Terakhir

7 1 0
                                    

Hari Sabtu. Hari libur, MG kumpul dirumah Nathan untuk menuju kesekolah. Setibanya di depan gerbang sekolah, mereka melihat Pak Beni (PEMBINA OSIS) turun dari motor, yang berarti Pak Beni baru sampai disekolah. Mereka pun memakirkan motornya diluar sekolah agar tak ketahuan Pak Beni. Mereka mengikuti Pak Beni ke dalam sekolah secara diam-diam, mereka bertanya-tanya kenapa Pak Beni ada disekolah padahal ini hari libur, semua guru pasti dirumah kalau hari Sabtu. Ezi ingat, Pak Beni pernah mengatakan kalau seandainya Ezi butuh Pak Beni, hari Sabtu Pak Beni selalu ke sekolah, tanpa perasaan aneh Ezi pun mengiyakan saja kata-kata Pak Beni tersebut. Ternyata Pak Beni menuju ke ruang OSIS, mereka tak ada yang berani masuk dan berniat untuk mengintip saja. Tak lama kemudian terdengar suara Pak Beni seperti berbicara kepada seseorang, padahal ia hanya sendiri di ruangan itu. Mereka pun dibuat kaget karena Pak Beni bilang Maafkan saya ya Bal, saya dan Pak Edi (SATPAM) terpaksa membunuh kamu, saya cuma tak mau kalau saat itu kamu membocorkan rahasia saya bahwa saya ingin membunuh Ezi, saya tak suka kepada Ezi karena ia orangnya sok tegas, sok jadi pemimpin, pokoknya saya tak suka sama ia Bal, untung aja dia tidak datang kesekolah hari Sabtu untuk menemui saya, kalau sampai ia datang mungkin saya sudah membunuhnya sekarang. Mereka yang mendengar hal itu langsung menuju keluar sekolah. Tapi Abing tak sengaja menendang tempat sampah hingga menimbulkan suara yang keras, Pak Beni yang mendengar hal itu segera mengeluarkan pisau yang ia bawa dan langsung keluar dari Ruang OSIS. Dia berjalan mendekati tempat sampah yang terjatuh tetapi Pak Beni tak menemukan orang atau hewan yang membuat tempat sampah itu terjatuh. Ternyata MG bersembunyi di dalam kelas tepat depan tempat sampah itu terjatuh dan beruntung Pak Beni tidak menemukan mereka, kalau saja Pak Beni menemukan mereka, pastilah mereka akan di bunuh. Pak Beni pun kembali masuk ke dalam ruang OSIS tetapi sekarang ia menutup pintunya. Dirasa aman, mereka segera keluar dari kelas, tetapi tak di duga mereka berpas-pasan dengan satpam yang juga mendengar suara tempat sampah terjatuh. Satpam pun langsung berteriak memarahi mereka. Pak Beni yang mendengar suara satpam berteriak langsung keluar ruangan dan melihat Ezi, Muel, Abing, Nathan, Bolang, Rafif, Tohir dan Pade yang terlihat sangat panik. Mereka langsung mendorong satpam dan lari menuju keluar sekolah. Ternyata Muel terpeleset dan terjatuh, satpam segara menangkapnya dan menodongkan pisau di lehernya Muel. Teman-temannya pun sudah kabur dari tempat itu.

Akhirnya Muel berani bertanya ke Pak Beni, apakah dia yang membunuh Bale. Lalu Pak Beni tertawa dan bercerita Saat sore itu saya dan Pak Edi sedang merencanakan sesuatu untuk membunuh Ezi di parkiran, ternyata Bale menguping percakapan saya dengan Pak Edi. Saya pelan-pelan jalan ke Bale yang sembunyi di balik mobil ambulan, lalu pas dia sadar saya samperin, dia berusaha lari namun saya tarik seragamnya, dengan cepat saya tangkep dia, dia berontak saat saya tangkap, karena saya ga kuat, saya terpaksa pukul kepalanya pakai botol hingga kepalanya banyak mengeluarkan darah dan saya bawa mayatnya kedalam ruang OSIS, saya simpan mayatnya di ruangan tersembunyi dibalik lemari buku. Selesai cerita, Pak Beni pun tertawa, dia bilang karena Muel udah tahu ceritanya, Muel akan dibunuh. Baru saja Pak Beni mendekati Muel, pintu terbuka dan polisi dengan sigap menembak tepat di dada Pak Beni, sedangkan Pak Edi langsung bertulut menyerah. Ternyata teman-temannya keluar untuk memanggil polisi. Muel lega dan memeluk teman-temannya, Tohir dan Rafif juga meminta maaf kepada Ezi karena sudah menuduh Ezi yang membunuh Bale selama ini. Mereka bersama sama mengucapkan terimakasih kepada polisi yang sudah membantunya. Muel juga memberi tahu tempat jasad Bale disimpan, dan polisi membuka paksa ruangan itu, dan memanggil ambulan untuk dibawa kerumah sakit dan melakukan otopsi terhadap mayat Bale.
Setelah mayat Bale dikuburkan secara layak, kejadian mistis di sekitar ruang OSIS pun menghilang. Dan banyak guru dan murid menyayangkan kejadian keji tersebut bisa terjadi di sekolahnya.

Misteri Ruang OsisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang