Jungkook, seorang remaja SMA yang baru saja naik ke tingkat akhir, harus kembali pindah dari sekolahnya karna pekerjaan Ayahnya tersebut.
Ia tentu menolak secara mentah-mentah. Pelajaran yang selama ini ia dapatkan di sekolah akan berbeda saat ia ditempat yang baru. Tak hanya itu, ada ‘sesuatu’ yang juga tak ingin ia rasakan lagi. Selama hidup, ia setengah mati menahan 'hal-hal' yang terus mengganggunya.
Secara terang-terangan sosok-sosok tersebut tanpa berdosanya muncul di hadapannya. Baik hanya melewati maupun mengejutkannya. Kalian pasti tau bukan apa itu?
Yah, Jungkook mendapat turunan dari keluarga Ibunya, jika ia adalah anak yang spesial.
Mata bulatnya bisa melihat berbagai macam hal dari alam yang berbeda. Dari kelahirannya sudah membuktikan jikalau banyak arwah-arwah yang berkunjung hanya untuk melihat bayi kecil tersebut.
“Eomma! Aku tidak mau pindah!” Jungkook membantah sekaligus merengek. Saat ini ia sedang berbincang berdua dengan Ibunya. Jangan tanya Ayahnya kemana, tentu saja sedang bekerja mencari nafkah.
“Tapi kamu harus, Jungkook. Lagipula sudah biasa bukan berpindah-pindah sekolah?” Ny. Jeon merangkul anak semata wayangnya ini. Sedangkan si empu yang sedang merajuk, langsung melepas tangan yang mengalunginya.
“Justru itu Eomma!!! Kalau saja selama ini aku hidup normal, aku tak akan peduli kemana saja! Yang menjadi masalah, aku muak melihat wajah-wajah absurd yang selalu terbang di sekelilingku! Aku menjadi paranoid. Aku bukan orang yang pemberani, tapi aku penakut. Eomma pasti tau diriku bagaimana… Ayolah Eomma, aku tidak mau berpindah-pindah lagi!!” Nafasnya terengah-engah sesudah menjelaskan. Antara menahan emosi ataupun sedang mengeluarkan unek-uneknya.
Sang Ibu setelah mendengar keluhan putranya, kini menjadi ragu. Haruskah ia dipihak anaknya atau Suaminya? Sungguh pilihan yang rumit baginya.
“Baik, Eomma sudah putuskan”
Lelaki bergigi kelinci itu langsung memasang tampang polosnya. Penasaran keputusan apa yang akan Ibunya berikan. Ia yakin, sang Ibu pasti akan merasa kasihan padanya.
“Kau akan tetap pindah! Eomma tidak mau Appa mu marah dan menuduh Eomma karna terbujuk rayuanmu” Tercengang, tentu saja. Jungkook merasa ini adalah akhir dunia. Tidak ada satupun yang ada dipihaknya.
“EOMMA!!!” Pekiknya ketika Ny. Jeon pergi sembari meledek dirinya yang sudah mengumpat di dalam benak terdalam.
‘Aku ingin mencari orang tua baru. Mungkin saja dulunya aku anak pungut’ Cibirnya menatap kepergian Ibu tercinta.
//BLACK EYES//
BYUURR!
“Oopss… Sorry. Kami tidak melihatmu. Hahaha” Sekumpulan siswa dan siswi tak beradab, sudah berulang kali mengerjai salah satu gadis di kelas tersebut. Pem-bully-an ini tidak pernah terhenti dari tahun ke tahun.
Bermula dari membela teman yang menjadi bulan-bulanan mereka, kini berganti menjadi dirinya. Orang baik, lemah, jujur dan miskin akan selalu tertindas oleh orang-orang yang tak berakal dan berduit.
Hal ini sudah biasa ia rasakan dan hanya pasrah tak memberontak. Jika membalas maka beasiswanya akan dicabut. Batin, pikiran dan tenaganya terlewat lelah merasakan kepahitan sekolah elit yang sangat dibangga-banggakan masyarakat di negara ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK EYES
HorrorSeorang lelaki yang memiliki kemampuan yang sangat istimewa, bisa memberikan perlindungan pada orang-orang lain disekitarnya. Ia adalah orang pilihan. Orang yang terpilih sejak sebelum dirinya lahir ke dunia. Kedua matanya sudah bisa melihat makhlu...