SATU

116 10 1
                                    

Pagi ini Yoongi telah selesai menyiapkan sarapan untuk beomgyu sekolah. 

Ia menata segelas susu coklat hangat dan juga sepiring roti bakar keju coklat kesukaan sang putra.  Dengan di temani oleh bibi Choi yang membantu untuk membersihkan rumah nya. Bibi Choi dan suami nya paman Choi sudah lama mengabdikan diri bekerja di keluarga besar min.  Bahkan bibi dan paman Choi bekerja di keluarga min dari  sebelum yoongi menikah dengan Da-hyun, dan memiliki beomgyu.

"Bi,  apakah beomgyu belum bangun.??" tanya yoongi saat ia menyadari bahwa sang putra belum juga keluar dari kamar nya.  Karna tak biasa nya beomgyu seperti ini. 

"Belum tuan, tadi sudah saya cek namun tuan muda masih tertidur di kamarnya. " jelas bibi Choi pada yoongi. 

Yoongi pun mengangguk mengiyakan lalu setelah nya yoongi pun langsung melangkahkan kaki nya menuju kamar sang putra yaang berada tepat di sebelah kamar milik yoongi.

Sesampainya yoongi di depan pintu kamar milik beomgyu,  yoongi pun membuka pintu kamar tersebut. 

Ceklek

Setelah ia masuk kedalam kamar milik beomgyu, yoongi bisa melihat badan kecil milik putra nya kini tengah terbalut oleh selimut. 

Dan Dengan perlahan Yoongi pun berjalan kearah beomgyu dan duduk tepat di depan tubuh kecil milik sang putra. 

DEG..

Yoongi begitu sangat tertegun saat melihat beomgyu tertidur sambil memeluk bingkai foto milik sang bunda yakni Min Da-hyun.

Tess

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tess..

Tak terasa air mata mengalir begitu saja dari kedua kelopak mata milik yoongi. Hatinya begitu sakit saat melihat sang putra tertidur lelap sembari memeluk bingkai foto milik mendiang sang istri.

Yoongi pun mengelus sayang kepala milik beomgyu. Dengan tangis yang semakin menjadi. 

Jujur saja yoongi pun sangat merindukan sosok sang istri di samping nya.  Ia bahkan masih ingat betul bagaimana perjuangan Da-hyun untuk melahirkan sang putranya.

Bahkan Da-hyun rela melepaskan nyawanya sendiri demi nyawa sang putra.  Demi beomgyu bisa lahir kedunia ini dengan selamat. 

Bahkan setelah melahirkan beomgyu pun Da-hyun mengalami perdarahan yang sangat hebat,  membuat dirinya koma selama kurang lebih 3 minggu setelah melahirkan beomgyu kedunia.

Namun sayang seminggu setelah Da-hyun sadar ternyata tuhan berkehendak lain,  tuhan mengambil Da-hyun dari sisi nya yoongi. 

Dan kepergian Min Da-hyun sempat membuat yoongi stres dan menelantarkan sang putra. 
Bahkan  beomgyu sempat di titipkan di rumah kedua orang tua Yoongi.

Dua bulan setelah kepergian nya,  yoongi sadar ia tidak boleh Berlalut-Larut dalam kesedihan seperti ini. 

Ia bahkan sampai melupakan sang putra,  buah cinta nya dengan Da-hyun.  Beomgyu nya, harta satu-satu nya, kado terindah yang di berikan oleh sang istri untuknya, untuk menemani hidup nya. 

Sungguh jika membayangkan kejadian itu hari dimana ia di tinggalkan untuk selama lamanya oleh sang istri, sungguh hati Yoongi begitu sangat sakit.  Jujur saja,  yoongi sebenarnya tak siap menjalani dua peran sekaligus. 

Namun mau bagaimana lagi,  ia pun tak ingin merepotkan kedua orang tua nya juga adiknya min yoonji. 

Yoongi bahkan mengurus sendiri beomgyu sedari beomgyu berumur 3 bulan,  bahkan yoongi sendiri yang memandikan , membuatkan makan juga menyuapi beomgyu, membantu beomgyu merangkak,  belajar bicara, belajar berjalan, hingga detik ini beomgyu sudah kelas 2 Sekolah dasar.

Semua yoongi urus sendiri.  Kecuali urusan rumah seperti mengepel atau mencuci.  Dan kebutuhan rumah tangga lain nya. Karena pekerjaan  itu sudah di kerjakan oleh bibi Choi Yang membantunya. 

Tanpa sadar yoongi pun terlarut dalam Lamongan nya hingga ia terhadap saat  mendengar lirihan dari mulut kecil sang putra. 

"bunda... "

"bunda gyu rindu sekali dengan bunda.. "

"bunda...  Jangan tinggalkan gyu.." lirih beomgyu dalam tidur nya. 

Yoongi yang mendengar lirihan tersebut pun tak kuasa untuk tak menahan tangis nya.  Hatinya begitu sesak saat mendengar  beomgyu memanggil sang bunda nya dalam tidurnya.  Dan tak sedikit pun beomgyu melepaskan pelukan nya pada bingkai foto milik sang bunda nya.

"hiks.. hiks.. Sayang, Da-hyun kau dengar itu?? Putra kita memanggil namamu. Beomgyu pasti sangat merindukanmu sayang. Hiks..  Hiks..  Aku harus bagaimana Da-hyun ah.." lirih yoongi yang menangis sembari mengelus kepala milik beomgyu. 

Sesat yoongi pun terdiam dan merasakan suhu badan milik beomgyu yang menaik.

"Ya tuhan nak,  kau demam sayang!" ucap yoongi yang langsung panik saat merasakan suhu di tubuh milik beomgyu menaik.

Yoongi pun langsung  bergegas keluar dari kamar beomgyu menuju kamar nya berada tepat di samping kamar sang putra. 

Lalu ia pun mengambil handphone nya dan langsung menelepon seokjin untuk datang kerumah nya memeriksakan beomgyu yang sedang demam.  Seokjin sahabat sekaligus kaka dari mendiang istrinya. 

Setelah beberapa menit menelepon seokjin akhirnya yoongi pun masuk kembali kedalam kamar milik beomgyu.  Dan duduk di ranjang milik putranya.  Sembari mengelus dengan sayang kepala milik sang putra. 




































"Maafkan aku yang tak bisa menjaga putra kita,  sehingga dia bisa demam seperti ini. Maafkan aku Da-hyun ah,  aku buka  ayah yang baik untuk beomgyu putra kita.  Maafkan aku..  Hiks.. Hiks.."

Setelah mengatakan itu tiba-tiba gordeng di kamar beomgyu pun tersingkap oleh angin yang begitu sangat sejuk.

Membuat yoongi tersenyum menatap kesekeliling kamar milik beomgyu.


























"Aku tahu kau pasti sedang berada disini bersama aku juga putra kita Da-hyun ah.. "













19 Juni 2020

AYAH TERBAIK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang