1

25 7 2
                                    

Dia seperti pelangi yang hanya sesaat dan entah kapan akan kembali

***

Hari ini hari pertama gue MOS SMA Tunas Bangsa, sekolah yang penuh sama cogan, tapi tenang aja hati gue hanya untuk Aldi seorang

Sebelumnya gue memperkenalkan diri dulu biar kalian makin sayang sama gue, jadi nama gue itu Senia Faradilla, sering di panggil Sen, Nia, Fara, Ara, Dilla, kalian bisa manggil gue sayang eh gak deng panggil gue Dilla, kalau doi manggil gue kutu aer, sosweet banget kan, okee sekian dulu perkenalan gue, gue mau lanjut MOS, udah di panggil sama kakak pembina

"Okey adik adik sekarang kita main games, kalian bentuk lingkaran dalam keadaan duduk, peraturannya siapa yang kena dia harus memperkenalkan teman yang di samping kanannya, kakak mau nguji ingatan kalian" ucap salah satu kakak pembina

"Siap, baik kak!" ucap kami serentak

"Baik hitung sampai 20, yang ke 20 perkenalkan teman yang di samping kanan, okey mulai dari samping kanan kakak"

"Satu"

"Dua"

"Tiga"

"Empat"

"..."

"Sembilan belas"

"Dua puluh" ucapku malas

"Dilla bediri dan perkenalkan teman yang di samping kananmu" suruh kakak pembina itu lagi

Huhh untung tadi kenalan

"Baik kak, hai teman teman perkenalkan teman yang di samping kanan saya bernama Ardian Taruni, terima kasih"

"Baik sekarang kalian semua berdiri, kita lanjut games selanjutnya, peraturannya kalau kakak bilang hijau perkenalkan teman yang di samping kanan, kalau kaka bilang merah perkenalkan teman yang di samping kiri, dan sekarang kalian harus berpindah tempat" setelah arahan dari kakak pembina kami langsung bertukar tempat.

"Oke semua sudah berpindah tempat, okey kaka milih kamu, hijau" ucap kaka pembina itu sambil menunjuk Dilla

Ck aku lagi, aku lagi masalah tuh kaka pembina apa sih sama gue, tak pites mau?

"Ayo perkenalkan teman disamping kananmu"

Eh anjir dia siapa? Perasaan disamping gue tadi cewek satu SMP gue, kok jadi cowok sih, ck tuh kakak pembina kayanya punya dendam nih sama gue

"Saya gak kenal kak" ucapku pasrah

"Kalian perkenalan ulang di tengah lingkaran"

Maunya elu apa sih? Ada masalah sama gue? Dendam banget kayanya

"Perkenalkan nama saya Andre Wijaksuma, tempat tanggal lahir Jakarta, 12 Mei 2004" ucap cowok itu sambil menjabat tanganku

"Perkenalkan nama saya Senia Faradilla"

"Tempat tanggal lahir?"

Ck harus banget ya nanyain itu, kalau bukan karna Aldi gue juga gak mau kali sekolah disini

"Bali, 04 Maret 2004"

"Cie ciee"

"Uhuyy"

"Ekhemm"

Apaan coba, malu banget gue

"Sudah kak" ucapku melepaskan jabatan tangan kami

"Kalian saling memperkenalkan nama teman kalian lagi"

Sabar Dilla sabar, anak sabar disayang doi

"Baik kak, perkenalkan nama teman kita ini Andre Wijaksuma, terima kasih"

"Perkenalkan nama teman kita ini Senia Faradilla"

"Baik silahkan kembali ketempat, games kali ini selesai dan kalian boleh pulang"

"Siap, baik kak"

***

"Syalommm, princess Dilla pulangg"

"Woi gak usah teriak, suara lu jelek, satu lagi lo bukan princess lo itu gembel yang di tampung disini" ucap Dreinan abang Dilla

"Yee iri aja lu nyet, bunda di mana?"

"Di situ"

"Di situ mana bang?"

"Di situ"

"Ck di situ mana bang Rei!"

"Diem gak lu, gue lagi main game nyet, kalah kan, arggh kambing lah"

"Bundaaaa abang marahin Dillaaaa"

"Rei! Jangan nakal sama adik kamu!"

"Wlee mampus lu kena marah" ledek Dilla

"Ohh gituu, awas aja kalau gue nongkrong sama Aldi lo ikutan" ancam Rei

"Lo ganteng banget deh bang suer gak bohong" ucap Dilla sambil bergelayut di tangan Rei

"Gue emang udah ganteng kali dari dulu, minggir lo gue mau pergi"

"Yahh bang gue ikut yaa"

"Gak! Minggir gak lo!"

"Bang ntar gue traktir bakso deh" rayu Dilla lagi

"Gak! Awas lo gue mau pergi!"

"Gue traktir bakso, mie ayam, nasi goreng, pecel lele, sama ice cream deh bang, gue ikut yaa"

"Oke, tapi inget pulang nongkrong traktir gue"

"Iye bang iyeee"

"Nah gitu dong, baru adek gue, ganti baju sono"

"Serah lu dah, tapi jangan tinggalin gue yak, awas kalau lu tinggalin, gue bakar ps lo"

"Iyee cepet ganti baju Aldi udah nungguin"

"Oke oke tungguin gue"

"Hm"

Skip kafe

"Hei Di maaf lama, nih bocah pengen ikut katanya"ucap Dreinan sambil menarik kursi untuk di dudukinya

"Okey gapapa" ucap Aldi tanpa menatap lawan bicaranya

"Hai kak Aldi" sapa Dilla riang

"Rei, gue gapapa kalau lo lama dateng, tapi gue gak suka lo bawa dia!"

"Kak Aldi aku nyapa kakak lho, di sapa balik kek, ini malah marah sama kak Rei"

"Gue gak peduli lo mau nyapa atau nggak! Gue gak suka lo ada di sekitar gue, nyemak tau gak?!"

"Kak Aldi kenapa sih gak suka banget kalau aku dekat dekat sama kak Aldi? Salah aku itu apa saka kak Aldi?" ucap Dilla sendu

"Gue gak suka sama cewek lintah kaya lo!"

"Di, cukup! Adek gue juga punya hati"

"Kalau dia punya hati, dia gak bakalin gangguin gue terus Rei! Gue risih di tempelin terus sama dia, gue juga punya privasi!"

"Tapi Di lo jangan keter-"

"Udah bang Rei Dilla gapapa, Dilla yang salah, Dilla yang selalu dekat dekat sama kak Aldi"

"Bagus kalau lo sadar!"

"Bang Rei aku pulang duluan ya, abang di sini aja aku gapapa kok pulang sendirian, masalah traktiran besok aja ya bang"ucap Dilla sambil berjalan menjauh dari meja Aldi dan Dreinan

***

"Kak Aldi kenapa harus kaya pelangi, yang indah hanya sesaat, dan entah kapan akan kembali? Kenapa kaka baiknya hanya sebentar, setelah itu kakak judesin aku" ucap Dilla sambil berjalan tak tentu arah

"Kenapa kakak gak kaya senja aja, yang hanya sesaat, tapi pasti akan kembali? Aku rindu kak Aldi yang dulu, aku rindu di manjain sama kakak"

FIRST LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang