6

3.6K 208 15
                                    

Cerita ini murni dari pemikiran ku,jika ada kesamaan,tempat,watak,dan alur itu hal yang tidak di sengaja

Cerita ini tidak mengalami proses pengeditan,jika ada kesalahan dalam ketikan(typo),saya minta maaf

Jangan lupa vote &komen

Happy reading all 😊

~~~~~~~~MAFIA JEON~~~~~~~~

Beberapa jam kemudian Jimin telah terbangun dan Jimin melihat Jungkook yang telah tertidur tepat di sampingnya,dengan posisi tubuh yang duduk di kursi dan kepala yang berada di kasur rumah sakit Jimin,dan tangan Jimin yang bebas dari infus yang di jadi kan jungkook sebagai bantalan kepalanya.

Dan Jimin langsung melihat ke sekeliling nya,dan Jimin menyadari bahwa dia saat ini sedang berada di rumah sakit,dan itu tandanya bahwa  Jimin belum mati,jimin menangis, karena keinginan nya untuk mati agar bisa bertemu dengan kedua orang tua nya,dan bisa lepas dari Jungkook itu semua gagal.

Jimin benci akan hal itu, Jimin berusaha untuk menahan suara serta isakan nya agar tidak terdengar oleh Jungkook,Jimin dengan hati-hati melepaskan tangan nya dari genggaman jungkook,Jimin berencana untuk kabar dari rumah sakit ini,dia ingin pergi sejauh mungkin dari jeon breksek jungkook.

Namun begitu Jimin menarik tangan nya dari Jungkook, jungkook terbangun karena merasakan pergerakan pada tangan yang di genggam serta dijadikan bantalan oleh Jungkook,Jimin yang tahu bahwa jungkook telah terbangun menghentikan aktivitas nya menarik tangan nya dari Jungkook,namun itu semua gagal,karena jungkook telah terbangun.

Dan telah mengangkat kepalanya dan melihat Jimin,Jimin yang kaget serta gemetaran setelah  melihat Jungkook yang menatap nya juga,berbeda dengan Jimin, jungkook justru merasa senang karena telah melihat Jimin yang terbangun,dan jungkook langsung memeluk Jimin,namun Jimin tidak membalas pelukan jungkook sama sekali, justru Jimin semakin ketakutan serta gemetaran, seolah-olah orang yang memeluk nya ini adalah hantu.

Jungkook yang menyadari bahwa Jimin gemetaran serta samar-samar terdengar suara isakan Jimin yang di tahan nya, jungkook langsung melepaskan pelukannya dari Jimin.

"Baby... kumohon jangan lakukan hal itu lagi,aku mencintaimu dan aku tidak ingin ke hilangan mu,kumohon turuti ke inginkan ku" ucap jungkook dengan nada memohon nya, sebenarnya ini bukan tipe jungkook hanya saja dia rela menurunkan ego nya demi orang yang dia cintai

Jimin sama sekali tak membalas perkataan Jungkook dia hanya diam dan mengalihkan tatapannya ke objek lain, asalkan bukan jungkook yang dia tatap.

Jungkook yang menyadari itu,akhirnya menghela nafas nya

"Tak apa jika kau membenciku,tapi ku mohon jangan tinggalkan aku,aku minta maaf tentang hal yang kulakukan pada mu waktu itu, tapi pada waktu itu aku begitu emosi,aku begitu kesal dan cemburu melihat perlakuan mu pada Mina,hingga aku melakukan hal yang membuat mu membenci ku"

Jimin yang sadari tadi diam, akhirnya mengalihkan tatapannya ke arah jungkook dan melihat pria tersebut dengan tatapan penuh emosi

"Hah!!!! Cemburu?? Apa yang perlu kau cemburu kan? Dengar!!! Kira sama-sama laki-laki,tidak logis jika kau menyukai ku,dan lagi pula ada banyak manusia di muka bumi ini mengapa kau harus cemburu pada ku?!!"

"Hah...dengar ya tuan jeon,aku masih lurus,itu artinya aku masih menyukai dan mencintai lawan jenis bukan sesama jenis"

Jungkook yang mendengar perkataan Jimin,langsung emosi seketika,dia merasa seolah-olah harga diri nya sedang di injak-injak saat ini oleh namja ini, jungkook berusaha untuk meredam emosi nya dengan cara menusuk-nusuk pipi nya dari dalam dengan menggunakan lidah nya,dan jangan lupakan tatapan yang menyeramkan yang di keluarkan oleh Jungkook.

Jimin yang melihat wajah jungkook, seketika langsung menciut,dan ketakutan,melihat tatapan jungkook yang seolah-olah ingin membunuh nya saat ini juga

"Sudah puas bicara nya?" Ucap jungkook dengan nada dingin nya

"A....a..anu..em...ia" ucap Jimin gagap

Jungkook yang menyadari ketakutan Jimin pada nya langsung berusaha untuk mengontrol emosi nya, karena jungkook tidak ingin menyakiti orang yang dia sayang

"Hah....aku akan membuat mu jatuh cinta pada ku,akan ku pastikan itu"

"I..ia..aku tung...tunggu" ucap Jimin

"Sekarang tidur lah, karena sudah malam" ucap jungkook dengan lembut pad Jimin,dan Jimin hanya mengangguk kan Kepalanya

Saat Jungkook melihat Jimin sudah tertidur jungkook memilih tetap pada posisi nya yang di mana dia menjadikan tangan Jimin sebagai bantalan nya

Begitu jungkook menjadikan tangan Jimin sebagai bantalan nya, jimin langsung menahan kepala jungkook dengan tangan nya yang terpasang infus.

Jungkook yang kaget karena kepalanya di tahan oleh Jimin, akhirnya angkat bicara
"Ada apa?" Ucap jungkook sambil menatap Jimin

"Jika kau ingin tidur, tidur lah di samping ku,kasur rumah sakit nya cukuplah untuk kita berdua" ucap Jimin.

"Tak apa,aku bisa tidur di sini,jika leher serta punggung ku sakit nanti,aku bisa pindah ke sofa"

"Emm..atau kau kurang nyaman jika aku tidur dengan tangan mu yang ku jadikan bantalan kepala ku? Atau kau merasa sakit dengan tangan mu yang ku jadikan bantalan ku?"

"Tidak...itu semua salah,lebih baik kau turuti saja perkataan ku,jika kau tidur di sofa itu akan membuat tubuh mu pegal-pegal,dan jika kau tidur dengan posisi yang tadi,tidak hanya pegal-pegal yang akan kau alami,kau justru akan di jadikan pasien di rumah sakit ini,dan jika kau jadi pasien siapa yang akan mengurus perusahaan mu,dan juga dunia gelap mu itu?"

"Apa itu tak mengganggu mu? Aku takut membuat mu tak nyaman" ucap jungkook

"Jika aku tidak nyaman,untuk apa aku meminta mu untuk tidur di kasur ini bersama ku,aku heran mengapa orang seperti mu ini bisa bodoh juga" ucap Jimin, sedang kan jungkook hanya tersenyum malu sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal

"Dan ingat aku meminta ini bukan karena aku mulai mencintai mu atau pun memaafkan atas perbuatan mu pada ku ingat itu,tapi nanti jika kau mati maka usaha mu dan keluarga mu akan sia-sia"

"Terima kasih, karena mau peduli pada ku" ucap jungkook

"Aku tidak peduli pada mu,aku hanya kasihan pada orang tua mu dan juga anak buah mu, mereka akan bekerja di mana jika kau mati"ucap Jimin

"Ah...kau benar"

"Sudah lah aku ingin tidur" ucap Jimin sambil membalikkan tubuhnya,agar tidak menatap wajah jungkook, karena pada saat ini posisi mereka begitu dekat sekali,bahkan Jimin dapat merasakan deru nafas jungkook

Jungkook hanya diam,sambil menatap Jimin yang membelakangi nya dengan tatapan penuh cinta nya

Setelah itu mereka akhirnya memasuki dunia mimpi masing-masing












T
B
C

MAFIA JEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang