Sedikit tentang resahku akan diberi judul "Berteman Tanpa Perasaan"
Hubungan lelaki dan perempuan tidak ada yg murni pertemanan, itu kan kata orang bukan kataku, itu pengalaman orang bukan pengalamanku
Tidak bisakah hubungan pertemanan lelaki dan perempuan benar-benar berlandaskan rasa sayang pada seorang kawan?
Aku merasa iya, aku baik-baik menganggap teman lelakiku sebagai kawan, sayang sebagai seorang teman atau sahabat, lalu mengapa mereka tidak bisa?
Bukankah bersikap baik itu wajar-wajar saja?
Wajar kalau orang jatuh hati, tapi juga wajar kan kalo orang tidak bisa menerima hati
Alasan kuat kenapa bukan teman yang dijadikan pasangan (gebetan atau pacar) adalah AKU TIDAK MAU KEHILANGAN TEMAN
Sesimple itu, kita tidak tau apa yang akan terjadi didepan nantinya
Pengalaman membuktikan punya hubungan lebih dan berakhir dengan kurang baik, menyebabkan putusnya komunikasi ke semuanya (tidak hanya dia tapi teman "kita berdua" yang masih dalam circle yang sama)
Aku baik-baik saja ketika dia punya perasaan terhadapku walau kita ini teman, sedikit risih but come on we are friend boy, i like you cause you're my friend, aku baik juga karena kamu temanku
Punya perasaan boleh tapi ketika ditolak bukan berarti pertemanan ikut putus juga kan?
Aku suka kode, maka kuberi kode
If (like == 1) {Serial.print("I can't");
}
Ngga cuma ke dia aja, ini berlaku kesemuanya
You don't how was my life goes, kamu ngga akan paham dengan pertimbangan-pertimbagan yang aku buat saat ini
Aku punya plan dan berpasangan bukan dari planku saat ini
Come on, semua teman juga tahu ketika aku bilang "Enak kalik kalo punya pacar, ada yang dampingi", itu artinya aku capek, aku butuh rehat, otakku nggak bisa lagi buat mikir
It's not means i want a boyfriend or a beloved, i just want to clear up all of my problems
Aku tahu dia punya perasaan tapi bukan berarti aku harus publish kalo aku tahu dia punya rasa kan?
Aku berusaha baik lho, seakan-akan dia kawan tanpa rasa padaku
Jadi please pake banget dia yang biasa aja lah
No baper baper tu baik tawwwAhhh sudahlah, cukup sampai di sini