"Gak usah nangis, ini hukuman sementara. Mereka yang ngomongin lo lah merasa mereka paling benar. Padahal mereka juga manusia. Kita juga manusia. Pasti pernah berbuat salah."
"Kalo kakak liat kamu terus. Bisa diabetes nanti kakak. Mana sambil makan...
Jeanna Gristella, Seorang siswi SMP Kerta Swasta Agung atau disingkat KSA. Tengah berlari menuju ke gerbang sekolahannya yang ia yakinni sudah ditutup sejak 10 menit yang lalu.
Betul, saudara saudara sekalian. Jeanna sudah telat hampir 15 menit untuk masuk sekolah. Dikarenakan Abang laknatnya mengubah alarm jam bekernya menjadi telat 20 menit.
Sebelumnya Jeanna lah yang mengerjai abangnya dengan mengubah alarm bekernya abangnya menjadi 20 menit lebih awal. Jadinya abangnya berangkat kuliah lebih cepat 20 menit.
"Minhyun Gabriel Tai, Gue kan niatnya biar ngak kebo. Lah anjir. Dibalesnya. Iya Kalo balesnya kayak cara gue. Lah ini dilambatin. Awas ae." Celoteh Jeanna sambil berlari.
Setibanya didepan gerbang sekolah. Jeanna langsung lemas dikarenakan gerbangnya sudah terkunci rapat. Ia mencoba untuk memanjat pagar sekolah. Tapi pagarnya terlalu tinggi. Ia lalu mencoba untuk memanjat lewat pohon mangga yang disamping gerbang. Tapi ia langsung turun karena sadar kalo pohon mangga nya dekat dengan ruangan kepala sekolah. Dan akhirnya tidak ada cara lain.
Ia putus asa, dan akhirnya memutuskan untuk bolos dan ke cafe terdekat.
Tapi, ada suara yang membuat Jeanna terkejut ketika ingin menuju ke toilet umum untuk mengganti seragamnya menjadi pakaian gantinya.
"Tumben telat Lo." Ucap seorang siswa.
"Lah, Jisung?? Lo telat juga??" Tanya Jeanna kepada siswa yang bernama Jisung.
"Biasa, gue ikut balap kakak-kakak gue dan akhirnya telat bangun deh." Jawab jisung dengan santai.
Jisung Ryan Hananda, merupakan anak langganan BK. Jadi dia terbiasa mendapatkan nasihat yang dicelotehkan oleh guru guru BK dan Kesiswaan.
"Lu mah terbiasa, lah gue. Mau taruh dimana muka gue. Anak olim telat. Maluu 7 turunan iya."
"Yaudah ikut gue." Ucap Jisung seraya menarik tangan Jeanna.
"Ihh, lo mau bawa gue kemana. Sakit o'on." Omel Jeanna yang sama sekali tidak digubris oleh Jisung.
Jisung membawa Jeanna ke belakang sekolah dimana terdapat sebuah gerbang yang Jeanna yakinni Pintu akses rahasia. Tapi sialnya gerbang kecil ini terkunci juga.
"Akhh, kenapa dikunci juga sih. Pasti ada yang ngadu ke Pak Radit ahh." Geram Jisung.
Lalu jisung ber jongkok dan mengadahkan tangannya didekat pagar tersebut.
"Ngapain Lo??" Tanya Jeanna.
"Cepet lompat. Naik pake tangan gue. Buru. Nanti Pak Sandi datang." Jawab Jisung dengan bisikan tapi keras(?).
Jeanna langsung memanjat pagarnya dengan batuan Jisung.
Jisung yang awalnya mukanya biasa langsung melotot ketika melihat dalaman Jeanna. Rona merah dipipi Jisung terlihat secara jelas.
Jeanna akhirnya turun dan berhasil melewati pagar yang tidak setinggi gerbang yang ia panjati tadi.
Jisung sadar akan lamunannya ketika tidak ada beban yang berada ditangannya. Jisung kemudian nyusul dengan memanjat pagarnya menggunakan tangan dan kaki nya yang panjang.
Akhirnya Jisung dan Jeanna sudah berada di kawasan sekolah. Tapi posisinya mereka sedang membelakangi kawasan sekolah dan menghadap ke pagar tadi.
"Makasih ya sung." Ucap Jeanna dengan suara agak keras.
"Hush, nanti ket—"
"KALIAN BERDUA YANG DISANA. SINI IKUT BAPAK."
"Mampus gue." Ucap Jeanna Dan Jisung secara bersamaan.
TBC
Jeanna Gristella
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jisung Ryan Hananda
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yoy : naneun semenjak quarantine pasti ada aja ide ide aneh yang muncul diotak. Banyak banget sampe nyampah di draft(◔‿◔)
Karena naneun gatal, yasudah dipublish walaupun naneun yakin bakal ngak ada yang baca. Males promosi di wall orang juga. Eheq
Tapi kalo ada yang mau promosiin Sabi dehh (. ❛ ᴗ ❛.)
