Ulasan Cerpen

19 7 10
                                    

Judul: Makam

Penulis: Herman RN

Penerbit: Sudut Indonesia

Tahun terbit: December 2019

Cerpen 'Makam' yang ditulis oleh Herman RN merupakan kisah seorang pendatang yang menjalani amanah yang diberikan oleh orang yang sudah menolonginya, dan seorang anak yang ingin berbakti kepada orang tuanya. Meskipun nilai yang terdapat dalam cerpen ini sangat bagus untuk diterapkan di dalam kehidupan kita, nilai ini sedikit sulit untuk dimengerti untuk beberapa orang.

Cerita ini menceritakan tentang serorang pendatang bernama Abdul yang diamanahkan oleh Pak Teungku Meunasah di kampung Lampap untuk tinggal dan merawat lahannya, serta berharap untuk memberikan rumah dan tanah itu kepada anaknya yang hilang. Setelah beberapa lama, ada investor yang ingin membangun hotel berbintang lima dan mall di atas lahan tersebut, tetapi Abdul tidak rela memberikan tanah itu.

Kemudian bos investor memanggil kepala kampung untuk membahas persoalan ini. Bos investor menjelaskan bahwa ia memilih kampung Lampap sebab keinginan ia untuk berbakti kepada orangtuanya yang berasal dari kampung itu, tetapi terpisah karena suatu musibah. Setelah kepala kampung menjelaskan alasan bos investor untuk membangung di lokasi ini kepada Abdul, Abdul menerima alasan itu tanpa ada biaya apapun dan segera bersedia keluar dari kampung itu dan meninggal rumah beserta isinya bersama keluarganya.

Akhirnya bos investor bertemu dan berkeliling rumah tempat tinggal Pak Teungku dan melihat makamnya. Si investor melihat foto tua Pak Teungku dan melihatnya beserta anaknya yang hilang. Kemudian Abdul bercerita tentang anak yang hilang itu kepada bos investor tersebut dan ternyata bos investor adalah anak hilang Pak Teungku.

Cerpen ini mempunyai dialog yang jernih dan mengalir, serta bahasa yang baik dan sopan, akan tetapi konsep ceritanya kurang menarik. Jalur ceritanya juga sedikit rumit untuk dibaca oleh anak berusia muda, sehingga menjadi susah untuk mengerti nilai yang ingin disampaikan oleh penulis.

Oleh karena itu, cerpen ini lebih cocok dibaca oleh remaja hingga dewasa daripada anak-anak. Meskipun mempunyai kekurangan ini, nilai yang disampaikan sangat baik untuk diketauhi dan diterapkan dalam kehidupan masing-masing untuk mengembangkan karakter kita.

Ulasan ditulis oleh Machiko Defanie M.

MakamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang