatapan seperti kilat.
Su Ming menutup matanya. Dia bisa merasakan tatapan lelaki tua itu jatuh padanya seperti jarum tajam. Setelah beberapa waktu, perasaan itu perlahan hilang.
"Apakah nama Anda Su Ming?"
Sebuah suara tua tiba-tiba muncul di telinga Su Ming. Ketika Su Ming membuka matanya, dia segera melihat bahwa Jing Cheng Rong masih belum mengalihkan pandangannya dan masih menatapnya, tetapi tatapan tajam itu tidak lagi ada di sana.
Su Ming mengangguk.
"Datanglah ke sisiku." Jing Cheng Rong memandang Su Ming dan suaranya bergema di telinga Su Ming. Metode di mana dia mengirim suaranya ke Su Ming berbeda dari Tian Lan Meng, tetapi efeknya mirip.
Su Ming ragu-ragu sejenak sebelum dia berdiri. Tian Lan Meng meliriknya, tetapi dia tidak berbicara.
Su Ming bergerak maju dan berjalan melewati kerumunan. Ketika dia berjalan melewati teman-temannya, dia mendengar tawa dan suara mereka, beberapa di antaranya terdengar dekat dengannya, dan beberapa di kejauhan, dia mendengar suara napas berbeda dari mereka yang bermeditasi, dan dia terus mendengar semua hal ini. sampai dia menempuh perjalanan jauh dan tiba di ujung pedang raksasa. Dia telah tiba sebelum Jing Cheng Rong.
