Prolog - Karantina atau Penjara?

15 1 0
                                    

Menghela nafas, Karin memandang jendela. Ya! Jendelalah yang ia pandang, bukan pemandangan di luar jendela. Jendelanya yang semula bersih, kini dihiasi pemandangan telur busuk yang pecah terbentur kaca jendela.

Seluruh tetangganya seolah mengganggap Karin terjangkit penyakit menular. Lebih buruk daripada itu, mereka merasa berhak menghakimi Karin, serta sepakat percaya bahwa Karinlah pelaku pembunuhan 3 pria tampan itu. Mantan Kekasih Karin.

Para tetangga yang tersenyum melecehkan, bersama mata seluruh penjuru dunia. Mata penuh tuduhan. Oh Tuhan, kapankah ini berakhir?

"Tunggu, saya akan membersihkan kaca jendela tersebut." Ucap Bu Ratna, seorang polwan yang menjaga Karin di rumahnya.

Karin tersenyum simpul, apakah mereka pikir dia akan kabur dari rumahnya sendiri ketika sedang membersihkan kaca jendela di teras rumahnya?

Segera Karin menghapuskan pikiran itu dari kepalanya. Bu Ratna adalah manusia yang baik, dia tidak pernah menghakimi Karin. Bu Ratna hanyalah menjaga tugasnya untuk menjaga Karin untuk tetap di rumah.

Karin menghembuskan napas, bagaimanapun juga, lebih nyaman di rumah daripada di penjara. Ia berterimakasih pada Hardy, pengacaranya yang dengan gigih membela Karin sehingga Karin tidak perlu berada pada tahanan di kantor polisi, melainkan tahanan rumah untuk sementara, hingga pengadilan memutuskan perkaranya.

Hardy senantiasa membela Karin, dengan pendapat utamanya bahwa tidak ada bukti yang memberatkan Karin. "Tunjukkanlah bukti bahwa Karin adalah pelakunya!" teriak Hardy tegas ketika wartawan mengerumuninya.

Memang, Karin berada di ketiga tempat, dimana ketiga pria terbunuh oleh racun yang dibubuhkan pada Kopi. Polanya sama, sianida dan kopi, pada 3 pria, dan selalu ada Karin disana. Tak heran publik menuduhnya, dan hanya Hardy lah yang percaya kepadanya.

Hardy, pengacara tampan yang baru dikenal Karin. Pengacara yang entah dengan alasan apa ingin mengambil kasus ini. Apakah supaya namanya dikenal media? Entah, Karin tidak berani bertanya.


3 PRIA KARIN - Detektif D Menguak FaktaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang