Chapter 2

11 1 0
                                    

Keesokan harinya Daniel sedang menyuapi Aleta, karena Kath belum datang. Dengan nasi telur sayur dan sosis, itu menu Favorit Aleta

"Sinih sayang, kalau lagi makan gaboleh jalan jalan. Duduk yang manis," pinta Daniel. Ale menurut dan duduk di hadapan Daniel

"Nah gituh, buka mulutnya... Aaaaa," Daniel begitu telaten mengurus Aleta. Namun dia tetap butuh Babysitter untuk menjaga Aleta saat dia bekerja

Brgggg...
Pintu terbuka, Kath muncul di ambang pintu dengan wajah panik. Dan berjalan pelan kearah Daniel dan Aleta

"Pak maaf saya telat," ucap Kath sambil merunduk sejenak. Karena tau Daniel seorang yang disiplin

"Gapapa, yaudah kamu lanjutin suapin Ale ya. Saya mau siap siap," ucap Daniel memberikan piring kepada Kath

"Baik Pak," Kath mengangguk dan menaruh tas nya di Sofa

Daniel berjalan masuk ke kamarnya, Kath terus memperhatikannya tanpa sepengetahuan Daniel

"Pak Daniel kalau pake baju santai gituh, ko ganteng banget ya." Benak Kath terus menatap Daniel

"Kaka, Ale nungguin tau," rengek Aleta menarik piring dari tangan Kath hingga tumpah. Lamunan Kath hancur karena isi piring tumpah mengenai blazer yang ia pakai

"Astaga... Yah," ringis Kath sambil memegang pipi Aleta karena gemas

"Maaf ya sayang, sebentar kaka ambilin kamu nasi lagi. Kamu duduk disini sebentar," pinta Kath, namun saat Kath berjalan Aleta mengikut dari belakang

"Ale mau ikut kaka," rengek Aleta menjulurkan tangan ingin digendong

"Oh, yaudah ayo kaka gendong,"

Namun karena blazernya kotor, Kath membukanya sehingga Kath hanya memakai kaos pendek dan segera menggendong Aleta

"Ayo sayang," Kath menggendong Aleta dan sebelah tangannya membawa piring

...
Kath menyuapi Aleta di dapur bersama Bibi yang sedang masak, Kath begitu hangat sehingga Ale dan bibi nyaman saat bersamanya

"Bi dirumah Pak Daniel dingin banget yah," ucap Kath, karena hanya memakai kaos pendek

"Seharusnya non bawa jaket atau blazer. Kalau bibi sudah biasa," timpal bibi

"Tadi aku pake, cuma ketumpahan nasi nya Aleta," celetuk Kath sambil mencolek hidung Aleta

"Kaka lamun, aku kan laper," ucap Aleta tidak mau disalahkan, Bibi dan Kath hanya tertawa

Saat Kath dan yang lain sedang asik di dapur, Daniel keluar dari kamarnya. Begitu rapih dan membawa Tas kerjanya, datang menghampiri untuk pamit pada Aleta

"Ale Dady berangkat dulu ya sayang," ucap Daniel sambil mengecup pipi Aleta

"Iya Dady," Daniel agak bingung karena Aleta tidak merengek agar Daniel tidak pulang malam,

"Iya sayang, kamu baik baik ya," ucap Daniel. Aleta mengangguk

Daniel salah fokus saat melihat Kath hanya memakai baju lengan pendek. Dan sedikit menahan tawa

"Kamu ga dingin?" Tanya Daniel menutup mulutnya dengan tangan karena tertawa

"Dingin Pak, cuma baju saya basah. Ketumpahan nasi nya Aleta tadi," jelas Kath agak risih karena memakai baju pendek

"Bi nanti kasih Kathryn jaket saya aja ya, blazer kamu yang kotor kasih bibi. biar sekalian di cuci," ucap Daniel pada Kath dan bibi

Kath tidak bisa menolak karena memang dia butuh, bisa demam jika menahan dingin dari pagi hingga sore

Love You Daddy AletaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang