#05-DON'T REMEMBER

45 11 0
                                    

________________________________________

TOLONG TINGGALKAN JEJAK KALIAN!
DAN TOLONG MEMAKLUMKAN SEBUAH TYPO !!
________________________________________

─ཪֺֹ໋ཱི࣯᳝ׄ፞͛🕰 ྷྲྀུ

Aku berjalan gontai ke arah toilet yang berada di dalam kamar ku, Hanya sekedar mencuci muka dengan Facial wash dan membasuh lagi dengan air di wastafel, Mengelap sisa-sisa air di wajahku dengan sebuah handuk kecil Bergambar Doraemon karakter kartun kesukaan ku sejak kecil hingga dini.

Setelah itu aku berdiri diam dengan kembali menyentuh wajahku, Lebih tepatnya undereyes yang tampak Hampir berwarna ungu tersebut, Aku sedikit meringis merasakan sakit, Tidak hanya di area wajah namun sekujur tubuhku, rasanya tulangku hampir semua patah jika tersenggol sedikit saja.

Aku terlalu lelah hanya untuk sekedar keluar kamar dan mendengarkan ocehan mereka, Sudah dua hari aku tidak keluar kamar kecuali ke balkon yang tersedia di depan kamar pribadi ku, Lelah, Tapi aku berusaha untuk berjalan sedikit Sakit ke arah balkon, Pinggangku mati rasa, Sakit sekali, Aku menangis disini, Menangis tanpa suara, Itu sangat sakit bukan?

Pukul 05:25, Aku masih disini sejak subuh tadi, Aku tidak kuat menahan beban tubuhku hanya untuk berbaring di kasur dan tertidur lelap seperti satu jam yang lalu, Aku berfikir, Bahwa Aku memang sepenuhnya hanya dimanfaatkan orangtuaku hanya untuk harta semata.

Kecewa, Terlalu kecewa dengan semuanya, Aku terlalu pengecut untuk bercerita ke orang-orang bahwa aku Menangis setiap malam, Bahwa aku lelah sendirian, Bahwa aku lelah untuk menyimpulkan apa itu kasih sayang, dan bahwa aku tidak se-tegar yang kalian kira.

Dengan angin yang begitu dingin di pagi hari membuat Bulu kudukku merinding kedinginan, Hanya ditemani dengan piyama lengan pendek dan Celana setara dengan model piyama, Aku terduduk lemas sembari memeluk kedua lutut dan mengigit bibir bawahku yang mungkin sangat pucat dan biru tersebut.

Perlahan aku merasakan hawa menusuk lagi, Mengingat bahwa apa yang terjadi dua hari lalu mebuatku teringat dengan perkataan kakek waktu aku masuk rumah sakit saat Aku masih disekolah menengah.

"Tanpa itu gampang, Tapi hanya untuk sekedar lupa itu sangat sulit, Dan tentunya saat kamu mengingat kembali cerita tersebut kamu akan Terkejut bukan main dan kembali menangis"

Sesulit itu melupakan dan sesulit itu untuk mengingatnya kembali?

─ཪֺֹ໋ཱི࣯᳝ׄ፞͛🕰 ྷྲྀུ

"Gimana jaehyun? Udah mengenal lingkungan lo sekarang?"Tanya Felix sembari mengaduk es teh manis yang baru ia pesan empat menit lalu

"Lumayan, Cuman ya gitu, Cewenya gue kurang suka"Jawanb jaehyun yang seraya membuka buku LKS bahasa Jepang sembari menghafal kosa kata sedikit demi sedikit

"Ya emang gitu, Kurang belaian, Gue udah biasa, Ntar juga lama-lama lo biasa aja"Kata jihoon dengan santai ditemani dengan Ong yang makan kacang kulit, seolah-olah dia cuman kambing conge yang gak ngerti apa-apa

"Eum jae, Kondisi yerina gimana tuh?"Tanya Mark Dengan tatapan serius, Mark itu tetanggaan sama yerina, deket plus banget, Yerina walaupun satu tahun lebih muda tapi enakan di panggil teteh, soalnya dia bener-bener Penasihat yang baik, Kalo menurut anak-anak.

"Hhh, Gue rada bingung, Udah dua hari bener-bener gak keluar kamar, Gila gak, sih?"Ucapnya seraya menghela nafas lelah, putus asa dengan segala cara, Hanya ada satu, Yaitu Jun.

─ཪֺֹ໋ཱི࣯᳝ׄ፞͛🕰 ྷྲྀུ

"Jun, lo ada Buku paket PPKN nggak? Gue pinjem boleh kali?"Tanya daniel menghampiri meja jun, Daniel kira jun nggak ada di kelas karna jam istirahat, jadi dia nyariin ke kantin taunya dia malah tidur di kelas

YERIN ༑ ྂSegitiga BerbelokanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang