Part 6

50 9 6
                                    

Happy reading 🎉🎉

Guys usahain sebelum baca vote yah ga bakal nguras kuota kalian ko:)

Autor ngetik part ini susah payah loh masa ga mau ngehargain banyak ambigu lagi.

Setelah mengantar Anyah sampai di ruang OSIS, Yanuwar menuju kelas dengan langkah menuju ruang kelasnya. Di sepanjang koridor permukaan para gadis terdengar jelas ditelinga Yanuwar yang membuat lelaki itu ingin terbahak jikalau mereka memimpikan Yanuwarta menjadi suami idaman, "Elah mana mau gue sama cewe gituan ah halunya keterlaluan." Gumamnya sembari terkikik.

Sesampainya di ruang kelas sebelas IPS 2 ia disambut dengan tatapan mengintimidasi milik Fahris, "Punya mainan baru kaga kode-kode lo bang! Dede kecewa hiks hiks."

Yanuwar memutar matanya, "Jijik sumpah!"

"Tapi bener kan Lo punya mainan baru?"

"Mainan apa sih gue udah ga suka main mobil-mobilan udah gue kilo nih!"

"Elah bang lo bego emang! Lo mainin anak OSIS itu kan?" Seketika Yanuwar memicingkan maniknya.

"Dia tuh pacar gue bukan mainan gue!"

"Bhahaha... Ngigo lo yah? Sana gih cuci muka dulu noh masih ada belernya," Fahris kembali terbahak.

"Gue serius lagian mana mau tuh cewe kalo gue jadiin mainan Lo tau kan di tuh anak organisasi punya otak lah!"

Fahris mengangguk-angguk sembari berpikir, eh sok-sokan berpikir ulangan aja dia mengandalkan hitungan kancing baju hahaha

"Iya juga sih, tapi ko gue heran yah dia kan anak organisasi, Mayan famous, cantik, pinter, dan setau gue banyak rekan organisasinya yang ngejar dia kenapa dia malah maunya sama cowo bego kaya lo yah?"

"Kalo gue bego terus Lo apa? Somplak?" Yanuwar geram dengan temannya yang satu ini menguji kesabaran jadinya kasar kan.

"Sakit hati dedek bang," Fahris dengan nada memelas.

"Sumpah jijik gue!"

"Tapi beneran dia pacar Lo? Jangan boong lo mana ada cewe cantik kaya Anyah mau sama muka modelan kaya gado-gado gini?"

"Muka ganteng gini dibilang gado-gado yang ada noh muka lo kaya rujak sepet, kecut, pedes!"

"Elah gapapalah rujak kan seger dari pada gado-gado bikin enek hahhaha..."

Pletak ...

Yanuwar melemparkan penghapus papan tulis yang kebetulan berada di atas mejanya tepat ke kening Fahris. "Bangke lo kalo nih jidat gue bocor terus kegantengan gue berkurang lo mau tanggung jawab?"

"Alay cuma gitu doang!" Yanuwar kembali fokus dengan ponselnya tak mempedulikan celotehan teman gesrek nya itu.

"Nih ya bang Yanuwarta Verlyan Hardijaya terhormat, kegantengan gue tuh adalah usaha dari bokap nyokap gue goyang tiap malem jadi gue harus ngehargain usaha mereka dengan menjaga kegantengan gue yang mereka ciptain lewat goyangan wkwkw..."

"Sumpah najis banget, sana mending otak Lo jual aja kalo ga bisa cuma buat mikir hal gila ke gitu!" Yanuwar geram dengan temannya yang satu ini memang otaknya kurang se-once jadi gini ya ampun kadang mikir pengen bunuh.

"Ga boleh dong, Dede harus ngehargain usaha bunda nahan sakit nikmat tempur tiap malem sama ayah hahaha...." Tawa Fahris meledak di penjuru ruang kelas yang sudah lumayan bising itu.

"Kayza pacar lo udah gila!" Yanuwar sedikit berteriak mengadu kepada Keyza yang notabenenya kekasih orgil didepannya ini.

Keyza hanya menoleh sekilas, "Baru nyadar Lo?" Keyza hanya menjawab acuh dan kembali disibukan dengan gosip-gosip yang di lontarkan teman-temannya.

Bad boy is Fake boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang