Prolog

54 1 3
                                    

Apartemen Golden Star
Senin 8 Juni 2020
Pukul 21.15 WIB.

You Lost

"Aishhhhh...menyebalkan sekali."

Perempuan itu menatap kesal ke layar handphonenya. Panggilan yang masuk barusan telah membuat sinyal internetnya hilang beberapa menit. Hal tersebut mengakibatkan game online yang dimainkannya menjadi lag dan terhenti. Kejadian tersebut memberikan peluang kepada musuh untuk menang dan membuat tim sendiri berantakan. Sistem akan mendeteksi kesalahan ini dan memberikan peluang kepada player team atau player musuh untuk melakukan report. Itu artinya, point player yang membuat kesalahan akan berkurang. Jika point terus berkurang, maka pertandingan dengan mode tertentu tidak bisa dilakukan. 5 detik setelah itu kembali handphone tersebut berdering, dengan enggan perempuan itu tetap menerima panggilan tersebut.

"Assalamu'alaikum. Ada apa Vin?"

Perempuan itu berusahan tetap ramah pada laki-laki yang menelponnya tersebut. Walau sebenarnya dia kesal dengan laki-laki itu. Gara-gara panggilan sebelumnya itu dia kalah dalam game online mobile yang sedang dimainkannya.

"Wa'alaikumsalam. Hari Rabu, 10 Juni besok kamu sibuk Rin?"

"Tentu saja aku sibuk. Kenapa memangnya? Kamu butuh bantuanku untuk menyelesaikan kasusmu lagi?"

"All Right. Kita ketemu di Cafe Rain hari Rabu pukul 17.00 WIB. Aku harap kamu bisa meluangkan waktumu sedikit saja, Rin."

"Yup. Aku akan datang."

"Ya sudah kalau begitu. Assalamu'alaikum Airin."

"Wa'alaikumsalam. Alvin."

Perempuan itu duduk termanggu di depan meja kerjanya. Tangan kanannya sibuk memainkan yoyo berwarna putih. Tatapannya masih menerawang menebak kasus yang akan diselesaikan. Kasus pembunuhan lagi tentunya.

"Wanita berusia 40 tahun. Meninggal dengan 10 tusukan di dada. 2 sayatan di leher. Lebam di mata sebelah kiri. Ibu jari telapak tangan kiri putus. Kaki kanan membiru. Tewas mengenaskan di ruang tamu pukul 14.00 WIB hari Sabtu, 6 Juni 2020. Ditemukan pertama kali oleh anak perempuannya. Pelaku adalah suami keduanya. Sekarang sedang bersembunyi di apartemen Golden Star. Ruang 017. Uhm a little interesting."

Perempuan itu bergumam dengan yoyo putih yang masih berputar di sebelah kanannya. Perempuan berusia 25 tahun itu memiliki kemampuan untuk melihat apapun yang ingin dilihat di masa lalu.

"Motif dari pembunuhan ini adalah cemburu buta, karena suami melihat istrinya berselingkuh dengan laki-laki lain. Ckckkc. Menggelikan sekali. Lebih tepatnya kasus yang menjijikkan. Menurutku."

Perempuan itu tersenyum sambil meletakkan yoyo putih itu di atas meja. Tangannya mulai bergegas mengetikkan beberapa huruf di keyboard komputer yang sudah menyala di hadapannya.

"Bingo. Alvin. You win again."

Perempuan itu tersenyum bersemangat mengetikkan beberapa kode di komputernya tersebut. Dia cukup ahli sebagai seorang hacker. Beberapa kali dia berhasil meretas akun-akun para penipu ulung yang mengintai mangsa untuk mendapatkan uang. Tidak hanya itu. Dia juga berhasil mengamankan dan mengunci file game yang sedang dikembangkannya.

Aku adalah Airin Zelvana, anggota divisi perencanaan dan pengembangan game di perusahaan Red Moon. Hobiku adalah merencanakan dan mengembangkan. Beberapa kali aku terlibat untuk merencanakan strategi penangkapan pelaku kejahatan dan mengembangkan pendapatku yang kritis menjadi masukan yang berguna untuk membantu seorang kenalan lama di kepolisian Kota Muaro. Alvin Lovino.

***

Eyesight_[On Going]Where stories live. Discover now