Pagi hari di flat kumuh pemuda Jeon begitu ramai, dengan celotehan sang putra kembar yang sedang melahap sarapan paginya, berupa roti tawar tanpa selai juga segelas susu. Sebenarnya sang adik Jeongsan lah yang begitu berisik. Sedang sang kakak Taekwon, melahap rotinya dengan wajah datar andalannya.
Jeon muda sendiri saat ini tengah bersiap untuk pergi bekerja setelah menyelesaikan semua pekerjaan rumah, juga cucian para tetangganya.
Jungkook menghampiri kedua putranya dan memasukkan bekal untuk keduanya. Tidak mewah memang hanya nasi goreng kimchi dan juga susu pisang.
"Won-ie, San-ie...kalau sudah selesai sarapan, cepat bersiap---eomma akan mengantar kalian ke sekolah" ucap Jungkook sambil mengelus sayang surai kedua putranya.
"Nee eomma, kami sudah selesai" sahut Taekwon dengan wajah datar. Jungkook sendiri bingung, kenapa putranya yang satu itu berbeda sekali dengan sang adik, namun Jungkook tak ambil pusing. Hari ini dia harus mengantar putranya ke sekolah dengan berjalan kaki.
Jarak flat Jungkook dan sekolah tidak terlalu jauh, jadi walaupun harus berjalan kaki, kedua putranya tak akan kelelahan.
"Eomma, apa saat pulang nanti eomma akan menjemput kami?" Jeongsan sang putra manis berceloteh riang.
"Tidak bisa sayang...kalian pulang berdua saja seperti biasa, sebab eomma harus bekerja. Tak mungkin eomma bisa setiap hari menjemput kalian" Jungkook tertunduk lesu. Betapa ingin dirinya menjadi ibu yang baik, yang bisa mendampingi putranya kapanpun. Tapi apa daya, Jungkook harus bekerja keras untuk menghidupi kedua putranya tersebut.
"Sudahlah San-ie...kan ada hyung, kita pulang bersama saja, walaupun kita beda kelas. Nanti saat kau sudah duluan keluar, tunggu hyung di depan kelas hyung, mengerti?" Taekwon berucap panjang lebar, dan tetap dengan wajah datar.
Tak tau saja bahwa sang ibu sedang merencanakan untuk kejutan ulang tahun mereka.
.
.
.
.
.
.
.
Jeon Taekwon, putra pertama Jungkook. Selisih umur dengan adiknya hanya sekitar 10 menit. Saat ini umurnya sudah menginjak tujuh tahun, perangainya sangat dingin dan pendiam, namun memiliki wajah yang tampan dan rupawan. Saat ini Taekwon duduk di bangku kelas 4 sekolah dasar. Di berkahi otak yang luar biasa pandai, membuatnya loncat kelas.
Dan banyak anak gadis yang jatuh hati padanya.
Jeon Jeongsan putra bungsu Jungkook, memiliki paras yang mirip dengannya. Senyumnya sangat manis, saat ini Jeongsan duduk di bangku sekolah dasar kelas 2 berbeda dengan sang kakak. Semua kesukaannya sama persis dengan sang ibu.
Namun Jeongsan berbeda dengan sang kakak, justru para namja lah yang sering memberinya banyak cokelat.
Jeon Jungkook sang pemuda manis dan menggemaskan, memiliki gigi kelinci serta mata doe yang berbinar indah bak boneka.
Saat ini usianya 22 tahun. Dia melahirkan saat umurnya masih 16 tahun, akibat sang kekasih yang memaksanya untuk berhubungan badan.
Jungkook selalu berusaha untuk tersenyum dihadapan kedua putranya. Sebab mereka berdua adalah sumber kebahagiaan Jungkook. Namun jauh dalam lubuk hatinya, ia merasakan dan menyimpan kepedihan yang mendalam.Pernah satu malam saat mereka bertiga sedang menonton Tv, Jeongsan bertanya tentang ayah mereka. Namun Jungkook tak bisa menjelaskan apapun kepada kedua putranya. Alhasil sampai saat ini Taekwon dan Jeongsan tak pernah tau siapa ayah kandung mereka.
Bahkan dalam kartu keluarga tidak tertera nama sang Ayah, namun Taekwon selalu berusaha mencari tahu apa yang terjadi kepada ibunya, sebab setiap malam sebelum tidur, ibunya selalu menangis sambil menyebut nama seseorang.
.
.
.
.
.
.
"Akhirnya kau hamil juga, sayang"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Sprecato [ Kth x Jjk ]
FanfictionApa yang bisa seorang Jungkook lakukan? saat dirinya ditinggalkan sang suami saat kedua buah hatinya masih berumur satu tahun?! dirinya meraung agar pasangan hidupnya tetap berada disisinya, namun kenyataan pahit justru menamparnya saat kedua orang...