part 1

5 0 0
                                    


Hari Minggu yang cukup cerah bagiku, suasana hatiku pun sepertinya sedang tidak begitu buruk. Bukankah akan sangat membosankan sekali, menghabiskan hari yang panjang ini hanya dengan duduk-duduk di depan laptop mengejar deadline tugas yang tak ada ujungnya atau malah memandangi layar ponsel yang sepi tanpa notif dari siapapun.

"Ah iya, sepertinya aku tau harus kemana hari ini..."

Aku pun bergegas mengambil tas dan memakai sneakers kesayanganku.

Sebagai cewek tomboi seperti ku, memakai sneakers adalah hal wajib yang harus seorang Elina lakukan sebelum memulai hari.

Tak membutuhkan waktu lama untuk berdandan (karena aku memang tidak terlalu suka berdandan :D), aku pun berpamitan pada ibu,

"bu, aku pergi dulu ya..."

"Pagi-pagi sudah rapi sekali, mau kemana?"

"Mau ke toko Kak Agnes sebentar, lalu ada yang harus ku fotocopy untuk tugas sejarah," jawabku sambil menunjukan buku yang harus ku fotocopy,

"Nggak sarapan dulu sayang?"

"Nggak Bu, nanti aja di jalan kalau aku sudah lapar"

"DAH IBUUUUUU"

"Hati-hati..."

Aku pun bergegas meninggalkan rumah dan menunggu ojol yang sudah kupesan tadi. Tak sampai 15 menit menunggu, akhirnya abang ojol pun datang. Aku pun segera memakai helm dan meluncur ke toko Kak Agnes.

"Bang, toko bunga yang di ujung jalan ya."
"Ya, neng"

Oh iya, Kak Agnes ini pemilik florist langgananku, dia sudah aku anggap seperti kakakku sendiri. Dan adiknya, si Echa yang super duper menyebalkan itu adalah sahabat ku, yaa meskipun nyebelinnya level akhir tapi aku sayang sekali padanya.

***
Setelah hampir setengah jam aku memilah dan memilih bunga apa yang akan kubeli, akhirnya kujatuhkan pilihanku pada bunga kaktus yang terlihat sederhana namun sangat unik sekali bagiku.

"Kak, aku ambil bunga kaktus nya ya,"

"Iyaaa," jawabnya santai

"Oh iya Lin, kata Echa kamu suka sekali dengan daun maple?"

Aku pun hanya tersenyum mendengarnya,

"Kenapa bisa suka? Padahal daun maple nggak ada disini, pastinya kamu belum pernah lihat langsung kan?

"Memang sih aku belum pernah pegang, lihat secara langsung pun belum. Tapi seneng aja rasanya kalau lihat daun itu, apalagi kalau warnanya sudah kuning kemerahan. Bukankah warnanya persis seperti senja? Warna yang cantik...."

"Oh iya kak, Echa mana? Di rumah nggak?

"Kenapa?"

Tiba-tiba Echa datang entah darimana dan mengagetkan kami berdua.

"HALLO GENGS!!"

"ECHA!! mau copot tau ngga jantung gue!" bentakku kesal padanya,

"Ya maaf, lagian kalian serius banget. Ngomongin apaan sih?"

"KEPO!!!" jawabku dan Kak Agnes kompak

"Ya elah pelit amat sih,"

"Udah ah, mending lo sekarang temenin gue." Akupun bergegas membayar bunga yang kubeli dan mendorong paksa Echa keluar toko.

"Eh eh, mau dibawa kemana gue??!"

"Udah diem aja,"

***

"Mau fotocopy apaan sih lo?

"Nih, tugas dari Bu Retno. Harus dikumpulin besok sebelum jam 7," jawabku sambil menodongkan sebuah buku padanya

"Emang bener,"

"Apa?"

"Derita anak IPS, punya guru kaya Bu Retno yang killer nya minta ampun!"

"Lo ngledek gue? Masih mending punya guru kaya Bu Retno daripada harus ngadepin Fisika dan Kimia tiap hari. Bisa ubanan dini kali rambut gue,"

"Kecuali gue, Noted tuh!"

Ditengah pembicaraan kami, tiba tiba ada seorang cowok yang menerobos antrean. Kinan pun langsung memakinya,

"eh, lo kok nerobos sih?!"

"Sorry, gue buru-buru"

"Eh, emangnya di dunia ini yang bisa buru-buru cuma lo doang apa?!

Echa dan cowok itu pun terus berdebat tanpa henti, sampai pada akhirnya abang pemilik fotocopy pun menghentikan ketegangan diantara kami bertiga.

"Mas, nih udah selesai"

"Loh bang? Kok dia dulu? Punya saya mana?" protesku padanya

"Dia kan cuma 3 lembar, mba nya 1 buku. Ya lama lah,"

Cowok itu pun langsung pergi meninggalkan aku dan Echa tanpa mengucapkan apapun.

"Nyebelin banget sih bang, nggak adil" kataku.

"Lebih nyebelin lagi tuh anak! Udah nerobos, songong, nggak mau minta maaf lagi"

"Udah lah, paling bentar lagi punyaku juga selesai."

"Tapi kan Lin,"

"Udah lah, nggak papa. Nanti aku traktir Thai tea deh."

"Beneran ya?"

"Giliran soal jajan aja cepet,"

"Hehehe... Tapi beneran kan?"

"Iya, tapi jangan lama-lama ya. Aku ada janji sama kak Danish nanti sore,"

"Okeee"

(bersambung)...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Al & ElTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang