Terlihat pandangan nanar dari mata almond yang indah itu kala melihat seorang lelaki yang sudah menjadi suaminya selama lima tahun ini sedang berciuman dengan seorang wanita di dalam mobil suaminya. Dadanya sesak, tenggorokannya terasa seperti tertusuk, matanya terasa panas dan akan dengan mudahnya mengeluarkan air matanya.Wanita itu sudah menahan perilaku suaminya yang selama dua tahun ini berubah, wanita ini tidak tahu apa yang salah dengan hubungan mereka. Suaminya yang lemah lembut dan penuh kasih sayang juga sangat mencintainya itu, berubah. Semua berubah tanpa wanita itu tahu apa yang menjadi penyebabnya.
Wanita itu membalikkan tubuhnya, berusaha menghindari pemandangan yang membuat dadanya sesak. Berusaha mengatur napasnya yang berat namun gagal. Air matanya jatuh dan dadanya semakin bertambah sesak saat apa yang ia rasakan sudah tidak dapat ditahan olehnya. Lelakinya, suaminya, orang yang dicintainya telah menyakiti hatinya di depan matanya sendiri.
Wanita itu terduduk dan menangis tanpa mengeluarkan satupun suara namun air matanya terus jatuh dan semakin banyak. Tangannya menekan dadanya berharap itu dapat mengurangi rasa sesak di dadanya. Tenggorokannya semakin terasa sakit dan tanpa bisa di tahan olehnya, rintihan tangisnya mulai terdengar.
Kim So Eun, wanita cantik dan mungil itu sudah menahan semua kesakitan yang di lakukan oleh suaminya Kim Sang Bum selama dua tahun ini. Kim Bum yang sangat mencintainya berubah menjadi Kim Bum yang dingin dan tidak mempedulikannya.
So Eun berusaha bangkit dan mulai berjalan kedalam rumahnya, berusaha menghentikan tangisnya dan kembali menjadi So Eun yang ceria dan istri yang baik untuk suaminya. Ini bukan pertama kalinya So Eun melihat pemandangan menyakitkan yang Kim Bum suguhkan. Tapi ini adalah yang paling menyakitkan. So Eun sudah sangat sering meliat Kim Bum berjalan dan merangkul wanita lain. Tetapi tidak pernah sampai berciuman seperti hari ini.
Pintu rumah So Eun terbuka dan So Eun sudah mempersiapkan dan kembali menjadi So Eun yang ceria.
"Oppa, kau baru pulang." Ucap So Eun lalu menghampiri Kim Bum yang menampakkan wajah datar dan dinginnya pada So Eun.
Tanpa menjawab ucapan So Eun, Kim Bum berjalan kearah tangga menuju kamar mereka.
"Oppa sudah makan malam? Aku sudah menyiapkan makan malam, aku akan memanaskannya jika Oppa ingin makan." Sekali lagi pertanyaan So Eun selalu Kim Bum acuhkan tanpa sedikitpun menatap So Eun.
"Atau Oppa ingin mandi? Aku akan menyiapkan air panas untuk Oppa." Entah karena sudah tidak tahan atau kembali teringat dengan pemandangan yang Kim Bum suguhkan tadi untuknya membuat suara So Eun terdengar bergetar dan matanya kembali berkaca-kaca.
Kim Bum sempat terdiam untuk beberapa saat dan kembali mengacuhkan So Eun dengan masuk kedalam kamar mandi. So Eun kembali terduduk dan kembali berusaha tidak mengeluarkan suara tangisnnya, namun hal itu tidak bisa ia lakukan karena saat ini So Eun sudah menangis dengan terisak.
--
Kim Bum keluar dari kamar mandi dengan wajah datarnya, menatap So Eun yang saat ini sudah berada di ranjang mereka dan tidur dengan menyamping membelakangi Kim Bum. Kim Bum menatap tubuh mungil istri yang sangat dicintainya itu. Merasa sangat bersalah karena selalu membuat wanita yang di cintainya selalu menangis. Tetapi Kim Bum tidak tahu apa yang harus ia lakukan untuk membuat So Eun membencinya.
Kim Bum berjalan kearah So Eun dan duduk dipinggir ranjang untuk menatap istrinya yang cantik. Karena perbuatannya So Eun terlihat lebih kurus dan mata sembab yang selalu menghiasi wajah cantik istrinya. Wajah So Eun selalu terlihat cantik untuk Kim Bum, karena itu Kim Bum tidak dapat melihat wajah istrinya jika ia sedang bersikap dingin.
Kim Bum sangat mengerti dengan apa yang membuat So Eun terlihat lebih kurus dan sembab, itu semua karena ulahnya. Karena dirinya telah menyakiti So Eun, namun hanya ini jalan yang Kim Bum pikir mampu membuat So Eun membencinya. Tetapi dugaannya salah besar, karena hati So Eun yang kuat juga rasa cinta So Eun padanya membuat So Eun bertahan selama dua tahun dengan sikap Kim Bum yang berubah 180 derajat.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry, I Love You
FanfictionKekuatan cinta yang sedang di uji oleh keadaan.