ke sembilan

8 0 0
                                    

Hai readerss..
Maaf kan aku yang Hiatus dan gak up cerita ini, karena otak lagi mentok jadi gak up deh. Mumpung kita STAY AT HOME makanya aku bisa melanjutkan cerita ini.
Makasih yang udah menyimpan cerita ini sampai lapukan kalau ini buku mungkin udah berdebu kali Yaaa... Amin akan dibukukan. Tanpa basa basi lagi selamat membaca 🥰🥰

_____ㅁㅁㅁ_____

"Udah gila kali si Kevin! Bener bener gak waras!" Ucap keisya sendiri yang masih tidak percaya apa yang dilakukan Kevin tadi.

Sepanjang koridor menuju kelasnya, keisya masih memikirkan hal tadi sampai dia tidak sadar telah di depan kelas.

"Please jangan marah dong!" Ucap seseorang dari dalam kelas menghentikan pergerakan keisya yang ingin membuka pintu.

Melainkan mendekatkan matanya di jendela agar dapat melihat jelas siapa yang didalam dan ternyata...

"Udah ninggalin terus tiba tiba muncul eh malahan sama yang lain!" Ucap Yuna dengan kesal

"Enggak !! Aku masih suka sama kamu, jangan salah paham dong!" Bujuk Bagas.

"Gak!!! Sekarang terserah kamu, aku gak peduli!" Kesal Yuna semakin membara.

"Cukup!" Ucap Bagas sedikit meninggikan suaranya membuat Yuna tersentak begitupun keisya yang diluar.

"...??" Yuna langsung berjalan menuju keluar pintu namun tertahan.

Bagas memeluknya dari belakang.

"Aku tau! Aku salah, aku mohon !please kali ini aja aku memelukmu setelahnya keputusanmu, ingin mengakhiri atau melanjutkan. Semua ditangan kamu Yuna !" Ucap Bagas lalu melepas pelukan itu dan duduk disalah satu bangku.

Bagas termenung hanya itu yang dapat dilihat keisya dari jendela sedangkan Yuna sudah menetaskan air mata walau tidak diketahui oleh Bagas.

"Jadi selama ini Yuna ada pacar? Bagas? Yuna pacaran dengan Bagas? Kenapa aku bodoh sampai tidak mengetahuinya? Sahabat macam apa aku??" Batin keisya semakin memburu.

Akhirnya keisya memutuskan tidak jadi masuk kekelas. Keisya tidak ingin terlibat urusan mereka yang padahal secara tidak sadar keisya telah terlibat bersama mereka.

Keisya menunggu didepan pintu gerbang. Sebelumnya keisya sudah menelfon Reno untuk menjemputnya jadi saat ini keisya sedang menunggu jemputan kakaknya.

Tiba tiba Kevin muncul dari arah belakang.

"Kenapa belum pulang?"

"Karena nungguin kamu!"

Bukan Kevin yang bertanya melainkan keisya yang bertanya, usaha Kevin yang ingin mengagetkan keisya hilang sudah.

"Pulang sana! Ngapain lama lama disekolah?" Ucap keisya tanpa melihat Kevin.

"Aku bakalan pulang kalau kamu udah pulang duluan!" Jawab Kevin yang masih berusaha mengambil perhatian keisya.

"Gue bakalan dijemput kak Reno, sana pulang!" Ucap keisya.

"No no no!! Aku bakalan pul......"
"Sssstt" keisya langsung menarik Kevin bersembunyi di balik pos satpam.

"kenapa? " Bingung Kevin dan hanya dapat mengikuti arah penglihatan keisya.

Didepan gerbang ada Bagas dan Yuna yang sedang saling merangkul seakan tidak akan terlepas dan jauh. Begitu dekatnya mereka.
Yuna yang terus tersenyum mendengar semua kata yang di tuturkan oleh Bagas begitu juga dengan Bagas yang senang melihat Yuna tersenyum.

Disisi lain, keisya merasa iri. Ingin juga keisya merasakan perasaan tersebut namun apa daya. Orang yang ingin keisya ajak untuk bersama seperti itu telah pergi jauh meninggalkannya dan tidak tau kabarnya.
Dengan pikiran kosong keisya sedikit terhuyung dan hampir keluar dari tempat persembunyian. Namun dicegah oleh Kevin. Dengan sigap Kevin menangkap keisya yang terhuyung.
Mata mereka bertemu seakan tersadar akan yang dilakukan Kevin, Kevin sempat memberi senyuman pada keisya. Ternyata keisya...

"Kei...kei...kei!! Lo pingsan! Bangun kei!" Ucap Kevin panik sambil menepuk pipi keisya.

Tak ada pilihan. Kevin yang tak paham situasi yang hanya dia tau keisyanya pingsan ya.. KEISYANYA.

"BAGAS YUNA!" teriak Kevin keluar dari persembunyian sambil menggendong keisya.

"Loh keisya kenapa?" Panik Yuna

"Tunggu Bray!" Ucap Bagas lalu pergi menuju parkiran untuk mengambil mobil.

"Tadi keisya kenapa!??" Tanya Yuna.

"Tadi dia sembunyi terus dia kayak mau jatuh ya aku tangkap terus kami tatapan dan aku senyumin deh terus dia langsung pingsan! Masa iya senyum gua seindah itu sampai keisya pingsan?" Jujur Kevin.

"Keisya gak megang kepala kan tadi sebelum pingsan!" Tanya Yuna dan Kevin hanya menggelang.

"Ck dasar! Enak ya digendong, yang santai aja Lo!" Ucap Yuna ke keisya.

Kevin yang tak mengerti maksud Yuna hanya dapat melihat keisya digendongannya. Yup keisya digendong ala bridal style oleh Kevin.

Mobil Bagas pun datang didepan mereka.

"Masuk!" Ucap Bagas.

Mereka pun masuk, dengan perlahan Kevin membaringkan keisya di kursi belakang dan memberi pahanya sebagai bantalan.

"Kepala nya hadepin ke kanan Vin!" Ucap Yuna melihat Kevin dari kaca spion.

"Oohh oke oke!" Ucap Kevin menurut.

"Emang kenapa?" Tanya Bagas.

"Biar keisya nyaman!" Ucap Yuna.

"Kan pingsan?" Ucap Bagas.

"Yang anteng ya putri entar kami anterin deh!" Ucap Yuna tertuju pada keisya.

"??" Bagas dan Kevin.

"Buruan jalan!" Ucap Yuna kepada Bagas.

~~BERSAMBUNG~~

My EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang