Bagian 3 - Jeno lagi masa pertumbuhan

839 71 4
                                    


sebelumnya maaf jika banyak Typo Hehehe...

Happy Reading!!

Malam ini Jennie belum tidur atau lebih tepatnya belum ingin tidur masih diruang tv menonton acara malam, terdengar suara mobil memasuki pekarangan rumah ternyata taeyong pulang larut malam lagi

Melihat istrinya yang masih diruang keluarga sambil menonton televisi taeyong menghampirinya "mau kok belum tidur"

"Eh udah pulang pa" ujar Jennie mengambil jas dan tas kerja Taeyong

"Kenapa belum tidur inikah udah malam" sambil melirik jam gadang dirumahnya

"Belum ngantuk pa" bales Jennie sambil menutup mulutnya yang menguap

"Itu udah ayo" ajak taeyong merangkul badan kurus Jennie setelah mematikan Tv

"Papa udah makan"

"Udah ma, tadi dikantor bareng Duyoung" ujar Taeyong sambil menarik dasi dari lehernya

"Gimana sih, udah tua Juga masih gak bisa buka Dasi" ujar Jennie membantu Taeyong membuka simpul darinya

Taeyong hanya menatap wajah istri dengan dekat memeluk pinggangnya, memperhatikan wajah Jennie yang tidak sama sekali berubah dari mereka pacar bukan cuman Badan juga walau udah punya anak 4 badannya masih langsing cuman pipinya ajah yang makin bulat.

"Pa tadi mama ajak anak-anak buat ketempat omanya yang dibandung"

"Kapan"

"Libur minggu ini bolehkan"

"Mama udah kangen sama bunda Chaerin"

Jennie hanya mengaggukan kepalanya.

niatnya mau mencium bibir Jennie karena gemas tapi karena David membuka pintu kamar tiba-tiba jadi tercium kepipi kirinya.

"Mama" ujar David dengan muka bantalnya

"Kenapa Dave" Jennie pun melepaskan pelukan Suaminya, dan berjalan ke arah David

"Kebangun ya" ujarnya sambil mengusap kepala David

David hanya mengagukan kepalanya dan memeluk Jennie "yaudah tidur sama mama sama papa"

"Kebangun sayang, tidur sama bang Jeno ya" bujuk Taeyong

Jennie mengerutkan kening kenapa Taeyong tiba-tiba menolak david buat tidur sama mereka

"Ma lagi penggen" bisiknya, Jennie hanya melototkan mata ke taeyong.

"Ayo"Jennie gak mempedulikan bisikan Taeyong dan mengendong David menuju kasur mereka

"Ma" ujar Taeyong melas

"Udah ah, papa mending tidur udah malam ini, capekan abis lembur dari kantor" sambil membaringkan dirinya dan david dikantor

"Kalau itu gak akan capek ma"

"Mama, papa belisik" ujar David memeluk Jennie

Jennie melotot kan mata lagi ke taeyong dan mengisyaratkan untuk segera kekamar mandi

Taeyong pasrah pasal kalau udah berhubungan sama David dia pasti dinomor duakan, masak dia cemburu dengan anak sendiri sih.

-

Setelah keluar dari dalam kamar Taeyong melihat Jennie dan david yang terletap, dia ya mau gabung sama anak dan istrinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah keluar dari dalam kamar Taeyong melihat Jennie dan david yang terletap, dia ya mau gabung sama anak dan istrinya

tapi tenggorokannya tiba-tiba haus melihat disamping meja nakas tempat minum mereka habis Taeyong pun berjalan menuju dapur untuk Minum

Dia terkejut mendapati Jeno dari belakang sedang makan Nasi disaat tenggah malam gini

"Jeno" panggilnya seraya berjalan kehadapan anaknya

"E papa udah pulang" bales Jeno seraya Tersenyum diselah makannya

"Kamu ngapain makan jam segini" Heran Taeyong karena Jeno merupakan anak yang tergolong susah untuk makan dulunya beda dengan saudara kembarnya yang emang doyan makan, itu sebabnya badan Jelly sedikit berisi

"Laper pa"

"Jam segini, ini udah Tengga malam loh, udah berapa hari kamu kek gini, mama tau" interogasi Taeyong

"3 hari, mama belum tau" sambil membawa piring kotornya ke wastafel

"Abis makan langsung tidur, jangan main game lagi, besok masih sekolah kan" ujar Taeyong setelah dia minum air putih

"Papa gak marah gara-gara Jeno makan tengah malam" ujar Jeno berjalan kerah Taeyong

"Papa gak marah, kamu lagi tahap pertumbuhan papa dulunya juga sama kayak kamu, tadi jangan sering sering makan berat tengah malamya lebih baik kamu ganjel roti dulu kalau mata hari udah Terbit baru deh kamu makan sepusnya" jelas Taeyong

"Iya pa"

To be continued
-

Family | Jenyong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang