It's Hero Time || BNHA X OC [DISCONTINUED]

USJ [2]

"Aku sudah menunggu kalian, lo!" Ucap pro hero, no. 13

"Ah! Aku sangat menyukai no.13!" Pekik Uraraka

"Langsung masuk saja," kata No.13

"Mohon bimbingannya!" Ucap seluruh murid 1-A

Di dalam USJ

"Keren!! Ini seperti Universal Studio Japan!!" Heboh Akira

"Kapal karam, tanah longsor, kebakaran, badai angin, dan bencana lainnya. Ini adalah lapangan latihan yang dibuat dengan berbagai tipe kecelakaan dan bencana alam dan namanya adalah Unforeseen Simulation Joint." Ucap no.13 panjang lebar

"Jadi benar-benar USJ, ya?" Batin sekelas

"No.13. Dimana All Might? Seharusnya dia berada disini menemui kami, tapi.." tanya Aizawa

No.13 mulai berjalan mendekati Aizawa lalu berbisik, "sepertinya dia kehabisan waktu dalam melakukan pekerjaan pahlawannya, dan dia harus beristirahat," bisik no.13

"Benar-benar tak bertanggung jawab sama sekali, ya" ucap Aizawa santai," yah meskipun kami sudah berjaga-jaga sih.." batinnya

"Apa boleh buat. Kita mulai saja." Ucap Aizawa

"Anu.. sebelum kita mulai aku ingin mengatakan satu patah kata.. dua patah kata.. tiga, empat, lima, enam, tujuh kata,"

"Angkanya terus bertambah.." seisi kelas sweatdropped

Selagi no.13 menyampaikan pesannya, Akira merasakan ada hal yang aneh

"Bravo!"/ "luar biasa!" Puji seisi kelas

Akira tetap diam, lalu mulai berteriak, "Sensei! Ada yang tidak beres!" Seisi kelas mulai terdiam

Lampu-lampu di USJ mulai redup, air mancur yang ada ditengah mulai menunjukkan gejala aneh, pupil mata Akira membesar saat melihat lubang hitam yang terus membesar ditengah sana

"Tetaplah disini dan jangan bergerak!" Ucap Aizawa dengan nada tegas,"no.13, lindungilah murid-murid!" Sambungnya

"Apa ini semacam latihan?" Tanya Kirishima saat melihat seseorang keluar dari lubang hitam itu

"Bodoh! Itu penjahat!" Ucap Akira

Seisi kelas terkejut

"Dimana.. all might? Dari jadwal pengajar yang kami terima, seharusnya dia ada disini," ucap salah satu penjahat"apa dia akan datang kalau aku membunuh beberapa anak?" Sambungnya

"Apa? Penjahat? Tidak mungkin!" Ucap Kirishima

"Sensei! Bagaimana dengan sensor penyusup?" Tanya Yaoyoruzu

"Tentu saja, kita punya, tapi.." ucap no.13

"Apa mereka hanya muncul disini? Atau diseluruh area sekolah? Apapun itu, jika sensor tidak merespon, itu berarti mereka memiliki seseorang dengan Quirk yang bisa melakukan itu. Mereka mungkin orang-orang bodoh, tapi mereka tidak idiot." Ucap Todoroki

Seisi kelas tampak ketakutan, "no.13 lakukan evakuasi, coba telfon pihak sekolah, penjahat ini bahkan memiliki sesuatu untuk melawan sensor." Ucap Aizawa

"Kaminari, Akira coba hubungin sekolah dengan Quirk kalian," ucap Aizawa

"Bagaimana denganmu, Shota-san? Gaya bertarung mu adalah menangkap musuh setelah Quirknya dihapus! Kalau pertempuran langsung.." ucap Akira dengan nada panik dan khawatir

"Kau tidak bisa menjadi pahlawan hanya dengan satu trik, Akira. Aku mengandalkan mu, no.13" ucap Aizawa lalu melompat

"Shota-san!" Teriak Akira lalu berusaha mengejar Aizawa

"Akira-chan! Jangan pergi kesana! Percayalah pada Eraser Head.." ucap No.13 sambil menahan Akira

Seisi kelas tampak bingung dengan situasi ini, Akira memanggil nama depan Aizawa sensei lalu no.13 mengenal Akira

