13 Tahun yang lalu di SD Swasta Limau Manih.
Selasa, 17 April 2007
Pukul 14.55 WIBLima orang siswa laki-laki dan dua orang siswa perempuan tengah berkumpul di belakang gudang sekolah. Gudang tersebut terletak di sebelah kanan ruang kelas 3. Bagian sisi kanan gudang adalah ruang Garden House. Bagian sisi depan adalah aula sekolah dan bagian sisi belakang berhadapan dengan semak belukar dan sungai.
Salah seorang laki-laki dari mereka mengeluarkan sebungkus rokok dari tasnya. Dia membagikan rokok tersebut kepada keempat orang temannya. Sementara dua orang perempuan itu sibuk berfoto ria. Sesekali mereka bersenda gurau dan tertawa.
"Hei Gema, apakah Ayahmu tau kalau kamu merokok?" ujar laki-laki yang mengenakan jaket hoodie berwarna hitam sembari menghembuskan asap rokok ke udara.
"Tidak. Dia tidak tahu. Dia tidak akan pernah tahu, kalau tidak ada yang memberi tahu."
Laki-laki bertubuh gempal dengan gaya rambut ala oppa-oppa korea itu berdiri dengan senyum percaya diri.
"Tentu saja kami disini tidak akan memberi tahu siapapun. Karena kita sahabat bukan?" ujar laki-laki bermata sipit menatap Gema dengan nada sedikit tersinggung.
Mendengar hal itu semuanya pun kembali tertawa. Di sisi lain dari gudang sekolah, seorang perempuan dengan seragam merah putihnya diam-diam merekam kejadian barusan. Perempuan itu adalah Sekar Kemuning, Juara satu bertahan dari kelas 1 sampai dengan kelas 5. Sekarang adalah semester ganjil di kelas 6, kemungkinan besar dialah yang akan memegang peringkat pertama tersebut.
"Aku harap kalian segera menerima hukuman."
Perempuan itu tersenyum misterius dan kemudian pergi meninggalkan tempat itu.
***
Rabu, 18 April 2007
Pukul 07.30 WIB
Ruang kelas 6AKeesokan harinya, seorang guru masuk ke ruang kelas 6 A diikuti oleh siswa perempuan. Perempuan itu mengenakan jaket levis berwarna merah muda.
"Assalamu'alaiakum semuanya."
"Wa'alaikumsalam Bu."
"Kita hari ini kedatangan siswa baru dari kota Padang. Jadi Ibu harap ananda semuanya bisa berteman baik dengan dia. Silahkan perkenalkan dirimu Airin."
Mendengar perkataan Bu Hilda barusan, seketika kelas menjadi ricuh dan berisik. Mereka tampak antusias menyambut kedatangan siswa baru di kelas itu. Siswa baru tersebut hanya tersenyum menyaksikan tingkah teman-teman barunya.
"Good morning all. I'm Airin Zelvana. Airin. Just it. Don't ask me anymore."
Perkenalan yang cukup singkat dan tanpa basa-basi membuat semua yang berada di kelas tercengang-cengang dan menatap Airin dengan tatapan sinis dan kesal.
"Sombong sekali."
Beberapa orang siswa bergumam kesal melihat sikap siswa baru tersebut. Bu Hilda sendiri ikut dibuat terperangah melihat siswa baru tersebut. Tanpa memperpanjang waktu, Ibu Hilda langsung menyuruh siswa baru tersebut duduk di bangku kosong bagian belakang sudut kanan kelas.
Lima menit setelah pembukaan pelajaran, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kelas. Ibu Hilda langsung menghampiri pintu dan mempersilahkan laki-laki tersebut masuk ke kelas diikuti dengan dua orang lai-laki lainnya. Laki-laki tersebut adalah guru wali kelas 6 A. Dua orang laki-laki yang mengikutinya adalah Pak Darma, wakil kepala sekolah dan Pak Johan, guru olahraga.
"Harap perhatian semuanya. Pak Bayu akan menyampaikan sesuatu kepada kita semua."
Ibu Hilda pun mempersilahkan Pak Bayu untuk mengambil alih kelas sementara.

YOU ARE READING
Eyesight_[On Going]
Mystère / Thriller"Aku bisa melihat masa lalumu."_Airin Airin, seorang perempuan dari perusahaan game yang memiliki kemampuan untuk melihat masa lalu seseorang, baik itu orang yang dikenal maupun bukan orang yang dikenal. Yang perlu dia lakukan hanyalah memutar yoyo...