Until The Flowers Blossom Again

Chapter 2

Seoul, Korea Selatan (2020)

"Yejin-ah..." Ri Jeong Hyuk mencoba meraih lengan Seri dan Seri berbalik badan menepis dengan kasar tangan Ri Jeong Hyuk.

"Jangan pernah sebut nama itu lagi, kau tidak berhak memanggilku dengan nama itu." Seri terlihat sangat marah, tapi selain amarah, Jeong Hyuk juga bisa melihat kesedihan dari mata Seri. Ri Jeong Hyuk sendiri merasa sangat terkejut atas apa yang barusan Seri ucapkan, baru kali ini Seri sekasar itu padanya

"Aku harus memanggilmu apa? Itu adalah namamu." Ri Jeong Hyuk melangkah mendekat namun Seri mundur, Seri dapat mencium aroma khas parfum Jeong Hyuk, wangi itu tidak bisa ia lupakan bahkan setelah 3 tahun lamanya tak bertemu.

"Jangan mendekat!" Seri tahu kalau dia tidak menghindar sekarang, pertahanan dirinya pasti akan runtuh, Seri masih sangat mengingat cara persuasif yang selalu Ri Jeong Hyuk gunakan untuk meredam emosinya. Hal yang selalu Jeong Hyuk lakukan dimasa lalu ketika Seri sedang marah atau kesal.

"Kau tidak perlu memanggilku dengan nama apapun, kita sudah tidak ada urusan sama sekali."  Nada suara Seri lebih tinggi dari sebelumnya.

"Aku beranggapan lain" Ri Jeong Hyuk menggeleng tidak setuju. "Masih banyak urusan yang harus kita bicarakan. Ikutlah denganku" Ri Jeong Hyuk mengulurkan tangannya, berdoa dalam hati Seri mau memberikannya kesempatan.

Seri diam sambil memandang tangan yang di ulurkan Ri Jeong Hyuk, dengan sabar Jeong Hyuk menunggu Seri untuk mengambil keputusan. Ri Jeong Hyuk tahu kalau Seri tidak bisa dipaksa secara kasar.

Setelah beberapa detik mata Seri beralih memandang wajah Ri Jeong Hyuk, ekspresinya tiba-tiba berubah, lebih melembut dan harapan Jeong Hyuk muncul, Jeong Hyuk memperlihatkan senyum khas lesung pipinya, senyum yang selalu dapat meluluhkan hati Seri.

*Mata dan senyum itu sering kudapatkan saat aku membuka mataku di pagi hari dan sampai kembali tertutup dimalam hari. Aku sudah sangat familiar dan hafal bahkan aku bisa mengenalinya dalam tidurku.* Ucap Seri dalam hati, matanya berkaca-kaca. Ri Jeong Hyuk tidak bisa membaca apa yang sedang dipikirkan oleh Seri yang dia tahu Seri mungkin sedang mempertimbangkan tawarannya. Hati Jeong Hyuk menjadi berdebar kencang, ia tahu ini adalah kesempatan besar untuk bisa mengembalikan semua yang telah terjadi 3 tahun lalu. Jeong Hyuk bahkan tidak sadar dan mempedulikan wanita lain yang sekarang berdiri beberapa meter dibelakangnya.

Mata Seri kini berpindah fokus ke objek lain, yaitu ke sosok perempuan bergaun anggun yang berdiri dan memandang dengan ekspresi sinis ke arah mereka. Seri kembali teringat dengan ucapan si wanita tadi, Tunanganku! Seketika amarah Seri kembali dan Jeong Hyuk menyadari perubahan ekspresi Seri dan ia berbalik, ikut memandang objek yang sama.

"Seo Dan.." tanpa sadar Jeong Hyuk telah menyebut nama wanita yang sudah menyandang status sebagai tunangannya selama satu tahun terakhir.

Seri mengangguk pelan, merasa makin yakin kalau dia dan Ri Jeong Hyuk benar-benar sudah tidak ada urusan sama sekali, walaupun sebenarnya hati kecilnya masih mengharapkan hal yang berbeda, ia memikirkan mata dan senyum itu sejenak tapi rasa sakit hatinya saat ini lebih besar dan dia tahu, dia punya prioritas lain yang lebih penting daripada Ri Jeong Hyuk.

Ri Jeong Hyuk yang sedang dilanda dilema besar tidak menyadari kalau Bodyguard Park dan Yura sekarang sudah berada disamping Seri. Sampai salah satu dari mereka bersuara..

"Seri-sshi kau baik-baik saja? Apakah dia melukaimu?" Bodyguard Park mau memastikan Seri tidak kenapa napa. Bodyguard Park yang selama ini diberi kepercayaan untuk menjaga Seri sudah sering menghadapi situasi dimana Seri di dekati bahkan dibuntuti oleh banyak pria.

Ri Jeong Hyuk mendengar ucapan Bodyguard Park dan ia menoleh menatap tajam Bodyguard Park. Dalam hati tidak mengerti dengan maksud laki-laki berbadan besar yang terlihat sudah berumur lebih 40 tahun tersebut.