Prolog

55 1 0
                                    

"Sayang, sini deh. lihat, Karina punya kakak baru loh! Namanya mas Faris. Ayo salim dulu sama mas"

Gadis kecil itu dengan ragu dan malu-malu mulai muncul dari balik punggung sang mama dan mendekati anak laki-laki yg 4 tahun lebih tua darinya. Tangan nya terulur untuk menyalami sang kakak, kemudian dengan cepat ia berlari untuk kembali sembunyi dibalik punggung sang mama.

Semua orang yg menyaksikan itu hanya bisa menahan tawa akan tingkah mengemaskan si bungsu.

_________________________________

Beberapa tahun kemudian...

"Riis, tolong jaga adek ya! Mama sama papa mau keluar ada urusan. Nanti bakal pulang malam. kalo mau makan, nasi sama lauk nya udah ada di meja makan ya sayang" teriak sang mama diruang tamu

"Iya maa... hati-hati dijalan ya!" Jawab sang kakak dr dalam kamar

>Taman belakang rumah

"Maaas!!"

"Bentaar...!"
Tak lama kemudian terdengar derap langkah kaki yang agak tergesah mendekati sumber suara.

"Ada apa dek?"

"Temenin adek. Adek takut sendiri"  rengek nya dengan wajah cemberut

"Iya iya, mas Faris gak kemana mana kok. Sini duduk sama mas"  ia menghampiri gazebo lantas duduk disana. Menanti sang adik untuk ikut duduk bersama nya.

"Pangku, mas"

"Ck, manja banget sih kamu sama mas. Ya udah, sini" ia duduk bersila lalu menepuk kedua paha nya. Sang adik gembira lantas segera duduk di pangkuan menghadap sang kakak kemudian memeluk lehernya erat. Kedua tangan sang kakak memeluk tubuh adik nya agar tak terjatuh, mengingat ia duduk di pinggir.

Hening beberapa saat..

"Mas"

"Hem"

"Semalem aku kebangun"

"Hem"

"Aku haus, akhirnya aku ke dapur buat ambil minum"

"Kok mas gak nyadar ya?"

"Abis nya mas tidur nya pules banget"

"Hem, ya udah lanjut"

"Terus waktu aku lewat kamarnya papa sama mama, aku denger sesuatu"

Sang kakak keringat dingin. Firasat nya tak enak tentang kelanjutan cerita si adik.

"K-kamu denger apa?"

"Aku denger mama bilang sakit, terus pelan - pelan, abis itu manggil-manggil nama papa, suara mama kayak kesakitan, mas. Aku akhirnya buka pintu kamar mama sedikit"

Glek

"Kamu liat apa dek?"

"Aku liat papa nindih mama, kan kasian mama jadi ketindihan papa. Mungkin gara-gara itu, mama kayak kesakitan"

'Astaga, mama gak lagi kesakitan dek' batin faris

"Terus, adek ngapain pas abis liat mama sama papa?"

"Adek balik tidur aja, hehe. Abisnya udah ngantuk" si bungsu meringis

Sang kakak hanya bisa menghela nafas

"Mas"

"Hem"

"Papa kok nindihin mama sih? Kan kasian mama nya" Ucap sang adik dengan nada sedih

"Udah, jangan sedih gitu ah. Mama sama papa tuh lagi bikin dedek bayi"

'Ups, tuh kan keceplosan' -batin faris

"Loh! Bener mas? "

"Yup"

"Cara bikin nya gimana? Adek pengen tau ih" si bungsu menatap wajah sang kakak dengan semangat. Si kakak tersenyum miring.

"Yakin, adek pengen tau?" Tanya si kakak yg hanya di sahut anggukan cepat oleh si adik.

"Caranya gampang banget dek"

"Gimana gimana? Cepet kasih tau mas!" Tangan si adik menepuk nepuk pundak sang kakak dengan tak sabar

"Caranya....  Papa tinggal masukin burung nya papa ke sangkar nya mama. trs sambil goyang itik, selesai deh. Dedek bayi nya udah jadi"  penjelasan dari sang kakak membuat  si adik berbinar.

"Gampang banget mas!"

"Iya lah, tadi mas bilang apa. Gampang"

"Eum.. berarti nanti aku punya adek juga dong?"

"Betul"

"Yahh... gak suka ah"

'Nah loh' -batin faris

"Kenapa dek?"

Lama terdiam, akhirnya si adik bersuara.

"Nanti mas Faris lebih sayang ke dedek bayi. Nanti aku bakal di diemin. Huaaa.. gak mau ah, pokoknya gak mau!! Mas Faris cuman milik aku!" Teriak sang adik tiba-tiba sambil memeluk sang kakak erat.

"Iya iya dek. Mas cuman milik kamu seorang kok" tangan nya sambil mengelus punggung si bungsu agar tenang.

'Gemes banget sih, makin sayang' -batin faris

_________________________________

Malam hari...

"FARIIIIS.. !!! INI ADEK NYA DI AJARIN APA AJA??! Udah mama bilang jangan ngajarin macem-macem lagi sama si adek, eh masiih aja di terusin!"

Sedangkan si pelaku hanya bisa nyengir tak berdosa mendengar teriakan sang mama dari dapur.

Inilah kisah dari sepasang kakak adik tak sedarah namun mereka saling menyayangi.

Sang kakak yang dengan tidak tau umur, kerap kali mengajari adik nya suatu hal yang sedikit melenceng.

Sang adik yang sangat polos dan menaruh semua kepercayaan nya pada sang kakak hingga ia mempercayai semua kata-kata nya.

Mau tau kisah selanjutnya?





🎬

Tbc

Next or not? Vote and comment please :)
See you next chap👐

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Teach meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang