"Prologue"

26 1 0
                                    

"Cerita seorang yang berjuang untuk berubah ke jalanNya, lebih baik dari pada ia yang tidak mau menyesali kesalahannya dan mengulanginya kembali"

Hari berganti seakan tanpa pesan, menyisakan cerita tanpa sebuah kesan untuk di ingat. Tiga bulan silam mengantarkan aku pada hal di luar nalar untuk terus aku gali keberadaannya. Bukan cerita mengingat ataupun mengingatkan tapi inilah sebuah penyesalan yang tidak lagi ada cara mengulang ataupun diulang.

"Apa kamu ingat tentang kita dulu?"

Ucapannya membuat semua orang di sekitarnya pun terbangun untuk mengatakan kenyatakan yang sudah berkali ia ulangi. Namun tidak dengan gadis yang berada di sudut ruang laboratorium itu dan tanpa hirau yang selalu ia tunggu jawabannya.

Waktu yang berjalan adalah gambaran jantung yang selalu berdetak, bukti yang seharusnya menjadi tepati, dan tapak yang harus diikuti. Perkara mengharuskan atau memaksakan itu bukan masalahnya, tapi mendapatkannya bukan lagi mudah untuk dijalani tubuh yang sudah berkali ia nodai. Karena pada akhirnya hanya menyebabkan satu janji yang tidak mungkin lagi ia tepati bahkan dijalani kembali.

"Andai kamu tidak pernah memberikan janji itu joe, aku tidak akan pernah berharap padamu"

Kesedihan yang terpancar dari seorang gadis suci yang sudah ia siakan membuat ia harus kembali mengingat akan dirinya yang tak lagi pantas bersanding dan memberikan bahu untuknya. Kesalahan yang sudah ia perbuat adalah hal yang hanya membuatnya kembali pada titik terendah untuk memulai kembali sebuah jalan. Inilah perihal hati yang sudah ia abaikan, untuk hati yang tidak sepantasnya ia perhatikan. Sosok sosok yang sudah hadir di kehidupan mereka adalah sosok yang hebat, yang selalu mengajarkan arti mencintai dan menjaga hati. Perjalanan yang mereka lalui pun tidak mudah, butuh perjuangan restu untuk menyatukan antara dua pihak yang seharusnya segera memikirkan hal berikutnya.

Tapi, seakan semua ia hiraukan dan menyisakan penyesalan yang sudah satu pihak percayakan. Beribu ucapan maaf ia ucapkan, akankah maaf itu akan terjawabkan dengan balasan pengampunan?

Lalu, apakah kepercayaan akan jatuh di tangannya lagi?

Renungkan dan coba jabarkan.......

~*~

Hai sobat, apa kabar?

Rilis nih bagian prolognya, kalau kalian mau lanjut untuk tau kelanjutan ceritanya comment di bawah ini dan jangan lupa untuk vote ya!

Wait for the next chapter

TAPAK PENYESALAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang