~~5~~

22 6 0
                                    

Hayy hayy:) ketemu lagi kita!!! Apa kabar semuanya? Semoga sehat selalu yaa...
Jangan lupa vote☆ terlebih dahulu
Selamat membaca☺

Sudah lebih dari satu jam Raka menunggu sahabat ter~sayangnya melakukan perawatan. Oh God!!! Apakah semua perempuan itu sama saja? Tidakkah mereka lelah membuang-buang waktu seperti ini? Bahkan Raka yang hanya menemaninya saja sudah merasa sangat lelah.

"Lo nungguin gue daritadi disini?" Celetuk sebuah suara yang tidak perlu dikatakan lagi siapa sang empunya.

"Nggak. Ngapain gue nungguin elo disini? Gue nungguin nohh selena gomez lagi nyalon didalem. Udah sejaman gue nungguin sampe ubanan gini." Jawab Raka asal.

"Yaudah sih maap." Ucap Olivia sedikit menggembungkan pipinya.

"Yaudah ayo pulang. Badan gue udah lengket nih nungguin lo nyalon." Sindir Raka.

"Iya iya... sorry dehh. Lagian kan gue tadi juga nyuruh lo ikutan nyalon, lo nya yang gak mau." Ujar Olivia

"Lo nyuruh gue nyalon buat cabutin bulu ketek emang buat apa faedahnya? Ngabisin duit aja." Gerutu Raka.

"Yaelah baperan amat sih lo kayak cewek." Olok Olivia sengaja.

"Enak aja lo! Gue ini lelaki sejati tau! Kagak main boneka." Protes Raka cepat.

"Trus mainnya apa dong? Power Rangers?" Tanya Olivia.

"Woiyaa dong. Gue mah main Power Rangers." Jawab Raka bangga.

"Aelahh dasar lo bocah! Mainnya masih Power Rangers. Gak malu lo sama anak TK yang udah jualan kerupuk bantuin emaknya?" Ejek Olivia.

"Eh si kuyang! Maksud gue waktu kecil saolohhh... gini amat punya temen otaknya cuma seperempat sendok nyam-nyam." Desah Raka dramatis sambil memasang muka memelas melihat Olivia.

Sedangkan objek yang diperhatikan hanya memutar bola matanya melihat tingkah absurd Raka yang menurutnya lebay.

Setelah mengantar Olivia, Raka langsung berpamitan untuk berkemas menjemput neneknya nanti malam.

Kedatangan Raka dirumah tak membuat sepasang keluarga bahagia itu menoleh padanya. Hanya Gadis kecil dengan bando pink di kepalnya yang menyambut kedatangannya dengan senyum merekah.

"Kak Raka" panggil si kecil Hera yang langsung berlari memeluk sang kakak.

"Kak Raka kenapa gak pernah main bareng sama Hera sama mama papa juga?" Tanya gadis kecil itu selalu dengan polosnya.

"Maaf yaa sayang. Hera kan udah main sama mama papa. Jadi, kak Raka gak perlu nemenin lagi. Nanti kalo mama sama papa sibuk baru deh Hera mainnya sama kak Raka. Biar gantian mainnya." Jelas Raka secara pelan agar sang adik bisa memahami ucapannya.

"Tapikan Hera pengen kita main bareng-bareng biar rame." Ucap gadis polos itu.

"Hera sayang... kamu kan udah punya mama sama papa, ini udah rame kok. Gak perlu tambah orang." Tutur Rena- mama Raka.

Mendengar ungkapan sang mama, membuat Raka tersenyum getir. Tak ingin menambah beban di hatinya, ia pun memutuskan melanjutkan langkahnya tanpa berniat menyapa kedua orang tuanya. Menurutnya penuturan sang mama sudah merupakan kalimat sambutan ketika ia pulang. Meskipun sedikit pedas. Setidaknya itu sudah cukup baginya.

Jam masih menunjukkan pukul 5 sore. Olivia sedang bingung ingin melakukan apa. Berkemas untuk menjemput nenek Raka tentu saja pilihan yang tidak tepat. Waktunya masih sangat lama menunggu jam 7 nanti Raka menjemputnya.

Ia pun memutuskan untuk membuka aplikasi instagramnya. Mencari makanan-makanan enak yang bisa ia pelajari cara membuatnya nanti.

Triingg!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HIDE FEELINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang