Prolog

7 0 0
                                    

Dahulu penyihir, vampir, manusia serigala dan ksatria saling berperang merebut wilayah untuk memperluas atau mempertahankan kerajaan mereka. Perang berlangsung selama bertahun-tahun dan melibatkan manusia didalamnya. Para Vampir dengan ambisinya menjadikan manusia budak dan sumber energi mereka. Para manusia serigala dengan keangkuhannya ingin menguasai negeri manusia yang wilayahnya menyimpan kekuatan misterius. Para penyihir yang merencanakan memusnahkan vampir dan manusia serigala demi dipuja oleh manusia. Lalu ada para ksatria, manusia yang diangurahi energi alam berusaha melindungi manusia.

Perang terus berlangsung, para korban berjatuhan, bertahun-tahun sudah lautan darah menjadi pemandangan yang indah -untuk para vampir-, menjijikan -untuk penyihir-, dan mengerikan untuk manusia serigala dan kesatria.
Satu hal yang pasti, manusia diselimuti oleh ketakutan yang nyata.

GloryLand

GloryLand sangat cerah hari itu. Salah satu wilayah kekuasaan Kekaisaran Glorist yang menjadi pusat ekonomi dan kehidupan rakyat. Dataran indah dikelilingi oleh perbukitan. Di pusat kota, dibangun toko-toko yang tertata apik dan memanjakan mata. Cafe, restaurant, gedung opera, butik-butik dan tentu saja menjadi pusat berkumpul para bangsawan dan juga para kaum menengah.

GloryLand dipimpin oleh seorang Grand Duke yang sangat dihormati sekaligus disegani rakyat Glorist. Ralph Antonius Vard, sang Grand Duke dari Tanah Glory yang bijaksana. Ralph tidak seperti sang ayah yang terkenal kejam dan tanpa ampun. Meski tegas dan berwibawa, Ralph masih melihat siapa lawan yang ada dihadapannya. Keluarga Vard memang terkenal sebagai sang ksatria kaisar yang dijuluki "sang dua mata" dan telah berjasa menjadi penakluk kerajaan kerajaan kecil sejak dahulu.

Setelah kematian sang ayah, kini gelar Grand Duke diemban oleh Ralph yang telah memiliki seorang putra. Sesuai tradisi keluarga Vard, Ralph membawa sang putra berkeliling untuk menunjukan wilayah mana saja yang menjadi kekuasaan mereka. Ia ingin sang putra belajar bisnis dan politik dengan langsung melihatnya di lapangan. Tetapi hari ini penting bagi Ralph, karena untuk pertama kalinya sang putra akan bertemu dengan 'tunangan' kecilnya. Tidak hanya ini pertama kalinya Alfonso, putra Ralph yang berusia 12 tahun, menemui gadis yang akan menjadi tunangannya. Sebuah surat yang meminta kedatangan dirinya tiga hari lalu, membuat dirinya gugup. Karena kesibukannya Ralph baru bisa mengunjungi sang pengirim surat sehari setelah ia menerima surat itu. Apapun yang terjadi dirinya harus tiba hari ini. Ralph meminta kereta kuda mewahnya dipacu secepat mungkin. Butuh waktu 24 jam untuk tiba di Midland. Ia tidak ingin terlambat bertemu sang Lady. Pikiran kalut Ralph tidak bisa disembunyikan dan sang putra menyadari hal ini.

"Kau tidak apa-apa Ayah?"

Ralph tersadar dari pikirannya. "Aku tidak apa-apa nak. Hanya sedikit khawatir."

"Ini pertama kalinya untukku mengunjungi Midland. Apa tempat itu berbahaya seperti Wood Shire?"

Grand Duke terkejut mendengar kecemasan sang anak yang tidak pernah menunjukan ekspresinya kepada siapapun selama ini dan ia menyadari bahwa putranya ternyata menyimpan ketakutan dan kecemasan sebagaimana anak pada usianya, hal ini membuat Ralph kemudian tersenyum menatap mata Alfonso. Ah, mata itu, mata keturunan keluarga Vard. Sang murni Vard akan memiliki dua warna mata berbeda. Menandakan bahwa mereka memiliki darah Vard yang akan menjalankan tradisi dan mewarisi seluruh kekuatan Vard. Mata yang sama dengan Duke.

"Tidak, Midland adalah tempat yang aman dan damai. Aku berharap kita bisa sampai secepatnya sebelum terlambat."

"Istirahatlah Ayah, aku tahu kau tidak tidur semalaman. Tetapi boleh aku bertanya?" Alfonso menatap ayahnya dengan lekat.

"Tentu" Ralph merasakan perubahan sorot mata Alfonso menjadi lebih waspada.

"Apa ada hal yang begitu penting hingga membuatmu tergesa-gesa?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 14, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Duke and Vampire DuchessWhere stories live. Discover now