"Shota-san.." ucap Akira lalu mulai berlari mengikuti teman sekelasnya

"Ayo cepat berlindung!" Teriak Iida

Pergerakan merek terhenti karena salah satu penjahat muncul,"aku tidak akan membiarkanmu." Ucapnya

"Senang bertemu denganmu, kami adalah liga penjahat. Maaf lancang, tapi kami sudah masuk kerumah para pahlawan, SMA U.A, untuk mencari All Might dan mengakhiri hidupnya." Ucap kurogiri

"Apa terjadi perubahan jadwal? Seharusnya dia ada disini. Peduli amat, sekarang waktuku untuk beraksi,"

"Berisik sekali kau ini!" Teriak Akira ditengah-tengah ketegangan, "Oi! Jangan maju sembarangan, bajingaann!" Teriak Akira saat melihat kedua idiot berusaha menyerang kurogiri

"Idioott!" Akira mulai menerjang dan menekan kedua kepala berambut duri itu

"Hoi! Lepaskan!" Bentak Bakugo,"diam atau ku sengat dengan listrik ku?!" Ancam Akira yang hanya dibalas decihan oleh Bakugo

Dan karena kedua orang berambut duri itu, no.13 tidak bisa melawan balik

Beberapa murid yang terkena asap hitam milik Kurogiri terpisah kebeberapa tempat

"EEHH? EEHH?! AAAAAAA!!" Teriak Akira saat dirinya terjun bebas ke arah air

B y u r ! ! "Sial! Quirknya menyebalkan sekali!" Maki Akari didalam air

Akira mulai mengaktifkan Quirknya, perisai air mulai mengelilinginya lalu membawanya keatas

P o p ! Perisai itu pecah saat sampai dipermukaan, Akira dengan tenang berjalan diatas air lalu melompat masuk kedalam kapal

Tak lama Tsuyu datang dengan Midoriya dan Mineta

"Jadi cuma kita berempat disini?" Tanya Akira

"Ya, tapi sekarang situasinya gawat." Jawab Tsuyu

"Ya, dan yang dikatakan penjahat tadi.. mereka tahu jadwal U.A" ucap Midoriya

"Dilihat dari apa yang terjadi, mereka pasti yang mengatur penyusupan media waktu itu untuk mendapatkan informasi," sahut Akira

"Tapi,tapi! Itu tidak berarti mereka bisa membunuh All Might," ucap Mineta

"Mineta," panggil Tsuyu, "hah?" Balas Mineta, lalu Tsuyu melanjutkan ucapannya,"bukankah mereka mencoba membunuh All Might karena mereka punya cara untuk membunuhnya?"

Midoriya terhenyak lalu mulai mendengarkan dengan serius,"mereka cukup kuat sampai mereka bilang kalau kita kalah mereka akan menyiksa kita sampai mati. Bahkan jika All Might datang, apa kita bisa keluar dengan selamat?" Sambung Tsuyu

"M-m-midoriya! Apa-apaan dia itu?" Ucap Mineta sambil menunjuk-nunjuk Tsuyu

"Mereka datang~!" Pekik Akira dengan senang

"Kenapa kau tampak senang?! AAA MEREKA BANYAK SEKALI!" Heboh Mineta

"Kita harus memikirkan bagaimana cara menghentikan mereka! Bertarung dan menang!" Ucap Midoriya

"Apa maksudmu?! Bertarung? Apa kau gila?!" Jerit Mineta

"Kurasa mereka tidak tahu Quirk kita.." ucap Akira

"Hey! Kalian mengabaikan ku?!" Pekik Mineta

"Kero?" Tsuyu mulai menegok ke arah Akira

"Benar juga.. mereka mengirim tsuyu-chan ke zona kapal karam," sambung Midoriya

"Kalau mereka tahu Quirk ku katak, pasti mereka akan mengirimku ke zona kebakaran" ucap Tsuyu

"Sekarang satu-satunya harapan kita adalah terletak pada kenyataan kalau lawan kita tidak tahu apa Quirk kita," kata Akira

"Mereka tidak memanjat ke kapal, mungkin berarti mereka tidak meremehkan kita," sambung Midoriya

Akhirnya mereka berempat setuju untuk saling membahas Quirk mereka lebih rinci

Ditengah-tengah pembahasan tiba-tiba musuh melancarkan serangan