Kadang takdir memang terasa kejam. Kalian tahu kalian saling suka, bahkan saling cinta. Tapi takdir berkata, "Kalian tidak boleh bersama". Dan apabila takdir berkata tidak, apa yang bisa dilakukan?
Gun, seorang artis, cukup terkenal meski mungkin tidak seterkenal teman-temannya yang lain. Model juga, lumayan ganteng meskipun kebanyakan orang bilang dia cantik. Berasal dari keluarga yang cukup berada. Seharusnya hidup seorang seperti Gun akan indah bukan? Sayangnya hidup tidak sesederhana 1+1=2. Sepertinya hidup dia lebih seperti persamaan diferensial elementer, yang bahkan mendengar namanya saja membuat orang pusing. Sebenarnya hidup Gun cukup simple sebelumnya. Dikelilingi oleh orang-orang baik yang menyayanginya, bahkan kadang terlalu memanjakannya (lihat kakaknya sebagai contoh). Tapi, semua berubah setelah dia bertemu seseorang bernama Mark. Seseorang yang pada awalnya datang sebagai angin segar dalam hidupnya, kini berubah menjadi badai, yang sayangnya Gun tidak bisa kabur dari badai itu.
Mark, seorang aktor, cukup terkenal meskipun tentu saja banyak aktor lain yang lebih terkenal dibanding dia. Bisa dance, main musik dan menyanyi juga. Ganteng? Jangan ditanya, sangat banyak orang yang mau mengantre menjadi kekasih nya meskipun hanya beberapa menit. Dia juga punya keluarga yang sangat mendukung apapun yang dilakukannya. Seharusnya hidup seorang seperti Mark akan indah bukan? Sayangnya, lagi-lagi, hidup tidak sesederhana 1+2=3. Hidup Mark lebih seperti pembagian dengan 0. Tidak terdefinisikan karena tidak ada jawabannya. (Bingung? Tanyalah google atau anak matematika). Sebenarnya hidup Mark cukup sederhana sebelumnya. Dikelilingi oleh orang-orang baik yang menyayanginya, teman-teman yang gila tapi selalu mendukung apapun yang dilakukannya asal itu membuatnya bahagia. Tapi, semua berubah setelah dia bertemu seseorang bernama Gun. Seseorang yang lebih tua 2 tahun darinya, yang pada awalnya datang tidak diduga namun membuat hari-harinya semakin berwarna. Sayangnya, kini warna-warna itu terlalu bercampur menjadi satu sehingga mungkin membuat segalanya menjadi hitam.
Mark dan Gun bertemu ketika mereka sama-sama berperan dalam salah satu series BL, dan mereka berpasangan. Awalnya pasangan Mark bukanlah Gun, namun karena satu dan lain hal, Gun lah yang kemudian menjadi pasangannya. Awal pertemuan? Sedikit canggung. Wajarlah, mereka tidak mengenal satu sama lain, dan mereka tahu mereka harus bermain sebagai pasangan yang di dalam series akan melakukan ciuman, bahkan lebih. Tapi ternyata setelah mencoba ngobrol dan terbuka satu sama lain, mereka cocok. Sebagai teman.
Kata Gun, yang sering dia bilang di beberapa wawancara, dia dan Mark memiliki selera fashion yang mirip. Jadi tentu saja bahasan mereka tidak jauh-jauh dari soal itu. Selain itu soal sekolah. Mark dan Gun mungkin bukan murid teladan yang selalu mendapatkan A dalam semua pelajaran ataupun golongan orang-orang rajin yang suka belajar. Tapi mereka berdua sama-sama merasa bahwa pendidikan itu penting. Jadi, bahasan tentang sekolah juga menjadi salah satu topik yang sering dibicarakan keduanya. Ada kata-kata Gun yang menurut Mark bikin dia semangat belajar, "Belajar itu bikin kamu lupa sama masalah. Belajar itu udah bikin pusing, jadi kalo kamu fokus ke belajar, kamu bisa lupa masalah kamu yang lain". Terdengar gila? Mungkin, tapi menurut Mark itu benar juga.Dari obrolan yang pada awalnya hanya sebatas kerjaan, fashion, dan sekolah, lama-lama semakin meluas. Awalnya basa-basi karena obrolan tentang sekolah jadi bahas masa depan. Habis lulus mau apa? Mau tetap di dunia hiburan? Atau ada rencana lain? Jadilah bahasan chat Gun dan Mark jadi lebih dalam. Mereka jadi lumayan sering cerita satu sama lain soal apa saja yang terjadi di hidup mereka. Soal keluarga, soal teman, soal kerjaan, bahkan soal pacar.
Ya pacar. Lagi-lagi seperti yang kita tahu, Gun dan Mark itu ganteng. Dan biasanya orang ganteng itu punya pacar. Waktu awal-awal mereka kenal, Gun udah punya pacar, sedang Mark lagi deket sama seseorang. Sayangnya karena tuntutan kerjaan, mereka berdua nggak bisa terang-terangan pacaran atau deket sama orang layaknya mereka yang bukan artis. Jadilah Gun dan Mark curhat satu sama lain soal pasangan mereka masing-masing. Mulai dari minta saran tentang hal remeh kayak: "Dia mau ulang tahun, enaknya beliin apa ya?" "Kencan di mana ya yang enak tapi nggak ketahuan sama fans?" sampai ke minta pendapat ketika ada masalah: "Aku berantem karena aku terlalu sibuk katanya. Aku harus gimana?" "Dia nggak mau sembunyi terus-terusan, tapi mau gimana lagi?" Mungkin benar yang dibilang orang-orang, ketika kamu ada masalah sama pasangan, curhat ke orang lain itu bukan hal yang baik. Karena biasanya kamu malah akan merasa nyaman sama tempat curhat kamu, dan... cinta pun tumbuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir?
FanfictionKadang takdir memang terasa kejam. Kalian tahu kalian saling suka, bahkan saling cinta. Tapi takdir berkata, "Kalian tidak boleh bersama". Dan apabila takdir berkata tidak, apa yang bisa dilakukan? (Semacam tamat. Bisa lanjut kalau Markgun ngasih mo...