cara menghargai sesuatu yang berhubungan dengan story seorang penulis? tinggal vote lalu tinggalkan beberapa komentar.
•••
pagi hari adalah waktu yang pas untuk menghirup udara segar dan menikmati dingin nya puncak.
ya, seperti yang kalian tebak, Enkota kini sudah tinggal di puncak dengan sebuah rumah mewah yang mereka beli dengan uang hasil tabungan masing masing.
tak mewah namun tak sederhana. tapi beberapa dari mereka memilih untuk tinggal di Jakarta agar lebih dekat dengan keluarga besar mereka.
masalah mereka pasangan? tentu. mereka sudah menikah.
walaupun mereka sudah berbeda kota, namun hubungan mereka tetap berjalan dengan lancar.
tapi tidak untuk sekarang.
sebuah misi yang bisa dibilang harus diselesaikan agar hubungan mereka tetap berjalan sesegera mungkin.
Alka, sang ketua Enkota hanya bisa berdiam tanpa berkutik ataupun membantu nya. karena sekarang, dia membawa 1 beban yang masih tertanam di tubuh nya.
jabang bayi.
"apa yang harus aku bantu?"
hanya itu yang bisa dia tanyakan kepada sang suami, Adnan.
bukan hanya Adnan, orang orang yang tinggal di rumah itu juga ia tanyakan. seperti Ariz, Feo, Ghafan, Lian, Rizal, Dani, Adhan, Nael, Refanno, Drivan.
sisanya? menetap di Jakarta.
"dibagi jadi beberapa tim. Nael, Ariz, Ghafan, Drivan, Rizal jagain Alka sekaligus jaga jaga kalo dia nanti nya ke rumah secara tiba tiba. gua sama Adnan udah banyak ngasih jebakkan di sekitar rumah." -Adhan.
"bentar, kenapa gak kita kumpulin anak anak Enkota dulu?" -Dani.
Adhan ngegeleng. "belom saat nya mereka tau Enkota lagi dalam masalah. kalo udah harus nya mereka tau, kita bakal kasih tau tapi bukan saat ini."
Dani ngangguk.
"oke, kita bagi bagi Feo, Lian, sama Dani ke arah kiri. sementara gua, Adhan, sama Refanno ke arah kanan." -Adnan.
setelah dapet instruksi, mereka mencar tapi blm sama Adhan. dia ditahan Nael buat gak pergi.
"Nael, kalo mas gak pergi Enkota bakal hancur. tunggu disini bareng sama yang lain. Arka lagi jalan kesini bareng Alvest." -Adhan.
pegangan Nael perlahan diturunkan Adhan lalu pergi nyusul Adnan sama Refanno.
"Nael, berdoa dan tetap mendukung mereka apapun yang sedang terjadi adalah jalan untuk mereka yang ingin selamat." -Rizal.
Alka natap Rizal. "sejak kapan jadi bijak lu? tadi pagi kagak salah makan kan?" Rizal geleng.
"yaelah ka, gua bener dikit dikata gitu." -Rizal.
"maklum, laki nya kan anak ustadz, makanya dia jadi berubah." -Nael.
"gak gitu juga kali." -Rizal.
•••
"gimana? kelacak?" -Refanno.
Adhan ngegeleng. "banyak kode yang gak semudah itu buat dipecahin."
"lo ngeretas yang utama?" -Adnan.
"kan emang tujuan kita ngeretas yang utama buat nyari lokasi yang sebenarnya." -Adhan.
Refanno ngegeleng. "bukan gitu dhan, kita cuma bertiga bukan satu Enkota, terlalu bahaya kalo sampe kita ketauan ngeretas yang utama, lebih baik retas dokumen punya anak buah nya dulu."
Adhan mikir. "ada bener nya juga." Adnan langsung noleh ke Refanno. "goblok."
•••
pa kabar?
KAMU SEDANG MEMBACA
who - enkota
Fanfictionsekelompok musuh masih mengincar dan menginginkan semuanya hancur dan apa yang mereka sudah bangun sejauh ini hancur dan sirna. entah itu leader ataupun anggota mereka akan mati satu per satu. entah itu untuk memusnahkan mereka atau masih ada maksud...