Perpisahan
─────────────
"Jangan pergi, jangan .., jangan tinggalin gua sendiri""Halo, ma? kenapa?"
"Cek laci, mamah taro 3 tiket pesawat Seoul - Indo. hari ini kalian pindahnya"
"Kok aku gatau kalo mau pindah, mah"
"Mama juga baru ngasih tau kamu, kasih tau adikmu suruh beres beres"
"Ohh, yauda mah. sip"Pagi ini Grizelly mendapat telfon dari mamanya dan wanita itu memberitahukan Grizelly, Gladys dan Viola untuk membereskan barang barangnya.
Saat membangunkan kedua adiknya dan memberitahu kalau mama menyuruh mereka untuk berkemas, Alan yang baru saja keluar kamar tidak sengaja mendengarnya, lalu memutuskan tuk menguping dari ambang pintu. Iya, Alan Ale dan Arvino menginap di apart 2 lantai dan 5 kamar milik Grizelly
"Vi, Dys, bangun. Kata Mama kita disuruh beres beres barang, Vi ... Dys ...," bisik Grizelly sambil menggoyangkan bahu kedua adiknya. Setelah kedua adiknya duduk dan mengucek mata, Grizelly membalikkan badan dan beranjak dari kamar kedua adiknya ini.
Namun tinggal 2 langkah grizelly mendekati pintu beranjak dari kamar ini. Alan muncul secara tiba tiba membuatnya terkejut, "Ah! Ala-" Alan menarik tangan Grizelly menuju lantai bawah.
"Lan sakit!" Grizelly merasa tangannya memerah, namun Alan tak kunjung melepas cekalannnya dari pergelangan tangan Grizelly. Ketika sudah sampai di ruang tengah bawah, Alan melepas kasar tangan Grizelly.
"Lan, apa apaan sih lu!?" tanya Grizelly kesal sembari memegangi tangannya yang merah akibat cengkraman Alan. "Huftt ... duh ...," ringis Grizelly. "Lu tuh aneh, tau ga!? Kenapa sih bego!? Sakit nih tangan gua!" lanjutnya
"Udah bacotnya?" Grizelly tertegun dengan ucapan Alan yang berbeda dari biasanya. Suara berat Alan, dan tatapannya yang menajam bak elang tampak mengintimidasi Grizelly tentunya gadis itu takut melihatnya.
"Sekarang, jawab gua. Mau kemana, lu?" tanyanya penuh penekanan.
"Pin ... dah," lirih grizelly
"Ngomong yang bener! Pindah? apa maksud lu?" Alan mencengkram kedua bahu Grizelly dengan kuat.
Alan bingung dengan apa yang dikatakan oleh Grizelly barusan "Pagi pagi buta kaya gini lu udah bikin gua kaget, tau ga!?" bentak Alan dan mengguncang tubuh Grizelly membuat sang pemilik kalut.
"Y- ya maaf ... kata mama ... gua, Gladys, sama Viola bakalan pindah ke ind-" Belum usai Grizelly melontarkan kalimatnya, terinterupsi karena hadirnya Arvino.
"Eh? kalian mau pindah ke Indo? Kapan?" celetuk Arvino menuruni tangga dengan santai.
Ya, Arvino sudah mulai dekat dengan Grizelly, Viola, Alan, dan Ale. Grizelly menengok sumber suara dan Alan menatapnya sinis. "Why? salah ngomong ya, gua?" lanjutnya, Arvino berhenti dan menatap keduanya.
"Engga ... kok, besok gua sama adek-adek gua berangkat ...," jawab Grizelly pelan karena terperangah dengan perlakuan Alan padanya.
"Yaudah, gua ... mau keatas," ucap Grizelly melemah.
Alan perlahan melepas cengkramannya dan Grizelly meninggalkan Alan yang sedang dihantui oleh pikirannya sendiri. Saat melewati Arvino, Grizelly berhenti sejenak. Arvino mengangkat dagunya perlahan mengisyaratkan "Kenapa?" lalu Grizelly melewatinya begitu saja. "lah?" monolog Arvino bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badgirl Or Goodgirl
RandomApa ya, yang akan terjadi setelah semuanya selesai dan berakhir hancur seperti pecahan kaca yang berserakan dimana mana? Kata Viola, lama kelamaan juga bisa lupain kamu. Hasilnya? jangan ditanya, susah lah pasti! Setiap hari aku gagal melakukannya k...