Bromance 02

0 0 0
                                    

Bantu Vote, komen dan share dongs. Thanks.
Love you to de mun and bek zheyenk
HAPPY READING ♥♥♥

Aku mencium punggung tangan Mama hari ini Mama mengantarku ke sekolah, biasanya aku dijemput Dinar atau Niko. Dua sahabat bagai kempompong-ku sejak masuk SMA. Niko mengirim chat padaku untuk menyusulnya ke kantin.

"Pagi hendsem.." sapaku pada Niko sembari menubrukkan pantatku dikursi sampingnya.

"Pagi ugly duckly.." balasnya sambil memainkan game ponselnya.

"Syalan you!! Dinar mana bos ?" balasku kembali sambil menyerobot Es kopi didepannya.

"Biasa, nyalin PR" matanya tak beralih dari layar ponselnya.

"Emang dasar males, Pacaran mulu dia mah, Ke kelas yuk Nik..?"

Niko bangkit dari duduknya dan menarik kerahku sambil menyeretnya bersamanya. Emang sial, dipikir aku tikus apa main cekik aja.

Sampai di kelas Niko memakai earphone-nya dan bersedekap lalu mulai memejamkan matanya, gaya khas seorang Niko yang sok cool banget, Iyuhh. Meski aku akui sih si Niko ini memang tampan tiada duanya, wajahnya perpaduan antara Chanyeol-nya EXO dan Chris Evans si Kapten amerika itu. Dia blasteran indonesia-Inggris-Italia jadi cakepnya nggak kaleng-kaleng deh. Panjang deh ceritanya kalau mau tahu silsilah keluarganya si Chanyeol KW. Kapan-kapan aku ceritakan ke kalian deh.

"Baru datang Jo?"

"Abis nyatronin si luwak di kantin Mbak Juminten"

"Yee, ganteng kayak Dewa Yunani lo kata luwak, emang suka sekate-kate lo"

Aku dan Dinar cekikikan, Niko menoleh ke arahku dengan pandangan curiga. Pasti kupingnya gatel, barusan kita jadiin bahan gunjingan. Aku menaik turunkan alisku, Niko mengabaikan dan memejamkan matanya kembali.

Niko model cowok yang super duper cuek, beda kalau lagi kumpul sama Aku dan Dinar sifat aslinya keluar, sengklek abis. Pernah waktu kita kelas satu si Niko ditembak sama Stella kakak kelas, dia cuma mlengos terus pakai Headphone nyapa ke Aku sama Dinar. Baru Nicholas Desperaux yang dengan songongnya nolak Stella terang-terangan didepan seantero sekolah. Dia itu entah songong atau saking polosnya.

For Your Information Ya, Stella itu cewek paling sempurna yang pernah Aku lihat. Body goals, Brain goals dan goals-goals lainnya. Udah cantik, pinter, konglomerat pokoknya idaman banget. Sampai hampir separoh cowok di sekolah pernah nembak dia tapi dia cuma suka sama Kak Bara mantannya dan Si Chanyeol KW, yang lain jangan ngarep deh, mending sadar diri.

Ngomongin soal si Chanyeol KW, Dia itu mantan pacarnya bejibun, dari yang imut-imut sampai gahar bak super model. Kalo aku bilang sih Niko pacaran hampir nggak pernah pakai perasaan, dia pacaran kalau pas lagi kesepian atau caper aja. Katanya nggak bisa Move on dari Love at the first sight-nya. Nggak nyangka deh, Menye-menye abis si kutu luwak.

"Pulang sekolah ke rumah yuk, Jo, Din?"

"Kesepian lo?" itu Dinar paling nyolot sedunia yang ngomong.

"Gue ijin Emak dulu deh, dianter soalnya"

"Gue yang ijinin ke tanye deh, Lo juga ijin tapi" Aku melingkarkan jari telunjuk da jempolku, menyetujui Niko.

Sepulang sekolah Aku langsung ke dapur menyiapkan camilan, dapur Niko yang kumaksud. Dinar dan Niko main PS di kamar Niko. Rumah bak istana sultan ini selalu sepi, biasanya cuma Bu Esaf kepala asisten rumah tangga yang ada didalam. Selebihnya bekerja di bagian masing-masing, kurang lebih ada empat orang lagi yang bekerja di rumah ini, tapi mereka sungkan dengan muka kurang ramah lingkungan milik Niko.

Aku kembali ke kamar Niko sambil membawa senampan penuh kudapan dan minuman. Ku tendang pintu kamar sambil teriak minta tolong dibukakan pintu oleh makhluk yang ada didalam yang lagi sibuk berantem soal main Guitar zero atau Sepak bola.

"Pegel ini woey" Dinar keluar sambil cengengesan.
"Sorry, lagi sibuk berantem tadi cuy"

Dinar membantuku membawa beberapa camilan, lalu meletakkan di karpet bawah depan Niko yang sedang main PS. Aku merebahkan tubuhku di sofa abu-abu yang super empuk, maklum rumah sultan segala perabot pun rasanya nyaman saja dipakai budak katrok macam daku.

"Nikooo"

"Apaan?"

"Lo sebatangkara apa gimana sih?"

"Lo tahu sendiri kan, semua penduduk rumah gue pada sibuk. Lupa kali mereka kalo gue juga bernafas. Bodo amat sih, lagian ada lo pada" jawabnya dengan pandangan fokus ke layar.

"Miris amat hidup lo brou"

"Tar malem hangout, lo pada luang gak"

"Traktir!!"
"Traktir!!" jawabku dan Dinar barengan.

"Oke"

"Yes..!!"
"Yess..!!" jawabku dan Dinar berbarengan lagi sambil ber high five diudara.

"Sayang Niko banyak-banyakkk" kataku yang ditanggapi seringai mengerikan dari Niko.

"Cuma lo berdua yang terang-terangan morotin harta gue, tar kalo gue blangsak jangan pada kabur lo"

"Ye, mau lo. Gue bakapll cari cowok yang lebih tajir daripada lo" jawab Dinar yang super ngeselin.

Kami tertawa sambil saling melempar kulit kacang, persahabatan kami terkadang memang mirip sekawanan simpanzeyang suka saling lempar kacang atau kulit pisang.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BromanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang