"Karin, ayo lekas ke lantai 27, acara sebentar lagi dimulai!". Prita setengah menggeretnya. Prita adalah teman kuliah Karin, yang kini berkarir bersama Karir. Mereka berdua bekerja di sebuah perusahaan bergengsi yang berkantor di salah satu gedung perkantoran di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.
Mereka meniti karir bersama. Namun, karir Karin lebih melesat bahkan sebelum usia 30 tahun, Karin sudah menjabat sebagai Manajer. Bukan rahasia umum bahwa tahun depan ia akan dipromosikan sebagai General Manager! Sungguh karir luar biasa bagi Karin yang masih muda. Hal ini menjadikan Karin sebagai influencer terkait manajer muda.
"Iya, tunggu Prita, hati-hati, ingat kandunganmu." Karin berusaha mengikuti langkah sigap Prita. Kandungannya yang berusia 6 bulan, tak menyurutkan langkah gesitnya.
Prita memang belum menjadi manajer, dia masih di posisi asisten manajer. Namun, Prita adalah manajer keluarga, ya, keluarganya sendiri. Janin yang dikandungnya ialah buah hati pertamanya, bersama Rangga, suami tercinta.
Jika Karin asyik mengejar Karir hingga belum menikah, maka Prita asyik mengejar kebahagiaan yang ia yakini dapat ia peroleh melalui keluarga. Ia dan Rangga memang contoh keluarga kecil yang bahagia.
Hampir saja mereka bertabrakan dengan Alex, pria berjas yang mempesona. Wajah Karin seketika masam, ia kini yang memimpin jalan dan gantian menggeret Prita.
"Karin, apa yang Alex lakukan di lantai kita? meja kerjanya kan di lantai 27," bisik Prita sembari menunggu lift. Mereka kini di lantai 26, memang bisa menggunakan tangga, tapi Prita yang sedang bermanja karena kehamilannya, menginginkan menggunakan lift.
"Aku tidak peduli, mungkin sedang meeting dengan seseorang." Sahut Karin masih masam.
"Kamu jadi mengambil tawaran pekerjaan di perusahaan asing itu?" Tanya Prita.
"Aku sedang mempertimbangkanya, benefit yang ditawarkan sungguh menggiurkan." Jawab Karin.
"Ahh, aku tahu Karin, kamu ingin segera meninggalkan Alex bukan? Supaya kamu tidak bertemu dia lagi?" Cecar Prita.
Karin menghela napas, "Prita, kamu tahu, tinggal di luar negeri adalah impianku, dan bekerja disana merupakan kesempatan bagus bagiku, apalagi ini di Inggris!"
"Sudahlah Karin, kamu tidak bisa mengelabuiku," sahut Prita sok tahu.
Karin terselamatkan dari menjawab pertanyaan Prita karena saat itu lift terbuka. Lift penuh dengan karyawan yang hendak ke lantai 27. Karin sengaja menyelipkan diri sedikit menjauhi Prita di dalam lift.
Lantai 27 sangat ramai. Ruangannya luas, dan kini didekorasi khusus untuk acara Farewell Party. Salah satu direktur mereka hendak pensiun, dan meninggalkan perusahaan ini. Acaranya memang sengaja tidak diselenggarakan di gedung mewah, melainkan sederhana saja di kantor. Walau begitu, acaranya cukup semarak dan syahdu.
Makanan yang disajikan melimpah ruah. Lunch berupa prasmanan, snack yang lezat juga sudut coffee break. Karyawan bebas mengambil makanan dan minuman apapun.
Air mata mengalir ketika direktur mengucapkan kalimat perpisahan. Semua terhanyut dalam suasana. Untunglah MC lihai menyemarakkan suasana, sehingga acara kembali gegap gempita, semua tertawa, semua bahagia.
Hingga siapa sangka, ketika tiba-tiba Alex terkapar di lantai, tubuhnya tak bernyawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 PRIA KARIN - Detektif D Menguak Fakta
General FictionSeluruh dunia menuduh Karin sebagai pelaku pembunuhan 3 pria menggunakan sianida. Hal ini lantaran, Karin selalu berada di tiap tempat kejadian perkara. Hanya satu orang yang mempercayainya, yakni Hardi, pengacara tampan yang menangani kasusnya. Mis...