1 ✰ sudut pandang taehyung

1.1K 114 15
                                    


Additional notes:

halo<3 terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk meng-klik cerita ini. semoga dapat menghibur dan tidak bosan ya. kali ini aku tidak membawa smut karna kalau nulis di rumah (biasanya nulis di kos) rasanya nggak bisa nulis porno dengan bebas hshs D: anyways, your feedback(s) are very much appreciated! :D

***

Ketiga manusia pada lantai dua restoran siap saji itu tampak tengah menahan kantuknya di sela memandangi layar monitor di depan mereka. Salah satu oknum dengan kaos hitam bergambar Hatsune Miku, Jeongguk, sudah beberapa kali menguap lebar sembari memejamkan matanya agak lama.

"Guk! Kalau nguap mulutnya ditutup!"

Salah satu insan dengan baju piyama bergambar kodok hijau, Taehyung, memperingatkan Jeongguk. Mata lebar Taehyung memicing. Kedua alis tebalnya hampir menyatu akibat dahinya yang berkerut.

"Haduh maap. Iya, Kak Tae. Siap."

"Sampai tadi mau kesedot saking nguapnya lebar banget," celetuk pemuda dengan kaos putih polos dan celana olahraga pendek, Jimin.

"Alah, berlebihan amat sih, Jim," balas Jeongguk.

"Bocah, nggak ada sopan-sopannya emang ya, Guk."

Itu Jimin yang murka karena Jeongguk yang tidak memanggilnya 'kak' seperti saat memanggil Taehyung. Pemuda berkaos polos dan pemuda dengan kaos Hatsune Miku itu beranjak untuk berdiri dan saling melototi satu sama lainnya. Taehyung buru-buru mencegah dua orang di dekatnya untuk tidak saling mencekik satu sama lain. Taehyung berkacak pinggang.

"Kalian ini ga ribut sehari aja ga bisa ya. Sumpah deh."

Taehyung geleng-geleng kepala pasca dua karibnya itu duduk kembali di kursi mereka. Ia mengikuti dua orang itu untuk duduk. Taehyung menghela napas panjang ketika melihat dua teman sekaligus teman kelompok tugasnya itu masih saja bermuka masam dan menghindari pandangan masing-masing persona. Taehyung menarik paksa lengan Jimin dan Jeongguk, ia berusaha menautkan kedua pergelangan tangan sahabat senasibnya itu.

"Yuk, baikan dulu. Saling minta maaf,"

Dua orang yang berselisih itu tidak ada yang membuka mulut mereka, Taehyung ikut geram rasanya.

"Kalau ga cepet minta maaf nanti tugasnya ga kelar-kelar, lho."

Taehyung menunggu pergerakan Jimin dan Jeongguk, namun tak segera membuahkan hasil. Untuk itu, Taehyung memasukkan buku-buku yang ia bawa ke dalam tasnya, pura-pura memberesi barangnya.

"Yaudah, kalau ga mau baikan. Aku pulang aja,"

"Taehyung!" / "Kak Tae!"

Taehyung menarik sudut bibirnya ketika namanya dipanggil, sudah seperti gelagat seorang pembeli yang dipanggil oleh penjual karena tawar-menawarnya yang diterima (dengan sedikit tidak ikhlas) oleh pihak penjual.

"Kak Tae, Jimin duluan yang ngatain aku. Harusnya dia yang minta maaf duluan,"

"Taehyung, liat tuh. Ga ada sopan-sopannya gitu sama aku. Harusnya yang lebih muda lah minta maaf duluan."

Taehyung kembali menghela napasnya. Benar-benar dua orang ini. walhasil, Taehyung kembali mengemasi barang-barangnya.

"Iya, oke. Guk, maaf ya? Harusnya aku ga bikin masalah dengan ngatain kamu,"

"Hm ... iya. Kak Jim, maaf juga ya udah ga sopan."

Taehyung menikmati pemandangan di depannya dengan senyum. Jeongguk dan Jimin memang selalu punya soft spot untuk hatinya terlebih kalau mereka akur seperti ini. Untungnya, lantai dua restoran cepat saji itu hanya ada sedikit penghuninya yang terjaga, bukan suatu pemandangan yang aneh jika banyak pelanggan yang ke sini untuk numpang tidur, terlebih arloji tangan Taehyung sudah menunjukkan pukul satu pagi. Tiga manusia itu selanjutnya berkutat untuk mengedit file berbentuk powerpoint menurut bagian mereka masing-masing dengan saksama.

rangkai romansa. | yoontaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang