◆ 2 ◆

23 2 0
                                    

BRUUUKK

Satu buku mendarat mulus dikepala Rheina dan berbasil membuatnya meringis kesakitan

"kan gua bilang jangan ganggu gua"

"heh bisa bisanya lo bikin peraturan kaya gitu" ucap yeri sambil menyodori kertas yang berisi peraturan untuk Chenle

"udah waktunya olahraga, lu mau tidur aja sampe pulang gitu" Yeri sambil memukul kepala Rheina "maapin Rheina ya Le, lu ga usah pikirin peraturan yang dia bikin sesuka hati dia, klo dia ga bangun juga jambak aja rambutnya atau ga lu pukul aja pake buku" Yeri sambil mukul kepala Rheina dengan buku yang kesekian kalinya, Chenle hanya tertawa kecil

"aarhg sakit goblok" kata Rheina sambil memegang kepalanya yang sedang dipukuli oleh Yeri

"dahlah gua mau ketempat ganti dulu, cepetan lo berdua" kata Yeri sambil keluar kelas

"bukan nungguin si tolol"

"perempuan kok ngomongnya kasar sih hmm" Chenle sambil ngusap kepala Rheina. Rheina yang diperlakukan seperti itu hanya melamun saja dan akhirnya tersadarkan oleh lamunannya, dan dia langsung menepis tangan Chenle dari kepalanya dan langsung pergi keluar kelas

Chenle yang melihat itu hanya tersenyum kecil dan berjalan keluar kelas

📍Lapangan basket.

"hari ini kita bebas lagi uhuuy, karena guru guru pada rapat uhuuy" kata BaeJinyoung sambil menari nari yang diikuti oleh anak anak yang lain

"kita nganti aja kuy" kata lucas dengan finger heart ala nya

"KUY" teriak Han, Haechan, Renjun, Jeno, Jisung, Jaemin, BaeJinyoung, Felix, Yangyang

"yu le kita kekantin" ajak Renjun. "ga deh gua mau main basket aja sama Hyunjin"tolak Chenle. "ooh yodah, mau nitip ga?" Renjun sambil jalan menjauh. "isotonik aja" kata Chenle dan ditanggapin jari ok oleh Renjun

Sedangkan Rheina yang sedang duduk sendiri ditribun sambil memainkan hpnya, tetapi tidak ada yang seru di hpnya dan dia menaruh hpnya dikantong celananya dan mengalihkan pandangannya ke arah lapangan, dia sedang memperhatikan teman temannya yang sedang bermain basket. Pandangan Rheina terhenti oleh seseorang yang sedang bermain basket. Orang yang sedang dipandang oleh Rheina sadar kalau sedang dilihat oleh Rheina dan dia langsung memperhatikan Rheina balik dan mereka saling tatap tatapan.




"AWAAS" teriak Rheina




BRUUUK







"eh maap le, lagian lu bengong aja sih" kata Hyunjin sambil menghampiri Chenle. "ngeliatin Rheina aja sih lu, gapapa kan lu? otak lu gapapa kan? ga ilang ingetan kan?" Hyunjin dengan segala pertanyaan yang unpaidahnya

"iya gua gapapa"

"NI LE PUNYA LU" teriak Renjun sambil melempari isatonik itu ke Chenle

"makasih ya" kata Chenle dan menangkap minuman isotonik itu. "jadi berapa ni?"

"ga usah, ntar traktir bakso, es jeruk aja pas istirahat" kata Renjun dengan cengirannya

"DIH ITU MAH SAMA AJA TOLOL, ISOTONIK GA SEBERAPA JUGA EH MINTANYA BAKSO SAMA ES JERUK DASAR GA TAU DIRI LO PENDEK" teriak Yeri yang abis kembali dari kantin

"GA NYADAR DIRI YA LO. LO JUGA PENDEK, MALAHAN PENDEKAN LO YA DASAR KURCACI" teriak Renjun yang tak terima dikatain pendek

"sama sama pendek juga lu pada" kata Minhee sambil mengukur ngukur badan dia dengan Renjun dab Yeri

"ya lu mah tiang listris jangan disama samain kekurcaci macam mereka" kata Hyunjin sambil menunjuk Renjun dan Yeri

"awas aja ya lu berdua" kata Renjun dan Yeri barengan sambil mengejar Minhee dan Hyunjin hingga keluar dari lapangan basket

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

◆ ᥴꫝꪖꪀᧁꫀ ꪑꫀ ◆ 『𝙯𝙝𝙤𝙣𝙜 𝙘𝙝𝙚𝙣𝙡𝙚』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang